.
.Tapi, yang lebih membuatnya terkejut ketika mata elangnya melihat sosok pemuda yang ada ditaman kemarin dan juga sosok yang mirip dalam mimpinya. pemuda tersebut menghampiri mereka sambil tersenyum.
"ada yang bisa dibantu?" tanya pemuda tersebut
"ahh kami ingin bertemu dengan desainer Xiao Zhan" jawab manager Yibo
"sebelumnya sudah membuat janji?" tanyanya lagi dengan ramah
"sudah. Atas nama Wang Yibo,kita janji jam 10 hari ini" jawabnya lagi
"baiklah. Mari ikut saya keruangan sekarang. Saya Xiao Zhan, maaf sebelumnya tidak memperkenalkan diri dahulu" ucap Zhan tersenyum manis
Lalu Zhan memasuki kantornya diikuti dua orang lainnya. setelah mempersilahkan Yibo dan managernya duduk, Zhan menghampiri meja kerjanya dan mengambil beberapa lembar kertas diatasnya. Lalu, Zhan menghampiri Yibo dan managernya. Dia duduk dihadapan mereka.
"ini ada beberapa sketsa baju yang saya gambar. Mungkin kalian ingin melihatnya dan memilih sendiri model pakaiannya" ucap Zhan sambil memberikan kertas yang ada ditangannya.
Mereka berdua melihat hasil gambarnya. Mereka sangat terkejut karena ini sangat indah. Terutama Yibo, dia sampai mengernyitkan kening saat melihat gambar-gambar itu.
Ada satu model hanfu yang menarik perhatian Yibo. Hanfu itu digantung di belakang Xiao Zhan sebalah kanan ruangan. Sadar akan arah tatapan Yibo, Zhan menawarkan untuk mencoba hanfu tersebut.
Hanfu itu berwarna putih salju. Dengan corak awan dibagian dadanya. Memiliki aksesoris berupa sebuah pita dengan pola awan juga ditengahnya. Memakai bahan yang ringan sehingga nyaman dipakai meskipun memiliki beberapa lapis. Entah kebetulan atau bukan sepertinya ukurannya pas untuk tubuh Yibo.
Yibo dan Zhan pindah keruang ganti. Satelah berganti pakaian dasar yaitu berupa baju putih polos, Yibo memakai lapisan berikutnya dengan bantuan Xiao Zhan. Satelah membantu memasang pita yang diikat didahi maka selesai. "Lan Zhan" lirih Zhan yang didengar Yibo.
.
.
.Entah apa yang terjadi diruang ganti tadi, sepertinya mood Yibo sedang jelek. Dia menjadi lebih pendiam dan dingin. Memang Yibo itu orang yang irit bicara, tetapi diamnya kali ini berbeda.
Jika diperhatikan lebih jelas, dia terlihat seperti melamun? Sepanjang perjalanan dilalui dengan Yibo memikirkan kejadian diruang ganti.
Flashback
"Lan Zhan" lirih Zhan yang didengar Yibo. Seketika mereka berdua terkejut. Terlebih lagi Xiao Zhan, mengapa ia mengatakan itu. Yibo mencengkram kedua pundak Zhan dan menatap matanya dalam."katakan" ucap Yibo
"apa?" bingung Zhan
"katakan apa yang kau ucapkan tadi" ucap Yibo lagi
"a aku tak mengatakan apapun" elak Zhan. Yibo makin erat mencengkram Zhan
"siapa kau sebenarnya? Kenapa kau selalu menemuiku? Siapa kau sebenarnya. Ha!" bentak Yibo. Rahangnya mengeras dan matanya memerah menahan marah.
"aku tak tau apa maksudmu. mengapa aku selalu menemuimu sedangkan aku baru bertemu dengan mu sekarang" ucap Zhan sama bingungnya dengan Yibo.
Xiao Zhan bahkan tak sadar ketika mengucapkannya. Ia melihat bayangan laki-laki mengenakan hanfu putih berjalan dengan giok yang menggantung dipinggang. Serta rambut hitam panjang, dan melihat pita dahi yang sama disana.
Zhan bahkan tak sadar ketika satetes air jatuh melalui celah matanya. Zhan tak tahu mengapa ia menyebutkan kata itu atau mungkin itu sebuah nama?
Mendengar keributan segera manager Wang Yibo dan beberapa karyawan menghampiri mereka berdua. Mereka terkejut dengan situasi yang terlihat.
Manager Wang Yibo langsung melepaskan cengkraman Yibo dari pundak Zhan lalu meminta maaf telah membuat keributan serta dia bilang akan mengirimkan konsep yang diinginkan. Mereka pergi dari sana dengan Yibo yang ditarik paksa oleh sang manager.
Flashback end
Manager Wang Yibo menghela nafas kasar. Tak habis fikir dengan sikap artis yang diurusnya. Kenapa ia membuat keributan tadi. Padahal sudah ia bilang untuk tak membuat masalah tapi Yibo selalu saja menghiraukan perkataannya. Nanti akan dia tanyakan setelah Yibo tenang.
Ditempat lain situasinya tak jauh berbeda. Pemuda manis tersebut sangat syok dan berdiri mematung ditempatnya.
Sampai sang sahabat sekaligus atasannya menghampiri barulah ia tersadar. Yubin segera membawa Zhan duduk disofa setelah membubarkan karyawan lainnya.
Dia melihat sahabat yang sudah dianggap saudaranya itu diam dengan tatapan kosong. Ia sudah memanggil Zhan beberapa kali tapi, tak direspon. Itu membuatnya kebingungan.
Tbc
Silahkan tinggalkan jejak
Vote and coment yaaa
KAMU SEDANG MEMBACA
Hingga Akhir Waktu
RandomMereka harus mengingat semuanya agar segalanya mudah. Mereka harus tahu bahwa benang merah yang terikat ditangan mereka tak akan putus. Namun terkadang takdir suka mempermainkan kehidupan. Mereka harus bisa melewati semua halangan agar bisa bersatu...