Chapter 17

83 9 1
                                    

.
.
.

Di hari berikutnya, Yibo menatap bingung pada sosok manis dihadapannya ini. Dia berfikir apakah kemarin malam ada seseorang yang memasukkan sesuatu dalam makanannya? atau semalam orang di depannya ini mabuk lalu kepalanya terbentur?

Karena pemuda yang sedang mengatur kostumnya ini berubah hanya dalam semalam. Yibo hanya diam sambil menaikkan sebelah alisnya sambil mendengarkan ocehan dari Xiao Zhan.

"Kudengar dari manager Lee, kau belum istirahat dari semalam," Zhan berkata sambil memasangkan ikat pinggang

"Kau harus menjaga kesehatanmu Yibo, jaga pola tidur dan makan mu. Aku harap kau sehat selalu," lanjutnya

"Kau tau seberapa pen..."

"Desainer Xiao ada apa denganmu?"

Ucapan Xiao Zhan terhenti setelah disela oleh perkataan Yibo. Dia menatap mata tajam itu dengan lembut lalu menyunggingkan senyum tipis. Tangan lentiknya terjulur merapikan wig yang dikenakan oleh aktor tampan tersebut.
Seraya berkata...

"Aku? Ada apa denganku? Kurasa tidak ada yang salah denganku," jelasnya

"Tapi kurasa sikapmu berubah. Apakah ada yang salah?" jawab Yibo meragu

"Hm, tidak ada. Aku hanya ingin menjadi partner yang baik dan ingin cepat menyelesaikan urusan kita," jelas Zhan dan selesai merapikan kostum aktor muda.

Yibo tertegun. Sejenak dia melihat bayangan bibir tipus berkata 'aku mencintaimu Yang Mulia' pada diri Desainer muda tersebut. Ia pun merasakan dadanya menghangat.

Berdegup kencang. Serta merasa perutnya tergelitik. Sebelum dia menggelengkan kepal perlahan untuk mengusir bayangan tadi.

"tapi ka... "

Ucapan Yibo terpotong saat kru memanggil namanya untuk melakukan shoot. Segera Yibo keluar dari ruang kostum dan berlalu ke tempat shoot. Sedangkan Xiao Zhan memandang punggung tegap itu dengan pandangan rumit.

Ketika Zhan telah menyelesaikan tugas dia langsung bergegas ke tempat shoot untuk melihat bagaimana pria Wang bekerja. Pria manis sangat terpesona ketika melihat kemampuan akting Yibo.

Terlebih ketika aktor muda itu sedang melakoni adegan terbang yang dibantu dengan alat. Namun saat Zhan melihat di kamera terlihat seperti terbang sungguhan. Hal itu membuatnya takjub.

"Ok. Cut," teriak sutradara mengakhiri adegan tersebut

"Yibo coba kau lebih atur lagi ekspresi mu. Cobalah buat ekspresi menahan sakit dan memuntahkan darah tapi tidak akan menyerah pada pertarungan," jelas sutradara yang menginginkan hasil sempurna.

Zhan melihat Yibo dari tempatnya. Dia melihat aktor muda tersebut menganggukkan kepalanya mengerti. Terlihat di sekelilingnya beberapa penata rias yag merapikan riasannya.

Sejenak mereka berpandangan namun masing-masing langsung mengalihkannya ke arah lain. Hal ini di sadari oleh sepasang mata yang memperhatikan ke duanya dalam diam.

Setelahnya mereka melakukan shoot sekali lagi. Kali ini sang sutradara pun merasa puas. Karena pengambilan gambar sesuai dengan keinginannya.

Yibo letih, terlihat dari ia yang langsung tidur begitu duduk di sofa. Tak lama terlihat manager Lee datang dan menyelimutinya. Sedangkan desainer Xiao hanya memandang rumit sang aktor muda.

Tiba-tiba manager Lee menghampiri Xiao Zhan dan bertanya.

"Hmm maaf desainer Xiao bisakah saya mengganggu waktu istirahat anda," izin sang manager

"Anda bisa bersikap santai padaku. Jangan sungkan panggil aku Zhan," ucap Zhan sambil senyum

"Baik, kau juga bisa memanggilku gege atau Lee ge. Terserah yang membuatmu nyaman," sahutnya
"Bisakah kita pindah tempat.  Ada beberapa hal yang ingin ku tanyakan," sambung sang manager

Setelah menemukan tempat yang cocok untuk melanjutkan perbincangan pun akhirnya mereka membicarakan sesuatu yang terjeda tadi.

Manager Lee bertanya mengenai hal yang menjadi penyebab kegaduhan yang terjadi di toko baju tempo lalu. Karena setaunya meskipun Yibo memiliki sikap yang seenaknya, namun dia tak pernah membuat gaduh tanpa sebab.

Manager Lee pun tak lagi menanyai Yibo terkait hal tersebut. Sehingga dia berinisiatif bertanya pada pemuda manis di hadapannya.

Xiao Zhan terdiam sebentar. Lalu menceritakan apa yang terjadi saat itu tanpa ada yang di tutupi. Setelah Zhan bercerita suasana menjadi hening. Tak ada yang berinisiatif untuk membuka suara diantara keduanya.

Hingga di kejutkan oleh suara pintu bergeser membuat dua orang di dalamnya sontak melihat kearah pelaku.

"O-oh maaf kurasa aku salah masuk ruangan," ucapnya malu

Zhan dan manager Lee hanya menatap perempuan yang terlihat malu dan berlalu setelah dia menutup pintu canggung. Dua orang di ruangan memutuskan untuk keluar agar tidak muncul gosip aneh dan pergi beristirahat.




















.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
..
.
.
.
.


















































Klik bintang!
Juga coment...

Hingga Akhir WaktuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang