Chapter 2

493 76 20
                                    

Eunha berlari kencang,butuh waktu 20 menit dari restoran ke sekolah kimy mengedar padangannya kemana-mana bisa eunha liat anak-anak lainnya sudah pulang dan sekolah hampir saja sunyi,mata eunha memutar mencari kimy sebelum pandangannya jatuh pada ...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Eunha berlari kencang,butuh waktu 20 menit dari restoran ke sekolah kimy mengedar padangannya kemana-mana bisa eunha liat anak-anak lainnya sudah pulang dan sekolah hampir saja sunyi,mata eunha memutar mencari kimy sebelum pandangannya jatuh pada sebuah ayunan yang bergerak pertanda seorang sedang bermain disitu,eunha menajamkan matanya memastikan dan akhirnya ah itu dia putrinya kimy sedang mengayun ayunan sendiri tentu kimy tidak menyadari keberadaan eunha sebelum eunha menghampirinya dan mengeluarkan suara .

"Hallo anak mommy" kimy langsung menoleh kebelakang dan cepat-cepat turun dari ayunan memeluk eunha "hati-hati sayang nanti jatuh"

"Mommy,akilnya datang juga" eunha terkekeh "mommy tidak terlambat kan ?"

"Telambat sih tapi bolehlah,tidak sepelti kemalin-kemalin" eunha tersenyum "mom kimy ingin makan baco tucuk,itu pamannya disana" tunjuk kimy pada pria paruh baya yang sedang menjual cilok "iya,tapi lima tusuk saja yah ? Jangan banyak-banyak nanti kimy sakit perut "

"Siap mom !"

"Nasi goreng yang mommy buat kimmy makan habis kan ?"

"Iya mom"

"Kemarikan tasmu biar mommy bawah" 

Sehabis membeli cilok mereka berjalan pulang sepanjang jalan kimy tidak henti-hentinya berceloteh tentang temannya tadi di kelas,eunha sendiri pun hanya bisa mengangguk mengiyakan apa yang diceritakan anaknya .

"Kimy dapat banyak bintang tadi sama ibu gulu,jika mommy tidak pelcaya coba cek buku kimy"

"Wah itu tandanya kimy sangat pintar dong kalau begitu,apa ada PR yang ibu guru berikan sayang ?"

"Tidak,hanya saja ibu gulu bilang kimy halus lebih banyak belajal lagi"

"Tentu saja sayang" sepanjang jalan kedua ibu dan anak itu saling berceloteh hingga tidak sadar sudah di depan pintu,eunha mengambil kunci lalu membuka pintu itu diikuti dengan kimy yang langsung berlari masuk dan duduk.

"Kaos kakinya jangan dibiarkan di sepatu sayang nanti bau"

"Ohiya yah hehe lupa"

"Ayo ganti bajunya" kimy langsung beranjak masuk ke kamar dan berganti pakaian dibantu oleh eunha,selang beberapa menit setelah eunha menyiapkan semua keperluan kimy sampai ia pulang kerja nanti ia menghampiri kimy eunha mencium pucuk kepala anaknya.

"Mommy sudah siapkan semuanya di meja,makanan dan beberapa cemilan kimy. mommy harus segera balik lagi ke restoran hari ini sayang" mendengar perkataan eunha entah kenapa membuat kimy menjadi cemberut dan sedih seharusnya ia sudah terbiasa sih tapi kembali lagi kimy itu masih terlalu kecil untuk mandiri,tapi karna ini sudah menjadi kewajiban ibunya jadi kimy harus memakluminya "jangan cemberut begitu dong,nanti mommy tidak jadi semangat nie ?"

"Hmm iya mom,maaf..."

Perkataan kimy membuat eunha merasa bersalah kalau dipikir-pikir eunha akui setiap harinya memang waktu yang seharusnya eunha berikan untuk kimy selalu tersita karna pekerjaan,saat pulang malam pun eunha selalu mendapati anaknya itu sudah tertidur di sofa karna menunggunya rasanya tidak tega melihat kimy tapi mau bagaimana lagi ? Kalau eunha tidak kerja mau makan apa ? Bayar uang kos perbulan dari mana ? Tapi walau begitu jika eunha mendapat libur dari restoran eunha tidak pernah menyia-nyiakan hari itu dengan membawah kimy ke tempat-tempat wisata berlibur bersama sepanjang hari .

Unexpected With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang