Chapter 5

141 16 2
                                    

.
.

Setelah menerima telepon, Xiao Zhan menghela nafas lelah. Dia menyandarkan punggung lelahnya kebelakang. Zhan berfikir ini adalah kesempatan bagus untuk meluruskan masalah kemarin.

sekaligus mencari tahu tentang semua mimpi anehnya selama ini. Dia selalu bertanya kenapa Wang Yibo ini begitu mirip dengan pemuda yang ada dimimpinya. Apalagi ketika dia mencoba hanfu kemarin, benar-benar mirip.

Xiao Zhan menghela nafas. Zhan pikir dengan menerima tawaran itu, berarti ia akan lebih sering bertemu dengan Wang Yibo. Jadi, dia bisa mencari tahu tentang mimpi aneh yang setiap malam hadir atau mungkin mendapat jawaban atas segala hal yang selama ini mengganggu benaknya.

"Zhan ge" panggil Yubin sang sahabat sekaligus atasannya. "Zhan ge" panggilnya lagi. Tapi Xiao Zhan tak menyahut.

"ZHAN GE" Yubin pun berteriak karena sedari tadi dihiraukan oleh Xiao Zhan.

"aishhh bisakah kau tak berteriak. aku tidak tuli kau tahu" kesal Zhan karena Yubin berteriak tadi.

"ma maafkan aku Zhan ge. Lagipula aku panggil sedari tadi kau tak menjawabku" jawab Yubin merasa bersalah.

"kenapa kau datang kesini Yubin" tanya Zhan perihal kedatangan Yubin ke kantornya.

"ohh aku ingin bertanya, apa benar kau yang mengurus kostum aktor Wang Yibo untuk drama yang akan dibintanginya?" kata Yubin panjang.

"benar. Tunggu, kau tahu darimana? Aku belum memberitahu hal ini pada siapapun" heran Xiao Zhan karena setahunya tidak ada yang tahu tentang ini.

"ini, aku lihat di siaran langsung wawancara Wang Yibo" ucap Yubin sambil menyerahkan handphone miliknya pada Zhan, yang sedang menampilkan acara wawancara Wang Yibo.

Dalam acara tersebut Yibo dengan beberapa aktor dan aktris yang membintangi drama tersebut sedang menceritakan dan mempromosikan drama mereka. Sambil mengobrol santai dan bercanda.

Tapi, ada satu hal yang membuat Xiao Zhan terkejut ketika kerjasama antara dirinya dan Yibo disinggung. Dan Yibo dengan mudahnya mengatakan kolaborasi yang mereka lakukan.

"jadi, kau punya penjelasan untuk hal ini?" tanya Yubin serius

"yhaaa aku punya urusan yang belum selesai dengannya. Jadi kupikir ini kesempatan bagus untuk meluruskannya" jelas Zhan

"apa itu berkaitan dengan kejadian tempo hari? Ada apa dengan kalian berdua waktu itu" ucap Yubin penasaran.

"kau benar, tentang kejadian waktu itu. Aku tidak bisa menceritakannya sekarang. Akan ku ceritakan jika semuanya sudah selesai" ujar Zhan lemah

"baiklah. Cepat selesaikan urusanmu dengan Wang Yibo itu. Jujur saja kau jadi sedikit menyebalkan sekarang" canda Yubin sambil tertawa.

.
.
.

Ditempat lain pun sama. Wang Yibo telah selesai melakukan wawancara. Dia sedang duduk di dalam mobil sambil memainkan ponselnya. Dia masih mencari tahu tentang sekte Yunmeng Jiang karena masih terlampau penasaran. Meski hasilnya tetap sama 'tidak ada dalam pencarian', itu yang didapatkannya.

Dalam benaknya selalu bertanya bahkan sering memikirkan bahwa pemuda yang ada dimimpinya dan desainer Xiao adalah orang yang sama.

Karena Yibo terlalu asyik melamun, dia tak mendengar managernya memanggil sampai berteriak barulah Yibo tersadar dari lamunannya.

"Yibo kenapa kau membicarakan bahwa desainer Xiao yang mengurus konstummu. Sudah ku bilang untuk tidak membicarakannya di publik" ucap manager Yibo marah dengan nada bicara tinggi.

"memang benar kan dia yang mengurusnya" ucap Yibo santai

"itu benar. Tapi tak usah kau beberkan pada publik. Bagaimana kalau desainer Xiao memutuskan untuk membatalkannya" frustasi manager

"sudahlah ge dia tak akan membatalkannya. Kau tak usah pikirkan hal itu. Lebih baik kau urus saja jadwalku hari ini, apa sudah selesai semua?" tanya Yibo mengacuhkan emosi manager nya.

"haaah kita akan ke agensi. Direktur ingin menemuimu untuk membicarakan tentang wawancara tadi. Kau jangan membuatnya marah kali ini. Apa kau paham Wang Yibo" ucap sang manager menegaskan.

Yibo hanya menganggukkan kepalanya pelan. Karena ia tahu jika manager nya sudah memanggil dengan lengkap berarti ia tak ingin dibantah.

Yaa.. Yibo juga tahu kenapa Direktur dari agensi yang menaunginya sampai memanggil, pasti untuk menanyakan kebenaran tentang pernyataannya saat wawancara. Dia yakin bahwa kali ini pun dia akan mendapat amarah lagi dari sang Direktur. Karena hal seperti ini bukan pertama kali.

Yibo tak mau ambil pusing. Dia memangsang airpod lalu memejamkan kedua matanya. Mengingat jarak stasiun TV dengan agensinya lumayan jauh jadi dia memanfaatkannya untuk tidur sebentar. Mengistirahatkan tubuh terlebih pikirannya yang sedang kacau beberapa hari ini.


Hola
Gimana menurut kalian?
Jangan lupa tinggalkan jejak
See U next chap ≧ω≦

Hingga Akhir WaktuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang