"Berita hangat! Memalukan, influencer Jennie Kim membuat keributan dan menyerang seorang wanita di rumah sakit Seoul!"
"Media sosial dihebohkan dengan pertengkaran antara seorang influencer, Jennie Kim dan seorang wanita di rumah sakit Seoul. Pembicaraan mereka benar-benar mengejutkan! Benarkah Jennie Kim seperti itu?"
"Luar biasa, sisi lain seorang Jennie Kim, sang influencer rupanya cukup parah."
Lisa lupa cara bernafas saat membaca headline di media sosialnya. Apa yang membuat jantungnya semakin ingin berhenti, adalah sebuah video berisi dua orang yang dikenalnya saling tarik rambut, adu mulut dan bertengkar secara fisik sambil mengatakan hal-hal yang tidak nyaman didengar.
Ia baru saja selesai mandi dan hendak menghubungi Jennie ketika notifikasi ponselnya berbunyi tanpa henti—puluhan pesan dari Jisoo datang, berisi tautan ke video tersebut. Lisa tentu saja terkejut melihatnya.
Kemudian tanpa pikir panjang, setelah panggilannya tak dijawab oleh Jennie, Lisa langsung berlari ke mobilnya dan mengemudi secepat mungkin ke rumah sakit Seoul.
Sesampainya di rumah sakit, dia merasa seperti akan gila. Jennie berada di ruang keamanan dalam keadaan yang mengerikan; rambut acak-acakan, wajah lebam, pakaian sobek sana-sini. Di sana juga ada Rosie yang keadaannya tak jauh berbeda; mengenaskan.
Awalnya security bersikeras akan membawa mereka ke kantor polisi, tapi setelah Chanyeol—yang Lisa tidak tahu kenapa bisa ada di sini—mengobrol dan bernegosiasi, akhirnya petugas keamanan mengalah dan memberi mereka ruang untuk berbicara secara pribadi.
"Ini gila." Lisa bergumam pada dirinya sendiri setelah petugas keamanan meninggalkan ruangan. Dia terdiam, tak bisa berkata-kata sama sekali, berusaha memusatkan seluruh perhatiannya pada Jennie meski keinginan untuk memeriksa kondisi Rosie juga menggebu.
"Bisakah kau mengantarku pulang?" Suara Jennie akhirnya terdengar, serak dan teredam. Permintaan itu ditujukan kepadanya.
"Ha, bertingkah rapuh dan lemah." Sindir Rosie.
Mengalihkan perhatiannya dari Jennie, Lisa lantas menatap Rosie sambil berharap dia tidak memprovokasi lagi. Siapa pun yang memulai tidak penting, pertengkaran ini harus diakhiri dan Lisa tahu sindiran Rosie hanya akan memancing Jennie kembali.
"Kajja, kita pulang." Lisa mengulurkan tangannya pada Jennie.
"Hei, tunggu..tunggu," Chanyeol menghentikan mereka. "Sebelum pergi, bukankah seharusnya Nona Jennie meminta maaf kepada Rosie terlebih dahulu?"
"Kenapa aku harus melakukannya?" Jennie tidak terima.
"Karena banyak hal, dan karena memukulku lebih dulu, kurasa?" Rosie kembali menanggapi.
Hening. Semua orang seperti menunggu tanggapan Lisa. Namun Lisa harus menanggapi seperti apa? Untuk menemukan siapa yang salah, mereka perlu berbicara lebih lama, sayangnya dia harus mengakui diam-diam bahwa dirinya tak sanggup berada di satu ruangan yang sama dengan Rosie. Berlama-lama di sini hanya akan membuat pikirannya makin bercabang, kebimbangan tiada akhir.
"Aku tidak akan meminta maaf padanya, jika itu yang kau pikirkan." kata Jennie.
"Jen--"
"Lisa, tidak! Kau tidak tahu apa yang membuatku menyerangnya? Dia memanggilku--"
"Jadi, benar kau yang memulai?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Stuck In Her Shadow || Jenlisa ✔️
FanficSetiap perasaan yang masih tertinggal, membuat Lisa sulit untuk benar-benar pergi. Dia sudah mencoba, namun hatinya selalu memaksanya untuk menuju tempat yang sama, meskipun tempat itu tak lagi sama. (Gxg)