.
.
.
Mendengar cerita Yibo semalaman Lee (nama manager Wang Yibo) tak dapat berkata-kata. Terlalu banyak informasi yang harus dicerna otaknya. Dia butuh istirahat sekarang. Lee berlalu dari kamar Yibo setelah dia menyuruh Yibo untuk istirahat karena sekarang sudah terlalu larut.
~
~
~
Esok paginya Zhan melihat Yibo dan managernya yang terlihat masih mengantuk dan sesekali menguap. Hal ini membuat Zhan heran dan mengangkat satu alisnya dan sedikit mengerut.
Kenapa dengan mereka berdua. Zhan ingin sekali bertanya namun dia urungkan ketika melihat Yibo dengan wajah mengantuk namun tetap menatap tajam padanya.
Kali ini mereka berangkat ke lokasi syuting dengan dijemput oleh salah satu kru drama. Mereka hanya diam tak ada yang memulai pembicaraan. Dalam situasi canggung seperti ini Zhan memilih mengalihkan pandangannya ke luar jendela sambil sesekali menanggapi sang supir.
Sedangkan Yibo dan sang manager hanya diam sambil memejamkan mata. Sungguh mengantuk rasanya, namun ini sudah tanggung jawab jadi dalam keadaan apapun tetap harus di jalani.
.
.
.
Sedangkan ditempat lain terlihat Zhuo Cheng sedang menemani kakaknya Xuan Lu sedang berbelanja disebuah supermarket didekat mansion mereka.
"jie kenapa belanja banyak seperti ini?" keluh Zhuo Cheng karena kini di kiri dan kanan tangannya sudah penuh dengan kantung belanja, karena tidak biasanya Xuan Lu membeli banyak barang.
Sedangkan sang kakak hanya tersenyum tipis melihat adiknya terus mengeluh tidak ada habisnya. Xuan Lu terkekeh dengan sikap adiknya yang satu ini.
Saat mereka berada di salah satu store di mall tersebut, tak sengaja mereka bertemu dengan seorang pria tampan. Sebenarnya hanya Zhuo Cheng yang terkejut dan hampir berteriak saat melihat orang tersebut. Sedangkan Xuan Lu hanya tersenyum dan menyapa pria tersebut.
Mereka saling bertukar sapa dan sesekali tertawa kecil sedangkan Zhuo Cheng hanya bisa pasrah mengikuti sang kakak dan pria tersebut ke sebuah restoran sambil menunggu jam makan siang.
.
.
Seperti yang diperkirakan oleh Zhan, begitu mereka sampai di lokasi syuting mereka mendapat ceramah panjang lebar dari sutradara mengenai kondisi Yibo.
Dimana penampilannya tidak baik-baik saja. Dengan kantung mata yang tebal dan kondisi yang mengantuk membuat performa Yibo hari ini sangat mengecewakan. Banyak adegan yang harus diulang. Oleh karena itu membuat staff dan kru bahkan lawan main Yibo pada drama tersebut kecewa.
Jika seperti ini terus maka penyelesaian drama ini akan terlambat dari seharusnya. Xiao Zhan yang melihat hal itu hanya menghela nafas berat. Dia melihat kejadian di depannya dengan tatapan yang tak bisa diartikan oleh Yibo. Menatap dengan sendu namun juga khawatir.
Yibo berjalan ke arah Zhan lalu menarik tangan pria manis tersebut mengajaknya pergi dari lokasi syuting. Semua orang yang melihat hal itu tercengang terlebih Lee manager Yibo. Dia tak menyangka bahwa artisnya bisa melakukan hal itu. Dia hanya menghela nafas lelah dan memijat pelipisnya yang berdenyut lelah dengan kelakuan aktornya ini.
Setelah membawa pergi Xiao Zhan dari lokasi syuting tadi kini dia mengajak Zhan ke ruang tunggu Yibo. Disana dia langsung mendorong Zhan ke sofa dan menindih nya. Sontak hal itu membuat Zhan terkejut bukan main.
'ada apa dengan orang ini?' batin Zhan bingung bercampur gugup.
Sedangkan Yibo dia hanya menatap tajam pada onyx bulat milik Zhan. Mencari tahu apa yang tersembunyi didalam sana. Mencari kebenaran tentang semua hal yang mengganggu dirinya. Menggali siapa sosok yang terus hadir dalam mimpinya setiap malam, dan hubungannya dengan pria manis yang ada di bawahnya ini.
.
.
"kau... Siapa kau sebenarnya" tanya Yibo sendu. Menyiratkan rasa putus asa namun sangat penasaran
Xiao Zhan mengangkat sebelah tangannya dan membelai pipi Yibo. Dia sedikit tersentak karena sentuhan tiba-tiba itu. Terus menatap dalam mata pria dibawahnya menuntut akan sebuah jawaban.
"kau tidak pernah berubah... Hanguang Jun ku masih sama seperti yang aku ingat" ucap Xiao Zhan lirih. Lagi dan lagi Yibo dibuat terkejut.
"jadi kau tau apa yang terjadi padaku? Siapa kau sebenarnya? Tolong jawab aku. Aku sudah muak dengan ini" Yibo berkata sarat akan rasa putus asa.
Xiao Zhan mendorong Yibo agar bangkit dari atasnya. Setelah Yibo duduk lalu Zhan naik ke pangkuan Yibo. Mata Yibo melebar dengan kelakuan pria manis yang sekarang ada di pangkuannya ini.
Zhan mengakup wajah Yibo menatap penuh rindu pada wajah tampan itu dan mata setajam elang.
Namun dulu mata itu menatapnya penuh dengan cinta dan kelembutan. Tak seperti saat ini yang menatapnya dengan putus asa danrasa ingin tahu yang tinggi.
"mata ini dulu selalu melihatku dengan tatapan memuja dan penuh cinta" ucap Zhan mengelus mata setajam elang Yibo.
Lalu turun ke hidung bangir dan berhenti di bibir tebal Yibo.
Mata Yibo terbelalak kaget saat Zhan tiba-tiba mempertemukan kedua bibir milik mereka. Hanya menempelkan tidak lebih, namun hal itu tetap saja membuat jantung Yibo berdetak dua kali lebih cepat.
Larut dengan kejadian sekarang, tiba-tiba terdengar suara teriakan disusul dengan rasa perih dipipi sebelah kiri Yibo. Ternyata yang tadi berteriak dan menampar pipi mulusnya merupakan pria manis yang ada dipangkuannya ini. Entah sudah yang ke berapa kali Yibo terkejut hari ini.
Sama hal nya Yibo, kini Xiao Zhan terkejut bukan main. Apa yang sedang terjadi sekarang? Bukankah tadi mereka sedang mengambil syuting. Kenapa sekarang dia ada disini? Terlebih dengan duduk di pangkuan Yibo?
'tunggu... Apa-apaan posisi ini. Bukankah mereka seharusnya sedang syuting. Kenapa aku ada diruang tunggu pria Wang ini'. Batin Zhan.
Reflek dia melompat turun dari pangkuan sang aktor. Tapi karena buru-buru dia berakhir jatuh mempertemukan bokongnya dengan lantai yang keras. Sontak hal ini membuat Zhan meringis sakit. Dengan cepat dia bangun sambil mengusap bokongnya yang terasa sakit.
Yibo hanya meringis sakit ketika Zhan jatuh. Dia mengulurkan tangannya dan membantu Zhan berdiri. Seketika suasana diantara mereka berdua terasa canggung.
"apa yang sebenarnya terjadi?" tanya Zhan
"kau......"
TBC
jangan lupa tinggalkan jejak
lope sekebon dari mimin....
KAMU SEDANG MEMBACA
Hingga Akhir Waktu
RandomMereka harus mengingat semuanya agar segalanya mudah. Mereka harus tahu bahwa benang merah yang terikat ditangan mereka tak akan putus. Namun terkadang takdir suka mempermainkan kehidupan. Mereka harus bisa melewati semua halangan agar bisa bersatu...