CHAPTER 9
Sentuhan lembut di kening dan pipi membuat Xiao Zhan terusik dari tidur lelap. Kelopak mata yang terasa sedikit berat terbuka perlahan, membuat pemuda itu menyadari bahwa kini dirinya berada dalam pelukan sang suami.
"Selamat pagi," sapa Jing Boran seraya menyingkirkan beberapa helai poni yang menutupi kelopak mata Xiao Zhan.
Xiao Zhan tersenyum lembut. "Pagi, Ge," jawabnya.
Pelukan Jing Boran terlepas, Xiao Zhan menggeser tubuhnya, kemudian mereka sama-sama bangun. Di saat yang sama, pintu kamar terbuka. Kevin masuk dengan mudah karena memang pintu itu tidak pernah dikunci.
Tangan kiri memeluk robot Spiderman, sedangkan ibu jari tangan kanan diisap. Kevin memanjat naik ke atas tempat tidur dan duduk di pangkuan Jing Boran, kemudian kembali mengisap jempol sambil bersandar pada papanya.
"Apa Kevin masih mengantuk?"
Kevin tidak menjawab. Bocah itu fokus mengisap jempol sambil memeluk erat robot Spiderman kesayangannya.
Kevin memang selalu malas bicara ketika bangun tidur. Anak itu memang tidak lagi cengeng dan harus ditemani tidur seperti dulu, tetapi ada saja ulahnya di pagi hari. Anak-anak memang akan selalu terikat dengan orang tuanya, apa lagi orang tua yang melahirkan mereka. Seorang ibu. Itulah yang dirasakan oleh Kevin.
Xiao Zhan mendekat, bersandar di bahu Jing Boran kemudian membelai lembut kening Kevin. "Ini sudah siang. Pantas saja Kevin sudah bangun." Biasanya memang Xiao Zhan selalu bangun lebih awal. Ketika Kevin membuka mata, Xiao Zhan akan sudah berada di kamarnya. Jarang sekali anak itu bangun lebih awal dan menyusul Xiao Zhan ke kamar utama.
"Bagaimana kalau kita jalan-jalan hari ini?" usul Jing Boran. "Pekerjaanku tidak terlalu banyak. Bisa sekalian diselesaikan besok. Aku akan libur hari ini."
"Eum, boleh." Xiao Zhan setuju. Sudah lama mereka tidak mengajak Kevin jalan-jalan. Pasti Kevin juga sudah bosan terkurung di rumah setiap hari. Ya, meskipun anak itu merasa senang karena Yibo menemaninya. "Kita akan jalan-jalan ke mana?"
"Ke mana saja. Cuacanya sangat cerah. Kita bisa piknik," jawab Jing Boran.
"Ide bagus. Aku akan membuat sandwich untuk kita," ucap Xiao Zhan.
Sesuai rencana, hari ini Jing Boran mengajak Xiao Zhan dan Kevin untuk piknik. Alsterpark menjadi pilihan yang paling ideal sebagai lokasi piknik mereka. Lokasinya tidak jauh dari rumah, berada di sebelah Danau Outer Alster, danau yang terbentuk oleh Sungai Alster. Mereka dapat menjumpai banyak angsa di tempat itu.
Xiao Zhan menyiapkan beberapa bekal seperti sandwich, satu botol penuh jus stroberi, air mineral, keju, sosis, dan keripik kentang. Tak lupa dia membawa termos berisi air panas, kotak food wear kecil berisi susu bubuk dan botol susu serta biskuit bayi untuk Kevin. Mereka juga bisa membeli es krim di sana jika Kevin mau.
Matahari sudah semakin terik ketika Jing Boran mengeluarkan mobil dari garasi. Namun, tidak perlu khawatir karena suhu udara di Kota Hamburg relatif sejuk. Suhu paling tinggi hanya sampai 23° celcius di musim panas.
Bersamaan dengan Jing Boran yang mengeluarkan mobilnya dari garasi, ada satu mobil lain yang baru tiba di sana. Wang Yibo sempat mengirim pesan kepada Xiao Zhan pagi ini. Namun Xiao Zhan tidak membalas pesan itu. Mungkin dia masih marah karena kejadian kemarin.
Wang Yibo mengamati dari balik kemudi mobilnya. Terlihat Xiao Zhan dan Kevin masuk ke dalam mobil itu, kemudian mobil milik Jing Boran melaju pergi.
Jalan-jalan bersama keluarga di hari yang cerah. Mereka tampak sangat sempurna, membuat Yibo sadar bahwa dirinya bukanlah pemeran utama dalam kisah cinta Xiao Zhan. Mungkin hanya serpihan masa lalu, atau justru tokoh antagonis yang akan mengacaukan kebahagiaan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
HOW TO PLAY SEASON 2
FanfictionTiga tahun telah berlalu sejak Xiao Zhan memutuskan untuk pergi ke Jerman. Membesarkan putranya dengan baik, kemudian menikah dengan pria yang baik pula, Xiao Zhan mengira bahwa hidupnya telah sempurna. Namun, entah bagaimana Wang Yibo kembali hadir...