CHAPTER 13
Tirai kamar ditutup dengan kasar, Jing Boran tidak habis pikir kenapa Wang Yibo belum juga pergi dari halaman rumahnya. Sedangkan Xiao Zhan yang beberapa saat lalu membujuknya untuk masuk ke dalam rumah dan berbicara kini justru bungkam. Duduk di tepi ranjang seraya menundukkan kepala, seolah tidak ada niat untuk memulai percakapan.
“Zhan?” Jing Boran berlutut di depan pangkuan Xiao Zhan, meraih punggung tangan lelaki yang dicintainya seraya memandang lembut. “Apa yang sebenarnya terjadi? Apa kau yang menemuinya?”
Xiao Zhan menggeleng. “Aku tidak tahu. Dia datang sendiri ke sini sejak bulan lalu.”
Mendengar jawaban itu, Jing Boran spontan murka. Xiao Zhan tidak pernah menceritakan apa pun selama ini. Bagaimana mungkin dia tidak tahu bahwa Wang Yibo sering berkunjung ke rumahnya?!
“Dan kau tidak mengatakan apa pun kepadaku?! Zhan ....”Xiao Zhan sedikit mengangkat wajah, tatapan mata mereka bertemu. “Dan kau merekayasa kematianku selama ini. Apa itu benar?”
“Itu ... itu semua aku lakukan untuk melindungimu,” jawab Jing Boran dengan sedikit terbata-bata. “Zhan, kenapa kau rahasiakan ini dariku? Kau tahu dia pria yang berbahaya. Dia sudah banyak menyakitimu!”
“Maafkan aku, Ge.” Xiao Zhan merasa tidak mampu melihat mata suaminya. Rasa bersalah dan penyesalan membuat lelaki itu sangat malu. Jing Boran begitu baik. Dan sekarang semua harus hancur karena kebodohannya. “Aku ingin kita bercerai.”
“Apa?” Suasana mendadak terasa sangat sunyi. Otak Jing Boran seolah belum bisa memproses ucapan yang keluar dari mulut Xiao Zhan.
“Aku ingin kita berpisah. Gege tidak perlu lagi berkorban untukku. Carilah kebahagiaan Gege sendiri,” Xiao Zhan mengulangi ucapan menyakitkan itu meskipun terasa berat.
“Ta-tapi kenapa ....” Tetes air mata meluncur begitu saja tanpa disadari Jing Boran. Kata perpisahan dari Xiao Zhan membuat hatinya sangat hancur. “Kenapa? Kita baik-baik saja selama ini. Kenapa tiba-tiba kau ingin berpisah?!”
Xiao Zhan tidak mampu lagi membendung tangis. Ini adalah pilihan yang terbaik. Tidak ada lagi yang bisa dia berikan untuk membalas jasa Jing Boran. Tubuh, hati, bahkan kesetiaan pun Xiao Zhan tidak bisa memberikannya.
“Zhan, kenapa ... kenapa?!” seru Jing Boran seraya berlinang air mata. “Zhan, apa telah terjadi sesuatu? Kenapa tiba-tiba kau ingin berpisah dariku?! Apa salahku?!”
Xiao Zhan tidak bisa memberikan alasan, hanya menunduk dengan air mata penyesalan yang kini membasahi pipinya.
Sebuah kecurigaan muncul di benak Jing Boran ketika lelaki itu menyadari adanya jejak memar di pergelangan tangan Xiao Zhan. “Zhan, apa ini?”
Xiao Zhan spontan menarik tangannya dari Jing Boran. “Maaf. Ini semua salahku. Aku---”
Brak!
Belum sempat Xiao Zhan menyelesaikan ucapan, tubuhnya tiba-tiba didorong hingga terlentang di atas ranjang. Jing Boran menaiki tubuhnya, memenjarakan Xiao Zhan di antara kedua lengan. Dua wajah yang telah mengikat janji suci selama tiga tahun itu kini saling berhadapan dalam jarak yang cukup dekat hingga salah satu pihak tidak bisa berpaling lagi.
“Ge,” ucapan Xiao Zhan terhenti setelah satu tetes air mata milik Jing Boran jatuh ke pipinya.
“A-apa ... apa yang sudah terjadi? Apa yang dia lakukan kepadamu?!” bentak Jing Boran seraya memukul ranjang. “Xiao Zha---”
“Aku tidur dengannya,” ucap Xiao Zhan. Tetes air mata mengalir deras tanpa isakan. Rasa bersalah dan malu membuat Xiao Zhan segera ingin pergi jauh dari lelaki yang saat ini mengungkung tubuhnya. Lelaki yang selalu mengutamakan kebahagiaan Xiao Zhan di atas kebahagiaannya sendiri. “Aku tidur dengan Wang Yibo.”
KAMU SEDANG MEMBACA
HOW TO PLAY SEASON 2
FanfictionTiga tahun telah berlalu sejak Xiao Zhan memutuskan untuk pergi ke Jerman. Membesarkan putranya dengan baik, kemudian menikah dengan pria yang baik pula, Xiao Zhan mengira bahwa hidupnya telah sempurna. Namun, entah bagaimana Wang Yibo kembali hadir...