Chapter 2

163 17 2
                                    

.
.

Sang mentari telah muncul. Cahayanya mengusik tidur seorang pemuda manis melalui sela gorden. Pemuda itu terbangun dari tidurnya. Ia terduduk ditempat tidur sambil mengucek mata.

Tok tok tok, seseorang mengetuk pintu

"Zhan, kau sudah bangun?" tanya seorang  dengan lembut

"aa... Sudah jie" jawab Zhan

"kalau begitu cepatlah bersiap lalu turun untuk sarapan" ucap sang kakak Xuanlu

"baiklah" kata Zhan lalu bergegas ke kamar mandi dan bersiap

Xuanlu melakukan hal yang sama pada Zhuo Cheng. Setelah itu, ia turun kebawah untuk menyiapkan sarapan. Walaupun dimansion dia memiliki banyak maid tapi ia suka melakukannya sendiri untuk keluarganya terlebih untuk kedua adiknya.

Tap tap...

Xuanlu mendengar langkah kaki yang sedang menuruni tangga dan mendekatinya.

"Shijie apa yang kau masak sampai aromanya sampai dikamarku" ucap Zhan dengan senyum lebarnya

"Jiejie masak makanan kesukaaanmu Zhan. Ayo kita makan" ajak Xuanlu dengan senyum lembutnya.

"Jie, bukankah kau terlalu pilih kasih pada adikmu" Zhuo Cheng dengan nada pura-pura merajuk sambil mendekati mereka.

"Aiyaa a Cheng perlukah kau iri pada gegemu yang tampan ini" ucap Zhan yang narsis. Memang hanya pada dua orang ini dia bisa bersenda gurau dan tertawa lepas. Terlepas dari masa lalu dan kesibukan yang dijalaninya.

"Sudahlah, kalian berdua. Ayo duduk dan makan.
A cheng bagaimana dengan projek akhirmu? Lalu Zhan bagaimana dengan pekerjaanmu?" lerai Xuanlu. Dia bertanya sambil menyiapkan sarapan.

"Lancar jie, hari ini aku akan kekampus untuk bimbingan dengan dosenku" jawab Zhuocheng satelah menelan sarapannya.

"Akupun sama. Kau tak usah khawatir aku bisa mengatasinya" jawab Zhan dengan senyum tulus.

"Kudengar kau mengalami kesulitan pada projek baju kali ini. Apa ada yang bisa shijie bantu?" tanyanya lagi

"Aahh memang ada sedikit kesulitan karena aku baru pertama kali membuat hanfu tradisional tapi aku bisa mengatasinya. Lagi pula ada rekan-rekan yang dapat membantuku" jelas Zhan
"aku sudah selesai. Aku berangkat dulu" pamitnya

"Ge tunggu aku. Kita berangkat bersama" seru Zhuo Cheng lalu menyusul Zhan setelah pamit pada sang kakak.

.
.

Sedangkan ditempat lain tapi situasi yang sama. Wang Yibo tengah sarapan dengan ayahnya. Suasananya hening dan atmosfer disekitarnya terasa berat dan mencekam.

Dari dulu pasangan ayah anak ini tak pernah akur. Sang ayah menginginkan Yibo menjadi seorang pebisnis untuk menggantikan dirinya memimpin perusahaan kelak. Sedangkan Yibo suka ketika melakukan dance dan acting, serta kecintaanya terhadap dunia balap motor selalu ditentang oleh ayahnya.

Tiba-tiba bibi Tong menghampiri mereka dengan tergesa. Bibi Tong memberi tahu bahwa manager Wang Yibo ada di depan untuk menjemput Yibo. Dia langsung bergegas menyelesaikan sarapannya lalu langsung pergi tak memperdulikan sang Ayah.

Dia langsung masuk ke mobil Van yang sudah menunggu. Setelah Yibo masuk mobil itupun segera melaju meninggalkan mansion megah itu.

"Apa jadwalku hari ini?" tanya Yibo pada managernya

"Kau akan mengukur baju untuk kostummu di drama selanjutnya" jawabnya tenang "oh iya, drama kali ini drama kolosal jadi kau harus pake hanfu tradisional. Kuharap kau bisa sabar dan menjaga sikapmu itu Yibo" lanjut sang manager menjelaskan.

"Ya kita lihat situasi disana. Kuharap ini takkan lama karena aku tak suka menunggu, dan kau tau itu ge" ucap Yibo dengan wajah masam

"Itu masalahnya, dia itu desainer terkenal. Rancangannya selalu menjadi trend dalam dunia fashion. Tak mudah menemuinya jadi aku minta kau tak menyinggungnya atau kita akan lama lagi untuk membuat janji dengannya. Apa kau paham Yibo!" tegas sang manager.

"Baiklah" jawab Yibo malas. "Memang apa hebatnya dia. Hanya seorang pembuat baju sampai susah ditemui. Tak masuk akal" gerutu Yibo dalam hati.

Sesampainya ditempat tujuan Yibo terdiam setelah turun dari mobil."kecil sekali toko ini" gumamnya tapi masih bisa didengar oleh sang manager tapi dihiraukannya. Dia hanya menggelengkan kepalanya, heran dengan artis yang diurusnya.

Saat mereka memasuki toko tersebut Yibo terkejut karena didalamnya sangat mewah dengan deretan baju yang memiliki model terkini.

Tapi, yang lebih membuatnya terkejut ketika mata elangnya melihat sosok pemuda yang ada ditaman kemarin dan juga sosok yang mirip dalam mimpinya. Yibo melihat pemuda tersebut menghampiri mereka dengan senyum yang manis.



TBC
Haii jan lupa vote and koment
Klik bintang pojok kiri bawah dan tinggalkan jejak

See you😍😘

Hingga Akhir WaktuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang