𝐏𝐫𝐨𝐥𝐨𝐠

895 60 0
                                    

Kedua telapak tangan dengan jemari lentiknya menepuk-nepuk diatas paha, sedari tadi dirinya tak bosan untuk tersenyum. Sesekali salah satu kakinya ditepuk ke lantai. (Y/n) merasa dirinya seperti seseorang paling bahagia di dunia sekarang ini.

"Kau tahu (Y/n), orang-orang berpikir kalau kau gila." Suara lelaki disebelahnya mengusik, (Y/n) dengan lekas menoleh.

"Terserah mereka saja, aku tak peduli. Dan kau tahu, mungkin aku akan benar-benar menggila saat melihat langsung bagaimana Nanami-san nanti." Setelah itu ia kembali sibuk dengan kesenangannya sendiri, sepasang netra emerald green miliknya berfokus kearah jendela pesawat, diri berharap sedikit lebih cepat mendarat di negeri sakura tempat asalnya itu.

Okkotsu Yuuta terkekeh geli mendengarnya, lelaki tampan itu geleng-geleng kepala lalu berkata lagi "Ya, semoga saja perasaanmu terbalaskan."

••••

Yuuta sedikit risih melihat (Y/n) yang sedari tadi tak hentinya berjalan kesana-kemari. Perempuan itu terkadang mengeluarkan decihan tak suka, menanti sesuatu merupakan hal yang paling tak ia sukai.

"Bisakah kau duduk?" Lelaki bermahkota gelap melontarkan tanya padanya, dan itu percuma. (Y/n) menulikan indera pendengarannya, hatinya gundah gulana akibat harus menunggu sang guru.

"Gojo Satoru sialan!" (Y/n) mengumpat, ia sudah sangat bosan menunggu.

"Nanami-san tidak menyukai perempuan yang suka mengumpat." Okkotsu Yuuta menyahut, mengundang murka pada (Y/n) disana.

Lantas sang perempuan langsung saja mengambil tempat tepat disebelah Yuuta, dengan kesal ia merespon "Kenapa kau menjengkelkan sekali, Yuuta. Kau mungkin benar, tapi aku tak mungkin mengumpat pada Nanami-san."

Yuuta menghembuskan nafas panjang, lelaki itu sudah sangat cukup bosan berdialog dengan temannya yang satu ini. Namun, sesekali Yuuta juga berharap tinggi, semoga saja perasaan (Y/n) diterima dan terbalaskan nanti.

"Yo! Kalian berdua!" Seorang pria dengan rambutnya yang ubanan menghampiri mereka berdua. Gojo Satoru berlari kecil disertai dengan tawa menjengkelkannya disana, ia tampak seperti tak merasa berdosa.

(Y/n) ikut melangkahkan kakinya mendekati Gojo, detik kemudian suara pukulan yang cukup keras terdengar. Okkotsu Yuuta memejamkan matanya, ia tahu itu pasti sangat sakit hanya dengan melihatnya saja.

"Hidoi yo, (Y/n)-chan! Sopan lah sedikit padaku, aku ini gurumu loh!" Gojo Satoru berseru kesakitan dengan dramatis, ia sibuk mengelus puncak kepalanya disana.

Astaga, sudah lama sekali aku tidak merasakan pukulannya. Pukulannya lebih keras sekarang, aku harus berhati-hati padanya. Begitulah kata Gojo dalam hatinya.

"Urusai, ayo cepat atau aku akan memukulmu lagi, Satoru bodoh."

••••



-to be continued

Whole To YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang