Claire mau tidak mau mengikuti kemana Darel melangkah, jika terlihat dipaksa Darel, Claire takut karyawan yang lain akan curiga.
"Mau kemana? Ini masih jam kerja.." lirih Claire ketika keduanya sudah berada dalam mobil tanpa berani menatap Darel.
Darel pun tidak menjawab Claire dan memilih melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh.
Hanya membutuhkan waktu dua puluh menit, Darel dan Claire sudah sampai di kawasan apartemen mewah yang Claire sama sekali tidak pernah mengetahui Darel memiliki property tersebut.
Darel masuk ke dalam unit bersama Claire, dirinya langsung menarik Claire untuk masuk ke dalam kamar.
"Kenapa kita kesini?" Tanya Claire.
"Ini tempat tinggal kamu sekarang! Jangan pernah keluar tanpa seizinku! Tidak perlu bekerja, aku yang akan menanggung semua kebutuhan kamu!" Tegas Darel.
Raut wajah Caire terlihat emosi karena tidak terima. "Aku minta kita selesai! Bukan menyekap aku seperti ini!"
"Sudah aku bilang kita tidak akan pernah selesai! Aku bisa bicara pada Gavin hubungan kita selesai, biarkan itu yang mereka tahu, kita masih tetap akan seperti ini Claire!" Bentaknya.
"Aku ga mau! Aku mau keluar, tolong buka pintunya Dad!" Mohon Claire.
Darel menggeleng. "Bagus kamu jadi menurut Claire dari pada memberontak seperti ini.."
"Aku sudah menurut, aku sudah memberikan apa yang seharusnya aku jaga. I think that's enough, ayo kita akhiri Dad.." mohon Claire dengan intonasi yang mulai menurun.
"Tidak Claire, hentikan ucapan kamu! Aku tidak akan merubah keputusanku!" Tegas Darel.
Darel memojokan Claire ke tembok, wajah keduanya berdekatan menambah kecanggungan yang di rasakan Claire.
Jemari Darel perlahan menyentuh perut Claire dan mengelusnya pelan. "Apa kita belum cukup banyak melakukannya? Aku harus menghamili kamu Claire.. itu satu-satunya cara kamu terus bergantung padaku!" Bisik Darel.
Claire menggeleng, hatinya semakin gundah. "Ga, aku ga boleh hamil dengan keadaan yang seperti ini! Aku ga mau anak aku lahir dari sebuah kesalahan dan ga punya keluarga yang utuh!" Bantah Claire.
"Dia punya keluarga yang utuh, kamu dan aku akan menjadi orang tuanya. Kita akan menikah Claire.." jelas Darel, dirinya melepas satu persatu kancing kemeja yang digunakan Claire dan meloloskan underpantsnya hingga jatuh ke lantai.
"Kamu jauh lebih sexy seperti ini Claire.. rok yang terangkat dan kemeja yang terbuka.." bisik Darel tepat di telinga Claire membuatnya meremang.
"Jangan lakukan ini lagi, please Daddy.." mohon Claire.
Darel tersenyum menyeringai dan menggendong Claire lalu membaringkannya di atas ranjang.
Jemarinya mengelus lembut menyusuri belahan Claire dengan samar, membuat tubuh Claire meliuk menahan geli yang Darel berikan. "We haven't done it in a few days, but you're getting hotter!" Goda Darel.
"Daddhhh... please stopphhsshh!" Pinta Claire mendesah.
"Desahan kamu bukan menghentikan aku baby.. tapi membuat aku semakin ingin melakukan lebih.." lirih Darel.
Darel mendekatkan bibirnya pada bibir Claire, lumatan demi lumatan begitu lembut di rasakan Darel, matanya terpejam menikmati bibir manis Claire. Claire pun terpejam ikut terbawa suasana karena menahan geli dari tangan Darel yang terus menggerayanginya.
***
Seorang wanita turun dari mobilnya menghampiri mobil lain yang sedang menunggunya di parkiran. "Ada apa menyuruh Kakak cepat kemari Gav?" Tanya Kirana, sang Kakak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Terjebak CEO Beristri (21+) END
RomanceWarning 21+ Ending Claire Edrea, sekertaris baru seorang Darel Ganendra yang membuat pria dingin itu bertekuk lutut dengan kecantikannya dan jangan lupa tubuhnya yang sexy. Darel terus menggoda Claire hingga Darel bisa mendapatkan keperawanannya dan...