Chapter 15

519 78 9
                                    

Klik di atas untuk mendengarkan lagu Djo - End of Beginning

CHAPTER 15

Xiao Zhan tidak tahu mengapa dia merasa perlu untuk bersikap baik dan menuruti kemauan wanita di sampingnya, setelah semua yang telah dilakukan oleh Keluarga Wang.

Siang itu, Xiao Zhan kembali ke rumah bersama Li Jia, ibu Wang Yibo. Awalnya, Li Jia ingin bicara sambil mengajak Xiao Zhan makan siang. Namun, Xiao Zhan menolak dan menjadikan putranya sebagai alasan. Li Jia tampak antusias mendengar Xiao Zhan menyebutkan nama putranya, janin yang dulu tidak diakui oleh Keluarga Wang.

Mereka tiba di rumah Xiao Zhan sekitar pukul dua siang. Kevin sedikit rewel ketika bangun tidur dan menyadari bahwa Xiao Zhan tidak ada di rumah.

“Kevin? Kevin sudah makan siang?” Xiao Zhan memeluk putranya segera setelah memasuki rumah. Li Jia mengikuti langkah pemuda itu.

Tidak ada kata yang tepat untuk menggambarkan ekspresi wanita itu selain penyesalan. Cucunya berada tepat di hadapannya. Anak itu adalah darah daging Wang Yibo. Li Jia meneteskan air mata haru, kagum akan kemiripan balita itu dengan Wang Yibo semasa anak-anak.

“Epin mau sama Papa,” jawab Kevin. Bibir anak itu melengkung ke bawah, tampak menggemaskan meskipun hendak menangis.

“Bi, apa papanya Kevin belum pulang?” tanya Xiao Zhan kepada Bibi Yang.

Bibi Yang menggeleng. “Belum, tapi tuan sudah sempat menelepon tadi.”

Xiao Zhan kembali bertanya, “Apa dia mengatakan akan pulang pukul berapa?”

“Tidak, Tuan,” jawab Bibi Yang.

Jing Boran mungkin tidak akan pulang hari ini, Xiao Zhan memahami perasaan pria itu. Menoleh ke belakang, kemudian tersenyum sendu. Nyonya Wang mungkin sudah mendengar sebagian cerita dari Yibo. “Kurang lebih, beginilah kondisi keluarga kami,” ucapnya.

*****

Berdiam diri di apartemen, menjadikan balkon kamar sebagai sudut favorit untuk menikmati pemandangan kota sambil sesekali menyesap puntung rokok. Yibo mampu menghabiskan beberapa kotak rokok dalam satu hari.

Gelisah, sudah satu minggu ini dia menahan diri untuk tidak bertemu dengan Xiao Zhan maupun Kevin. Semua adalah saran dari ibunya.

Menurut Li Jia, Yibo seharusnya tidak memperkeruh suasana. Logan Wang benar. Sejak awal pria itu mungkin sudah bisa memprediksi bahwa Yibo akan mengacau lagi. Yibo tidak bisa menahan diri jika itu tentang Xiao Zhan.

Bagaimanapun juga, semua sudah terlanjur terjadi. Yibo tidak ingin menyakiti Xiao Zhan lebih dari ini. Namun, jauh dari Xiao Zhan dan anaknya membuat Yibo merasa sangat sakit. Dia bahkan telah mengatur ulang jadwal penerbangan ke Amerika. Ratusan telepon dari sang ayah sengaja tidak diangkat. Lelah, tidak ingin mendengarkan siapa pun lagi. Pria itu hanya ingin tinggal lebih lama di tempat yang sama dengan dua orang yang paling dia cintai.

*****

Nyonya Wang dijamu dengan baik di rumah Xiao Zhan. Xiao Zhan mengajaknya makan siang bersama, setelah makan siang, mereka lanjut berbincang-bincang di ruang keluarga.

Kevin berlarian ke sana kemari di dalam rumah, membuat wanita paruh baya itu tersenyum sendu. Seandainya dulu hasil tes DNA itu tidak ditukar, mungkin Nyonya Wang  bisa melihat Kevin berlarian setiap hari, di rumahnya.

“Sebentar lagi dia berusia empat tahun. Kau sudah mencarikan sekolah untuknya?” tanya Li Jia.

Xiao Zhan mengangguk seraya tersenyum sopan. “Sudah, Nyonya. Yang pasti sekolah Kevin tidak akan jauh dari tokoku. Sebentar lagi aku dan papanya Kevin akan berpisah. Sebisa mungkin aku berusaha mandiri mulai dari sekarang.”

HOW TO PLAY SEASON 2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang