Menginap di Rumah Darel

8K 74 0
                                    

Claire dan Elina makan malam bersama di unit Elina sembari menonton tayangan favorite mereka berdua, namun kali ini Claire hanya menatap kosong makanan yang hanya dimainkannya sedari tadi.

"El.." panggil Claire.

"Apa?" Sahut Elina dengan masih berfokus pada tayangannya.

"Kalau kamu menyukai seorang pria yang ga bisa kamu miliki, apa yang kamu lakukan?" Tanya Claire.

Elina mengalihkan pandangannya. "Alasan ga bisa dimilikinya karena apa?" Ujar Elina bertanya balik.

"Hm.. karena ada tembok besar yang tidak bisa kita lewati," jawab Claire seadanya.

"Tembok besar? Kamu mencintai pria beda agama begitu?" Tebak Elina.

Claire menggeleng. "Bukan karena itu.. ada tembok yang ga bisa aku jelaskan El.." terangnya.

Elina menatap Claire penuh tanda tanya. "Apa jika kamu sama pria itu ada yang akan tersakiti baik itu diantara kalian atau orang lain? Restu orang tua contohnya?" Tebak Elina.

Claire mengangguk. "Iya.. sepertinya begitu."

"Jangan diteruskan, jika hubungan di lakukan bukan atas dasar kebahagiaan atau bahagia di atas rasa sakit orang lain itu akan menjadi boomerang sendiri untuk kita Claire.." saran Elina.

"Sudah sejauh mana kamu menyukainya? Dan sejauh mana juga dia mencintai kamu?" Lanjut Elina.

Claire terdiam beberapa saat. "Aku belum yakin aku menyukainya tapi hati aku rasanya seperti orang jatuh cinta. Aku juga ga tahu dia benar mencintaiku atau ga.." ungkap Claire sendu.

"Jika begitu, lebih baik menjauh dari awal Claire," saran Elina.

"Emm.. terima kasih masukannya," ujar Claire yang kembali termenung.

"Jadi siapa pria itu? Kamu ga pernah cerita Claire.." tanya Elina.

"Someday aku cerita," jawab Claire.

Elina tersenyum tipis. "Jangan sampai apa yang aku takutkan terjadi padamu Claire.." ucap Elina dalam hati.
***
Sudah setengah jam yang lalu Elina kembali ke unitnya, bel pintu Claire berbunyi membuat Claire mau tidak mau turun kembali dari ranjang.

"Apa Elina tertinggal sesuatu?" Monolog Claire.

Claire melangkah menuju pintu dan membukanya.

Deg.

"Hey Baby.." sapa Darel.

Claire seketika menariknya masuk, menutup pintu dan langsung memeluknya erat.

Darel yang terkejut dengan sikap Claire langsung membalas pelukannya. "Merindukanku?" Tanya Darel.

Claire mengangguk. "Daddy.. apa aku salah kalau tadi cemburu melihat Daddy bersama istri Daddy.." lirih Claire sendu.

Darel tersenyum penuh arti. "Bagus, aku menyukainya Claire.. kamu harus semakin bergantung padaku.." batin Darel.

Darel menuntun Claire duduk di sofa dengan memangku Claire menghadapnya. "Kamu tidak salah baby.. tadi aku tidak tahu juga Kirana tiba-tiba mengajak aku pergi. Seharusnya kita bersenang-senang bukan tadi pagi? Aku kemari untuk meminta maaf karena meninggalkan kamu baby.." terang Darel.

"Iya she's your priority Dad.." balas Claire dan mengalungkan tangannya di leher Darel.

Darel mencium sekilas bibir Claire. "Your my priority too baby.."

"Oh ya? Terima kasih.. tapi kenapa Daddy bisa kesini? Nanti istri Daddy tahu bagaimana?" Tanya Claire sembari menunjukan senyum manisnya.

"Aku izin keluar sebentar, dan membawakan kamu dessert agar suasana hati kamu lebih baik," tunjuk Darel pada paperbag yang tadi dibawanya.

Terjebak CEO Beristri (21+) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang