Baby?

2.2K 46 0
                                    

Beberapa hari setelah perselingkuhannya terungkap, Claire hanya berdiam diri di dalam apartemennya. Claire merasa butuh menenangkan diri sebelum akhirnya dia memutuskan pergi ke kantor untuk yang terakhir kalinya dengan berkas pengajuan resign yang dia bawa.

Tepat di depan pintu ruang kerja Darel, Claire berpapasan langsung dengan Elina, namun tatapan Elina tidak seperti biasanya.

"Tidak tahu malu sekali, sudah ketahuan selingkuh masih saja datang ke kantor. Mau mohon supaya tidak di tinggal? Mau menggoda Pak Darel lagi? Atau jangan-jangan selama ini kamu juga goda pacar aku?! Cantik tapi maunya sama milik orang lain.." Sindir Elina.

"Apa ka Gavin atau justru Ka Kirana yang memberitahunya?" Batin Claire.

Claire hanya melirik sekilas Elina, lalu masuk ke dalam ruang kerja Darel, tentu Darel terkejut dengan kedatangan Claire.

"Claire.." gumamnya.

Claire berjalan mendekati Darel dan duduk di hadapannya, dia memberikan berkas yang sudah disiapkannya pada Darel termasuk kartu ATM yang pernah Darel berikan.

"Maaf Pak Darel, tolong setujui surat resign saya. Tolong jangan berhentikan saya sepihak, saya masih membutuhkan pekerjaan untuk melanjutkan hidup saya dan saya membutuhkan keterangan perusahaan Pak Darel di CV saya agar bisa mencari pekerjaan lain lebih mudah. Saya juga tidak pernah memakai kartu yang diberikan Pak Darel, untuk uang yang Pak Darel gunakan melunasi hutang keluarga saya, beri saya waktu untuk menabung dsn mengembalikannya," jelas Claire.

"Saya tunggu email dari perusahaan Pak Darel. Maaf mengganggu dan terima kasih, saya permisi," lanjut Claire berpamitan, dia langsung berdiri dan hendak meninggalkan ruang kerja Darel.

"Claire.. tunggu. Kita butuh bicara sebentar, aku ingin menjelaskan apa yang kemarin aku ucapkan," pinta Darel.

Claire menghentikan langkahnya sebentar namun melanjutkan kembali langkahnya tanpa menghiraukan permintaan Darel.

Tujuan selanjutnya adalah meja kerjanya, Claire tidak akan membawa seluruh barangnya. Dia hanya memasukkan barang yang penting ke dalam paperbag dan merapihkan kembali meja kerja yang sudah dua tahun ini dia tempati.

"Aku pasti akan merindukan suasana ini, suasana saat semuanya baik-baik saja.." batin Claire.

Apa yang di lakukan Claire, tidak luput dari penglihatan Elina. "Bagus deh tahu diri keluar dari perusahaan, kalau perlu bisa loh pindah apart juga. Males banget punya tetangga cewek gabener.." sindir Elina.

Claire memaksakan senyumannya saat menatap balik Elina. "Tentu, akan aku usahakan," jawab Claire sembari meninggalkan Elina.

Pergi dari apartemen itu juga menjadi pilihan Claire, tidak salah dia menjawab pertanyaan Elina. Darel dan Gavin bisa menemuinya kapan saja jika dia tidak segera pindah dari apartemennya sekarang.

Claire keluar dari gedung kantor dan memesan taksi, tujuannya kini rumah sakit, dengan harapan apa yang dia pikirkan selama dua minggu ini tidak menjadi kenyataan.

Tercium aroma obat yang menyengat ketika pertama kali Claire sampai di gedung rumah sakit, aroma yang sangat Claire benci saat dulu hampor setiap hari Claire menginjakan kakinya di tempat itu.

Claire mendaftar dan tidak menunggu terlalu lama, namanya sudah di panggil untuk masuk ke ruang periksa.

"Selamat pagi Nona Claire.." sapa sang dokter.

"Pagi Dok.."

"Baik kita langsung saja, silahkan naik.." titah sang Dokter menepuk ranjang pemeriksaan.

Terjebak CEO Beristri (21+) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang