"Buatlah hari ini menjadi kenangan yang tak terlupakan, karena waktu tidak bisa diputar kembali"-Diary Aksa
"Mama!" Seorang anak kecil yang sedang berulang tahun yang ke-5 hari ini, berlari menuju ibunya yang sedang menyiapkan kue yang dibuatnya di ruang keluarga, disusul ayah dan kedua kakanya
Namanya Aksara Altezza. Putra bungsu dari keluarga Altezza yang kaya raya
"Wah anak mama yang lagi ulang tahun udah pulang, seneng ga jalan jalan sama papa?" Tanya ibunya
Tania Altezza. Nyonya Altezza, serta ibu dari keluarga Altezza
"Seneng banget! Tapi mama ga ikut, ga seru" Jawab Aksa sambil cemberut
"Ga usah cemberut dek, kan mama ga ikut biar bisa nyiapin ini" Kata kakanya
Arkana Altezza. Putra sulung keluarga Altezza, sekarang ia berumur 10 tahun
"Bener tuh" balas kaka keduanya
Azkara Altezza. Anak tengah keluarga Altezza, berumur 7 tahun
"Udah udah, sekarang adek tiup lilin" ucap Tania
Sebelum Aksa meniup lilin. Ralat, maksudnya tiup api, ia membuat harapan terlebih dahulu
"Semoga Aksa cepet gede, biar bisa jagain mama, Aksa juga pengen cepet tinggi biar bisa ngalahin kaka"
Aksa meniup api di lilin itu, lalu mereka memotong kue dan memakannya
"Kado Aksa mana?" Tanya Aksa polos setelah menghabiskan kuenyaMereka tertawa mendengar pertanyaan Aksa
"Ini dari papa" ucap ayahnya sambil memberikan sepeda ke Aksa
Gilang Altezza. Kepala keluarga Altezza
"Wah bagus banget! Tapi Aksa ga bisa naik sepeda" Kata Aksa
"Nanti papa ajarin" jawab Gilang
"Yeay!"
"Ini dari ka Arka sama ka Azka" Arka memberikan kotak kecil kepada Aksa
"Makasih kaka" Aksa tersenyum lalu membuka kotak itu
"Gelang?" Tanya Aksa saat sudah membuka kotak itu
Arka dan Azka tersenyum lalu mengangguk
"Liat kaka juga pake" Arka dan Azka menunjukkan gelang yang mereka pakai di pergelangan tangan mereka
Aksa memakai gelang itu
"Wah! Bagus banget, kita samaan" Aksa tersenyum sembari menatap gelang itu
"Ini dari mama" Tania memberikan kado ke Aksa
Aksa membuka kado itu
"Buku?" Tanya Aksa setelah membuka kado itu
"Iya, nanti adek bisa nulis disitu" jawab Tania
"Makasih mama" Aksa tersenyum lalu memeluk ibunya
"Makasih papa, kaka" Aksa sambil terus memeluk ibunya
Tania mengelus lembut rambut Aksa
"Mau belajar naik sepeda?" Tanya Gilang
"Mauuuu!"
"Ayok ke taman" ajak Gilang
"Aku ikut" kata Arka dan Azka barengan
"Mama juga harus ikut" kata Aksa
"Iya iya, mama ikut" jawab Tania
"Papa! Mama! Kaka! Liat Aksa udah bisa" Aksa sambil menggoes sepedanya"Wah! Adek hebat" Arka memuji Aksa, bagaimana tidak? Aksa baru saja menaikki sepeda dan diajari sebentar oleh ayahnya langsung bisa
"Hati hati!" Teriak Tania kepada Aksa
"Pa, Azka mau es krim" kata Azka
"Arka juga mau pa" sahut Arka
"Ya udah papa beli dulu" jawab Gilang
"Ikut!" Kata Azka
"Kaka ga ikut?" Tanya Tania ke Arka
"Engga, kaka mau nyamperin adek aja" Arka menghampiri Aksa yang masih asik bersepeda itu
"Aku tunggu sini, jangan lama lama" kata Tania
"Iya"
Mereka meninggalkan Tania sendiri di bangku taman, Tania memperhatikan Arka dan Aksa yang masih asik bermain dari bangku yang tak jauh dari tempat Aksa bersepeda, sampai kemudian Talia tiba tiba berdiri lalu-
Tit
Brak
"ARKA!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Diary Aksa
RandomBukan kisah seorang badboy yang bertemu dengan perempuannya, bukan kisah benci yang menjadi cinta, bahkan bukan kisah sahabat kecil yang mejadi teman pendamping sehidup semati. Kisah ini, kisah kehidupan Aksa yang menghadapi keluarganya