Chapter 9

128 17 7
                                    

.
.

Pagi ini merupakan pagi yang melelahkan menurut sepanjang karir Xiao Zhan sebagai seorang desainer. Bagaimana tidak, baru kali ini dia bertemu makhluk yang super menyebalkan bernama Wang -sialan- Yibo.

Seperti sekarang, Zhan sedang membantu Yibo untuk mengenakan kostumnya tapi pria Wang tersebut memberikan protesnya terus menerus. Sungguh hal itu membuat Zhan jengkel bukan main. Jika bukan untuk menyelesaikan urusan dengan pria dihadapannya ini, Zhan bersumpah tidak akan mau mengerjakan hal seperti ini.

Dari awal Yibo memiliki banyak permintaan aneh pada Zhan. Seperti meminta sarapan, menyiapkan air mandi, bahkan yang lebih parahnya dia minta ice tea dipagi buta.

Ayolah Zhan kesini hanya untuk meluruskan urusannya dengan Yibo tempo lalu, bukan menjadi baby sitter dadakan seperti ini.

Xiao Zhan jelas tahu bahwa pekerjaan lapangan itu melelahkan. Tapi, dia baru tahu bahwa berurusan dengan Yibo itu jauh lebih melelahkan.

Entah sengaja atau tidak, Yibo sepertinya memang niat menegerjainya. Namun, jika seperti ini caranya Zhan menjadi kehilangan kontrol emosinya yang biasanya bagus menjadi pendek dalam sekejap didepan Wang Yibo sialan ini.

Entah kenapa Zhan rasanya ingin mengumpat jika melihat atau mendengar perihal Yibo. Manurut manager Yibo, memang biasanya dia agak rewel, tapi tidak tahu kenapa dia menjadi menyebalkan seperti ini.

"biasanya dia hanya rewel ketika dia bilang lelah dan mengantuk lalu ingin tidur. Dia tak pernah seperti ini sebelumnya. Dan sepertinya dia seperti ini hanya padamu saja desainer Xiao" Ucap sang manager canggung dan merasa bersalah pada desainer Xiao

Sepertinya ucapan manager Yibo benar. Yibo bersikap menyebalkan kepada dirinya saja. Ketika bersama dengan lawan mainnya atau staff lain dia berinteraksi dengan wajar.

Apakah Yibo sedang balas dendam padanya? Atau hanya berniat menjahilinya? Entahlah Zhan tak peduli karena dia merasa tak punya salah apapun pada Yibo. Selain saat insiden di toko baju kemarin.

Setelah merekam beberapa adegan. Kini waktunya untuk break sebentar. Zhan melihat Yibo tengah berjalan menghampirinya. Dia meminta Zhan untuk memperbaiki riasan wajahnya, Zhan hanya mengernyitkan keningnya 'apa-apaan orang ini' pikir Zhan.

Bukannya dia kesini untuk mengurus kostumnya saja, untuk riasan dan rambut itu pekerjaan orang lain dan Zhan tak ingin mengerjakan tugas orang lain. Sudah cukup pagi tadi ia menjadi pengasuh dadakannya, kali ini Zhan akan mengabaikan Yibo tak peduli bagaimana perubahan yang terjadi pada pria bermarga Wang tersebut.

.
.
.

Siang ini Zhuo Cheng pergi ke kampusnya, kemarin dia batal bimbingan karena ada urusan yang tak bisa ditunda. Tentu saja hal tersebut membuat nya marah.

Apalagi pemuda tersebut sumbu kesabarannya amat sangat pendek, jadi amarahnya sangat mudah meledak. Saat itu juga teman-temannya menjauh bahkan orang lain yang lewat pun menjaga jarak darinya karena merasakan aura membunuh dari pemuda itu.

Sekarang, Zhuo Cheng duduk dihadapan pria yang membuatnya marah kemarin. Pria dihadapan Zhuo Cheng hanya menampilkan senyum diwajah teduh miliknya, karena dia tau pemuda dihadapannya ini sedang marah padanya.

Zhuo Cheng merogoh tas dan mengeluarkan kertas yang menjadi tugas akhir yang sudah dibuatnya lalu menyerahkan pada orang dihadapannya ini.

Pemuda berwajah teduh tersebut membalik dan membaca halaman demi halaman hasil kerja dari Zhuo Cheng. Dia membacanya dengan teliti, sesekali menganggukkan kepalanya. Setelah melewati waktu yang berjalan lambat, akhirnya Zhuo Cheng mendapatkan respon dari pria dihadapannya.

"a Cheng, dibagian ini kau masih kurang, akan lebih baik jika diubah dengan...." dosen muda tersebut menjelaskan mengenai kekurangan yang harus diperbaiki oleh Zhuo Cheng. Sedang Zhuo Cheng fokus memperhatikan semua penjelasan yang diberikan oleh dosen muda tersebut.

Setelah selesai dengan segala urusan, mereka memutuskan untuk berpisah karena mereka masih memiliki urusan masing-masing. Zhuo Cheng pamit dan keluar dari ruangan sang dosen muda tersebut.

'kau benar-benar tak berubah tuan muda Jiang. Masih sama seperti dulu saat belum kejadian tragis itu belum terjadi' batin dosen tersebut yang ternyata adalah Liu Haikuan, seseorang yang memiliki memory masa lalu. Tak disadari Haikuan seseorang sedang mengamati mereka lalu tersenyum 'mungkin Zewujun akan mengejar cintanya dikehidupan ini' gumam orang itu.

Hingga Akhir WaktuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang