.
.Sesuai dugaannya, setelah sampai di ruangan direktur dia langsung mendapat lemparan gelas. Tapi untungnya mendarat di samping Yibo pecah menabrak dinding. Yibo hanya diam tak beranjak sedikitpun dari tempatnya. Dia sudah terbiasa dengan perlakuan dan kata-kata yang dilontarkan direktur untuknya.
"datang juga kau sialan" marah sang direktur sambil menunjuk wajah Wang Yibo. Tapi Yibo tetap tak bergeming malah dia beranjak duduk disofa dengan santai.
"apa kau tau akibat dari wawancaramu barusan. Sekarang agensi sedang sibuk membereskan ulahmu yang tak ada habisnya itu" kesal Direktur "sekarang para wartawan sialan itu malah minta klarifikasi tentang kolaborasi itu" ucap direktur meledak akan amarah
"yasudah tinggal berikan saja kebenarannya" ucal Yibo acuh
"kebenaran tentang apa? Apa yang harus aku beritahukan tentang kerja sama konyolmu. Kau bahkan menyeret desainer besar seperti desainer Xiao Zhan" kata direktur dengan nada tinggi dan wajahnya memerah menahan diri agar tak menghajar Artisnya yang satu ini.
"bagaimana kalau sampai desainer Xiao menuntut agensi kita, Hah!" bentak sang direktur
"dia tak akan melakukan itu. Kau tenang saja" Jelas Yibo lalu bergegas meninggalkan ruangan itu
"awas saja jika terjadi sesuatu kau yang akan bertanggung jawab nanti" teriak sang Direktur
"ya ya ya terserah saja" ucap Yibo lalu menutup pintu dengan sedikit debuman. Lalu pergi dari ruangan itu dengan wajah yang mengeras.
Yibo berjalan cepat menuju parkiran. Sesampainya di basement, Yibo segera masuk dan bertanya jadwal selanjutnya. Ternyata hari ini sudah selesai semua.
Jadi dia ingin diantar ke sebuah kafe untuk menemui seseorang dan meminta untuk tidak menunggunya. Yibo bilang akan pulang sendiri. Yibo meminum kopinya, tiba-tiba seseorang menepuk pundaknya.
Yibo menengok ke belakang, dia melihat laki-laki tinggi, tampan, berpakaian rapi dan jangan lupakan senyuman malaikatnya yang tak pernah luntur."kau sudah datang?" sapa Yibo
"em, apa aku lama? Ada apa kau ingin menemuiku?" balasnya ramah
"tidak juga. Aku ingin minta tolong padamu ge" ucap Yibo langsung
"apa itu? Aku akan membantumu sebisaku, bo" tanyanya
"aku ingin kau carikan aku apartemen baru" jawab Yibo
"kali ini kenapa lagi? Kau sudah terlalu sering berpindah apartemen" sahut Haikuan yang merupakan laki-laki yang dipanggil ge oleh Yibo
"ayolah ge bukankah sekarang kau punya banyak properti. Pinjamkan aku salah satunya, atau aku akan menyewa" ucap Yibo lirih
"haaah sudahlah, ini" ucap Haikuan sambil memberikan sebuah kunci "entah kenapa aku tak bisa menolak keinginanmu sedari dulu" kata Haikuan sendu
"oke. Aku pergi sekarang. Makasih ge" ucap Yibo tersenyum sambil berjalan keluar dari kafe. Haikuan hanya mengangguk pelan.
Liu Haikuan pemuda tampan yang sukses dalam dunia bisnis. Bahkan diusianya yang masih terbilang muda ia sudah masuk dalam jajaran kerajaan bisnis dan properti tiongkok.
Selain pemilik bisnis dan properti di tiongkok, Liu Haikuan pun turut aktif menjadi model internasional. Siapa yang tak mengenalnya, pemuda kaya raya dan tampan yang menjadi incaran setiap orang.
Namun dibalik wajah tenangnya tersimpan beberapa memory yang tak diketahui oleh orang lain. Bahkan dia masih memegang teguh janji lama yang dibuatnya pada seseorang yang berharga.
"kau tahu,bo. Aku ingin dikehidupan ini kau dapat bersatu dengan takdirmu. Akan kulakukan segala cara agar kalian bersama. Akan kubuat kalian bisa mengingat semua kehidupan kalian yang lalu" tekad Haikuan.
.
.
.Diruang kerja pemuda Xiao terlihat sedang membereskan pekerjaannya hari ini. Setelah selesai dia langsung berjalan keluar menuju depan toko, karena Zhuo Cheng sudah menjemputnya.
Mereka akan pulang bersama karena orang tua Zhuo Cheng pulang hari ini dari bisnis luar negeri. Akan jadi masalah jika Zhan tak ada dirumah ketika nyonya Yu pulang dari bisnis luar negerinya. Padahal sang kepala keluarga tak mempermasalahkan hal itu. Hanya saja itu dapat dijadikan alasan nyonya Yu untuk menyakiti perasaan Xiao Zhan.
Sesampainya dimansion keluarga Zhuo Cheng, mereka segera turun dari mobil setelah memarkirkan mobil di basement. Seperti biasa maid akan menyambut mereka di depan pintu yang dibalas ramah oleh Zhan dan hanya anggukan oleh Zhuo Cheng.
"apa ayah dan ibu sudah pulang" tanya Zhuo Cheng pada salah salu maid
"tuan dan nyonya besar baru saja sampai, tuan muda" jawab maid tersebut sopan
"baiklah. Kau bisa melanjutkan pekerjaanmu" kata Zhuo Cheng. Lalu maid itu pergi melanjutkan pekerjaannya setelah membungkuk sopan pada mereka berdua.
Mereka berdua pun beranjak ke kamar masing-masing untuk membersihkan tubuh lelah mereka. Setelah aktivitas seharian mandi merupakan cara terbaik untuk menghilangkan penat.
Didalam kamar Zhan tak langsung mandi. Dia sibuk memandangi sketsa yang dia bawa dari kantornya. Dia terus melihat sketsa itu sekilas dia melihat bayangan dua orang bertarung.
Dimana salah satunya mirip dengan dirinya sedang yang lain mirip dengan Wang Yibo. Zhan menggelengkan kepalanya, ia berpikir itu hanya halusinasinya saja. Lalu beranjak kekamar mandi untuk menyegarkan tubuh dan pikirannya.
Tbc
Segitu dulu
Jangan lupa vote dan coment

KAMU SEDANG MEMBACA
Hingga Akhir Waktu
De TodoMereka harus mengingat semuanya agar segalanya mudah. Mereka harus tahu bahwa benang merah yang terikat ditangan mereka tak akan putus. Namun terkadang takdir suka mempermainkan kehidupan. Mereka harus bisa melewati semua halangan agar bisa bersatu...