Chapter 14

165 15 4
                                        

.

.

.

Yibo hanya meringis sakit ketika Zhan jatuh. Dia mengulurkan tangannya dan membantu Zhan berdiri. Seketika suasana diantara mereka berdua terasa canggung.

"apa yang sebenarnya terjadi?" tanya Zhan

"kau tidak ingat?" tanya Yibo bingung

Xiao Zhan hanya memiringkan kepalanya bingung. Memangnya apa yang sudah dilakukannya terhadap pria di depannya ini?

Seharusnya dia yang bertanya kenapa dirinya bisa duduk dipangkuan Yibo.

Tak mau ambil pusing, Zhan hanya menghela nafas untuk menurunkan emosinya yang sedikit bergejolak. Sedangkan Yibo, pria itu menatap Zhan dengan pandangan yang sulit diartikan. Melihat tatapan Yibo, Zhan berfikir bahwa dia akan menanyakan hal ini saat perjalanan pulang atau saat sampai dihotel yang mereka tinggali.

Karena sekarang seluruh kru ada didepan ruangan yang mereka pakai saat ini. Karena khawatir terpaksa Xielian mendobrak pintu tersebut. Mereka semua terkejut melihat adegan di dalam ruangan itu. Sementara Yibo dan Xiao Zhan terlihat canggung dihadapan semua kru drama tersebut.

.

.

.

Sedangkan di lain tempat terlihat Zhuo Cheng dan Xuan Lu sedang duduk di salah satu restoran yang ada di mall tersebut. Mereka menunggu makanan yang dipesan sambil mengobrol. Sebenarnya hanya Xuan Lu dan pria yang tadi mereka temui sedangkan Zhuo Cheng sibuk memainkan ponselnya.

"tumbem sekali aku melihatmu ada di mall seperti ini," ucap Xuan Lu

"haha ada barang yang ingin aku beli jadi disinilah aku," balas Haikuan dengan senyum malaikatnya

"seperti yang ku duga dari dirimu. Kamu tidak akan pergi ke suatu tempat kecuali ada perlu," kekeh Xuan Lu

Haikuan hanya tersenyum. Tak lama makanan mereka datang. Mereka menyantap hidangan didepan sambil sesekali mengobrol ringan. Terkadang Xuan Lu akan menegur adiknya itu agar tidak sibik dengan ponsel miliknya.

Setelah makan, mereka memutuskan untuk pulang. Mereka bertiga berpisah di parkiran mobil setelah Haikuan membantu Zhuo Cheng membawa dan memasukan kantong belanjaan ke bagasi mobil milik Zhuo Cheng.

Sebelum pergi, Haikuan sempat berbisik untuk menemuinya dengan alasan membahas tugas akhir milik pemuda garang tersebut yang dibalas dengan dengusan kasar sebagai balasan.

'aku berjanji bahwa aku akan mendapatkanmu di kehidupan kali ini Jiang Wanyin,' batin Haikuan bertekad. Saat melihat mobil Zhuo Cheng pergi sampai menghilang dari pandangannya. Hingga tak menyadari bahwa seseorang mengikuti mereka.

'menarik,' batin orang tersebut sambil menyeringai.

.

.

.

Suasana dilokasi syuting saat ini sangat tidak mengenakan satelah kejadian yang terjadi antara Wang Yibo dan desainer besar Xiao Zhan. Hal tersebut berdampak pada berakhirnya syuting yang lebih cepat hari ini. 

Saat perjalanan pulang mereka terdiam dengan pikiran masing-masing. Yibo dan Zhan memikirkan kejadian diruang tunggu tadi. Sedangkan Xie Lian berfikir ada apa dengan Yibo. Artis yang selama ini  diurusnya tak pernah seperti ini. Tapi kenapa dengan desainer Xiao sikapnya menjadi aneh. Lagi dan lagi Xie Lian hanya bisa menghela nafas sambil memijit pelipisnya yang berdenyut.

Sesampainya di hotel, Yibo langsung menarik tangan Zhan menuju kamarnya. Mengabaikan teriakan sang menager agar tak membuat ulah. Setelah masuk kamar, Yibo langsung mengunci pintu dan membawa Zhan duduk di sofa. Dengan dirinya menatap Zhan dengan tatapan yang sulit diartikan.

Sedangkan Zhan yang ditatap seperti itu hanya bisa duduk dengan gugup dengan keringat dingin dipunggungnya. 

"jelaskan," titah Yibo membuka suara

Xiao Zhan hanya mengerjapkan mata polos "apa yang harus di jelaskan. Bahkan aku sendiri pun bingung" balas Zhan.

Wang Yibo mendengus kasar sambil mengusap wajahnya kasar lalu menarik rambutnya sendiri.  Tiba-tiba Yibo mencengkram pundak Xiao Zhan dan mendorong dan mengungkungnya di atas sofa. Pandangan matanya terlihat sangat putus asa dan frustasi.

Sedangkan Xiao Zhan hanya menatap pria diatasnya dengan bingung dan penasaran. Kenapa pria Wang ini selalu mengatakan bahwa dirinya selalu muncul di dalam mimpi sang aktor. Apa dia mengalami hal yang sama dengan Zhan.

Ingin rasanya dia bertanya namun diurungkan karena pintu hotel Yibo dibuka oleh Lee manager dengan bantuan staff hotel. Seketika mereka berdua menjauhkan tubuh masing-masing.

.

.

  

Suasana canggung terasa diruang tengah. Dua orang merasa canggung dan malu dan seorang lagi yang menuntut penjelasan. Lee nafas kasar mengalihkan atensi dua pria didepannya ini.

"jadi bisakah salah satu dari kalian berdua menjelaskan apa yang terjadi?" tanya sang manager

Yibo meneguk ludahnya susah payah sedangkan Zhan menunduk sambil memainkan ujung hoodie yang dipakainya

Melihat keduanya terdiam yang bisa Lee lakukan adalah menyuruh mereka beristirahat dikamar masing-masing dan menuntut penjelasan keesokan paginya.

Hingga Akhir WaktuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang