Klik di atas untuk mendengarkan lagu Madison - Reckless
CHAPTER 6
Pagi berjalan seperti biasa bagi Xiao Zhan. Memasak, merawat putranya, kemudian sarapan bersama, menyantap menu sarapan seperti biasa yaitu pancake, telur, bacon, dan segelas susu atau jus, kecuali Jing Boran yang lebih memilih kopi espresso.
Kevin sudah bisa makan sendiri sekarang. Meskipun sedikit lama dan kikuk dalam menggunakan alat makan, tetapi anak itu sangat mandiri. Xiao Zhan mengajarinya dengan baik.
Jing Boran menyesap sedikit kopinya, kemudian meletakkan kopi itu di atas meja. Pria itu tersenyum, Kevin tidak mau dibantu sedangkan Xiao Zhan gemas dan selalu membantu anak itu memotong pancake untuk memudahkannya.
"Kevin, biarkan Ama membantumu," ucap Jing Boran.
"Tidak mau. Epin bisa cendili!" tolaknya. Kevin benar-benar mewarisi sifat keras kepala dari Xiao Zhan. Usia anak itu baru tiga tahun dan dia sudah belajar banyak hal. Setelah diajari, dia akan menolak untuk dibantu.
Jing Boran semakin tersenyum lebar melihat kelucuan anak itu. Kevin dia sayangi seperti anaknya sendiri, meskipun sejatinya Kevin adalah darah daging dari pria yang sangat dia benci, pria yang mendatangkan kemalangan bagi hidup Xiao Zhan.
Segalanya berjalan sempurna selama lebih dari dua tahun ini. Jing Boran tidak begitu mempermasalahkan trauma yang masih diderita Xiao Zhan. Pria itu percaya bahwa waktu yang akan menyembuhkan. Waktu akan membuat segalanya menjadi lebih baik. Lagi pula, Xiao Zhan sudah menjadi miliknya, begitu juga dengan Kevin yang tercatat secara hukum sebagai putranya.
Setelah sarapan, Jing Boran bergegas berangkat ke kantor. Jerman mungkin adalah negara dengan jam kerja terpendek di dunia, sekitar 25 jam perminggu, tetapi itu tidak berlaku bagi seorang pebisnis. Mereka bekerja bahkan ketika berada di rumah. Semua pebisnis memang sesibuk itu.
Jing Boran mengeluarkan mobilnya dari garasi, mobil diparkir sebentar di halaman, kemudian pria itu masuk kembali ke dalam rumah.
Saat itu, Jing Boran sama sekali tidak menyadari bahwa seseorang tengah mengintai dari seberang jalan. Wang Yibo terus mengawasi dari dalam mobilnya, menunggu waktu yang tepat untuk menemui Xiao Zhan di sana sambil merokok. Dia tidak bisa gegabah, dia tidak ingin kehilangan Xiao Zhan dan putranya lagi.
Tidak berselang lama, Jing Boran keluar dari rumah itu. Xiao Zhan mengikuti di belakangnya. Tampak Xiao Zhan memberikan kotak bekal kepada Jing Boran sebelum pria itu memasuki mobil.
Kenyataan pahit itu dia saksikan sendiri. Di sana, di depan rumah sederhana itu, Xiao Zhan tampak tersenyum bahagia, berciuman, kemudian memeluk pria lain. Bahkan setelah mobil pria itu melaju pergi, Xiao Zhan masih melambaikan tangan. Yibo meremas kuat puntung rokok yang baru saja dia isap, membuat telapak tangan mengalami luka bakar, tetapi tidak dirasa. Yibo tidak bisa menerima kenyataan bahwa Xiao Zhan terlihat sangat bahagia tanpa dirinya.
Senyum itu bahkan membuat Wang Yibo berpikir bahwa Xiao Zhan mungkin sudah tidak ingat lagi dengannya.
Xiao Zhan kembali masuk ke dalam rumah setelah suaminya berangkat kerja. Pemuda itu melanjutkan kegiatan dengan mencuci piring, sementara Kevin bermain di ruang tengah, menata beberapa mobil-mobilan yang dia miliki di atas karpet. Tidak perlu pergi ke toko karena kemarin Xiao Zhan baru saja mengeceknya. Biasanya, Xiao Zhan akan datang dua kali dalam seminggu, juga di akhir bulan untuk mengawasi proses stock opname. Di luar waktu tersebut, Xiao Zhan bisa fokus mengasuh Kevin di rumah.
Di sisi lain, kini Wang Yibo memasuki halaman rumah. Pria itu tidak memencet bel atau mengetuk pintu, dia ragu Xiao Zhan akan membuka pintu untuknya.
Wang Yibo mulai mengamati dari balik jendela, melihat keadaan di dalam rumah yang tampaknya sangat sepi. Tidak berselang lama, dia melihat Xiao Zhan berjalan ke arah pintu depan.
KAMU SEDANG MEMBACA
HOW TO PLAY SEASON 2
FanfictionTiga tahun telah berlalu sejak Xiao Zhan memutuskan untuk pergi ke Jerman. Membesarkan putranya dengan baik, kemudian menikah dengan pria yang baik pula, Xiao Zhan mengira bahwa hidupnya telah sempurna. Namun, entah bagaimana Wang Yibo kembali hadir...