chapter 8

156 19 1
                                        

.
.

"mn. Wangji pamit" jawab Lan Wangji singkat yang dibarengi anggukan kecil. Lalu dia pergi setelah memberi salam yang dibalas anggukan oleh sang kakak.

Hari ini merupakan hari pernikahan Lan Wangji dan Wei Wuxian. Mereka melakukan upacara pernikahan sederhana di aula leluhur sekte Gusu Lan. Disana Lan Xichen duduk bersama para tetua disamping sang paman, Lan Qiren.

Lan Xichen duduk dengan tenang dan tersenyum melihat adiknya akhirnya menikah dengan orang yang dicinta. Kondisinya sudah lebih baik dari terakhir kali terlihat.

Jika bukan karena hari bahagia untuk sang adik, mungkin Lan Xichen akan mengurung dirinya senidiri seumur hidup. Hal itu yang Lan Wangji takutkan, kakaknya tidak keluar dari pengasingan mengikuti ayah mereka dulu. Untung saja hal itu tidak terjadi pada Lan Xichen.

Setelah upacara, mereka melanjutkan dengan pesta. Tidak mewah, namun tak masalah untuk Wei Wuxian. Karena dia ingin menuruti aturan sekte Gusu Lan walau hanya satu hari.

Flashback end

Mengingat hal itu, Haikuan tersenyum karena menurutnya masa itu merupakan masa yang indah. Adiknya dan orang yang dicintai bersatu. Walau dikehidupan selanjutnya mereka tak bersama. Dia sangat berharap untuk kehidupan sekarang mereka segera mengingat dan bersama lagi seperti kala itu.

Setelahnya Haikuan menutup gulungan yang berisi lukisan tersebut lalu menyimpannya. Setelah itu dia keluar dari gudang.

.
.
.


Hari ini adalah hari pertama syuting drama terbaru Wang Yibo mulai. Kini dia sedang bersiap untuk pergi ke lokasi syuting, dia pergi halte bus dari apartemen miliknya,  aktor muda itu tak mau managernya tahu dimana Yibo tinggal sekarang. Karena akan menyebalkan jika sang manager tahu dimana ia tinggal.

Sesampainya di halte Yibo menelfon managernya untuk menjemput setelah mengirimkan lokasinya berada. Setelah beberapa menit menunggu, manager Wang Yibo tiba dan mereka langsung pergi ke lokasi syuting. Namun sebelum itu mereka harus menjemput partner kostum Yibo, Xiao Zhan.

Lain halnya dengan Xiao Zhan, hari ini dia tergesa-gesa untuk pergi. Dia bangun kesiangan kali ini. Dia lupa bahwa sekarang dia harus ke lokasi syuting untuk mengurus kostum Wang Yibo.

Seharusnya Zhan bangun lebih pagi. Tidak seperti saat bekerja di toko pakaian milik Yubin dia bisa berangkat agak santai jadi bangun kesiangan seperti hari ini pun tak masalah.

Sekarang Zhan harus bergegas pergi ke salah satu gunung karena syutingnya akan dilakukan disana. Setelah menyiapkan semua keperluan yang dibutuhkannya, Xiao Zhan begegas turun karena manager Yibo sudah menjemputnya.

Sesampainya dibawah ternyata keluarga Fengmian sudah berkumpul di meja makan untuk sarapan. Xuan Lu seperti biasa menyapa dan menawarkan sarapan bersama tapi Zhan menolaknya karena sudah terlambat.

Dengan langkah tergesa ia sampai di pintu utama, ternyata manager Wang Yibo sudah sampai di depan mansion Jiang, dan menyapanya dengan ramah.

Saat memasuki mobil, Zhan terkejut dengan kehadiran Yibo disana. Karena Zhan fikir hanya sang manager saja yang menjemputnya. Ternyata ada Wang Yibo juga, Zhan duduk di jok belakang samping Yibo. Awalnya Zhan duduk di depan menemani manager Yibo menyetir, tapi setelah dipaksa oleh Yibo akhirnya dia duduk disamping Yibo.

Seperti biasa pemuda disampingnya ini sangat acuh, dia terlihat sibuk bermain dengan ponselnya. Mereka berangkat setelah manager Yibo selesai meletakan perlengkapan Zhan dibagasi.

Sepanjang perjalanan terasa lama dan canggung. Walau sesekali sang manager mengajaknya  bicara, tapi itu tak berlangsung lama karena mereka kehabisan topik.

Sedangkan Yibo sendiri, dia hanya cuek saja, sibuk dengan ponsel dan earphone miliknya. Perjalanan yang panjang melelahkan dan membosankan itu mencapai akhir. Mereka sampai di lokasi syuting.

Hal pertama yang menyapa mata Zhan adalah pemandangan indah yang menyejukkan. Dengan pohon yang menyambut mereka dikanan kiri. Sungguh membuat segar pikiran, mungkin Zhan bisa sekalian refreshing disamping pekerjaannya nanti.

Selesai memandangi hal indah didepan mata, mereka beristirahat karena arahan sutradara. Mereka akan memulai syuting esok hari pagi pagi sekali.

.
.

Disela istirahat mereka, Zhan dikerumuni oleh staf drama lainnya, seperti staf make up, kostum, cameraman, bahkan artis yang melakoni drama ini. Mengingat reputasi Zhan yang merupakan desainer terkenal yang sulit untuk ditemui. Maka, melihatnya hadir disini merupakan kesempatan yang bagus untuk berkenalan bahkan membangun koneksi.

Namun, tidak ada yang tahu dibalik keramaian yang mereka buat ternyata mengusik pemuda yang terlihat acuh. Dia menggenggam ponselnya hingga layarnya sedikit retak. Tatapannya menajam wajahnya sedikit memerah menahan amarah.

Tak ada yang menyadari itu selain sang manager yang selalu memperhatikan.
Yaa.... Pria itu adalah Wang Yibo. Sebenarnya Yibo sendiri tak mengerti mengapa ia berperilaku seperti seorang yang cemburu karena diacuhkan oleh kekasihnya?

Setelah berbincang dengan artis dan staff, Zhan memutuskan untuk beristirahat karena perjalanan yang jauh serta waktu yang sudah larut membuatnya mudah tidur dengan cepat. Karena besok dan kedepannya dia harus menghadapi Wang Yibo orang yang sangat menyebalkan menurutnya.






Tbc
Haii mimin update cepet nihh
Jangan lupa Voment yaa
See you next chap(•ω•)

Hingga Akhir WaktuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang