Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kau memang benar-benar sudah tidak waras" eunha menarik napas dalam-dalam "dengar,paling cepat nanti siang kau akan menerima surat pengunduran diriku"
Sejenak suasana menjadi hening,jungkook sedikit kaget dengan perkataan yang baru saja keluar dari mulut eunha tapi lelaki itu berhasil menyembunyikannya karna ekspresinya yang tidak dapat di tebak.
Suasana terasa semakin mencekam ketika sebuah senyum kecil disudut bibir jungkook yang eunha yakin adalah senyum yang mengandung banyak arti dibaliknya
"Aku tidak bisa memaksa kau harus bekerja disini,harga diriku lebih tinggi dari pemikiranmu jika kau memang bersih keras akan berhenti—Okey ! Silahkan. Pintu disana-" tunjuk jungkook
"Keluarlah dan bawalah surat pengunduran diri darimu padaku"
Eunha buru-buru melangkah jauh,tapi baru saja ingin memegang gagang pintu pergerakannya kian terhenti ketika sosok lelaki kembali mengeluarkan sebuah kata " Tapi jika kau kembali lagi kau harus menerima konsekuensinya"
Eunha menggigit bibirnya kuat-kuat "Jangan terlalu percaya diri" Eunha langsung segera melangkah keluar dan membanting pintu di belakangnya.
Jungkook berjalan dan menghempaskan tubuhnya ke kursi pria itu mengeluarkan smirk andalannya sambil menatap pintu
"Lihat saja eunha,setelah ini aku akan mendatangkan dunia baru untukmu kau akan merangkak menangis padaku dan aku- akan mempermalukanmu melebihi apa yang kau lakukan padaku,permainan akan segera dimulai dan kita lihat siapa yang akan kalah duluan . Kupastikan kau akan mengemis bersama air matamu dibawahku"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dengan terburu-buru eunha keluar dari lift wanita itu sedikit berlari menuju ke tempat biasa peristirahatan setiap pekerja cleaning service,tujuan utama eunha saat ini yaitu bertemu dengan kepala atau leader cleaning service,usai sampai di dinning menarik napas pelan eunha langsung menuju ke ruangan kusus kepala kerja.
"Ada apa ?" Terlonjat kaget dengan suara bariton yang begitu khas dengan suara bapak-bapak pada umumnya eunha menelan salivanya dengan kasar .
