05

723 85 7
                                    

2 tahun kemudian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

2 tahun kemudian.....

"PAPA! AZKA PULANG!" teriak Azka saat memasuki rumah

"Jagoan papa udah pulang?" Tanya Gilang mengalihkan atensinya pada anak anaknya

"Belum" jawab Arka bercanda

Gilang terkekeh lalu menghampiri anak anaknya

"Katanya hari ini ulangan, coba papa liat hasilnya" ucap Gilang

"Ini pa" Arka dan Azka memberikan hasil ulangan mereka yang mendapatkan nilai sempurna

"Pintar" ucap Gilang

"Bagaimana dengan mu?" Tanya Gilang pada Aksa yang sedari tadi diam

"I-ini pa" Aksa memberikan ulangannya sambil menunduk

"Sudah saya duga, pergi kekamar kamu! Belajar, jangan main terus! Contoh kedua kakamu!" Ucap Gilang pada Aksa yang mendapatkan nilai 98 itu

"Pah...Aksa udah berusaha, nilainya juga bagus, jangan gitu" ucap Azka

"Kamu ga usah belain anak ini!" Balas Gilang

"Pah..." Lirih Azka

"Arka" panggil Gilang yang langsung dimengerti Arka

Arka membawa Azka ke kamarnya

"Ka lepasin!" Ucap Azka sambil berontak saat ditarik Arka

"Diem"

Arka dan Azka hilang tertelan bumi. Canda. Maksudnya hilang dibalik pintu kamar lantai dua itu

"Mau jadi apa kamu?!" Tanya Gilang

"Maaf" jawab Aksa

"Saya tanya bukan menyuruhmu minta maaf!"

Aksa diam, ia tidak tahu harus menjawab apa

"Kenapa diam saja?! Kamu harusnya belajar, contoh kaka kakamu, jangan main terus!"

"Aksa ga main pa"

Plak

"Udah berani jawab sekarang?!"

Perih? Tentu saja

"Setelah membunuh ibumu, membuat kakamu lumpuh, sekarang ingin membuat saya malu?!"

"Pergi ke kamar, belajar dengan benar!"

Gilang meninggalkan Aksa yang masih berdiri disana

Aksa berjalan menuju kamarnya di lantai dua, tengah tengah dari kamar Arka dan Azka

Brak

"Minggir!" Ucap Azka pada Arka, saat ia mendengar suara pintu ditutup di samping kamarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Minggir!" Ucap Azka pada Arka, saat ia mendengar suara pintu ditutup di samping kamarnya

"Mau apa?" Tanya Arka yang sedari tadi berada di kamar Azka supaya Azka tidak bisa membela adiknya tadi

"Minggir!"

"Gak"

Azka yang sudah kesal lalu menabrak bahu Arka, lalu ia pergi keluar kamar dan berjalan ke kamar samping. Kamar adiknya

Tok tok tok

"Dek?"

Tok tok tok

"Dek, ini ka Azka"

Baru saja Azka hendak mengetok lagi, tapi pintu tiba tiba terbuka menampilkan Aksa dengan senyumannya

"Kenapa ka?" Tanya Aksa

"Ga papa, kaka cuman khawatir aja, adek ga papa kan?"

"Engga, ga papa" jawab Aksa sambil melihat Arka yang memasuki kamarnya sendiri

"Bohong kan?"

"Engga ka, bener deh, udaah ya ka? Aksa mau tidur, ngantuk"

"Oke"

Azka pergi ke kamarnya sendiri. Aksa menutup pintu dan pergi ke kamar mandi, ia akan membersihkan diri

Ceklek

Pintu kamar mandi terbuka, menampilkan Aksa yang baru saja selesai mandi, anak berusia 7 tahun itu mendekati meja belajar nya, lalu mengambil buku yang selama ini ia jaga dengan baik

Ya, itu hadiah dari ibunya saat ulang tahun ke-5 nya

Aksa mulai menulis disana, setelah menulis dibuku itu, ia beralih membaca buku pelajaran

Berjam jam ia berkutat dengan buku buku itu, ia merasa ngantuk, lalu ia pergi merebahkan diri di kasurnya, dan pergi menjelajahi mimpi

Berjam jam ia berkutat dengan buku buku itu, ia merasa ngantuk, lalu ia pergi merebahkan diri di kasurnya, dan pergi menjelajahi mimpi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ceklek

Azka masuk ke kamar Aksa, niatnya ingin mengajak Aksa makan malam, tapi ia urungkan saat melihat Aksa tertidur

Azka mendekati Aksa dan menarik selimut untuk menutupi tubuh Aksa supaya tidak kedinginan, ia melihat tumpukan buku yang masih terbuka di meja belajar

"Adek pasti capek, maaf kaka ga bisa bantu adek" ucap Azka  sambil memandangi wajah adiknya yang tertidur lelap itu

Karena sudah puas memandangi wajah adiknya, ia pergi dari sana, tak lupa menutup pintu itu kembali

Diary AksaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang