06

809 83 10
                                    

"meskipun kita sudah berusaha sebisa mungkin, tetap saja mereka hanya ingin melihat hasil yang baik bukan yang buruk"-Diary Aksa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"meskipun kita sudah berusaha sebisa mungkin, tetap saja mereka hanya ingin melihat hasil yang baik bukan yang buruk"-Diary Aksa

Bertahun tahun kemudian....

Aksa sedang berada di kamarnya, ia saat ini berumur 16 tahun, tahun ini ia baru saja masuk SMA

Arka? Ia sedang kuliah
Azka? Ia sedang mengikuti kelas tambahan mengingat sekarang ia sudah kelas 12
Gilang? Setelah kejadian ibunya, Gilang benar benar berubah pada Aksa, ia menjadi lebih kasar sekarang

Brak!!

Pintu kamar Aksa terbuka kasar, Gilang tampak berjalan dengan wajah marahnya

Gilang melemparkan kertas pada Aksa, Aksa menatap kertas itu. Kertas ujiannya

"Apa yang kamu lakukan selama ini?! Bermain?!"

Aksa terdiam, ia menunduk

"Aksa sudah berusaha pah" Lirih Aksa

"Berusaha?! Kamu selalu bilang sudah berusaha, tapi apa?! Usahamu selalu sia sia!"

Aksa meremat kertas ujiannya, ia menunduk

"Dasar anak tidak berguna!" Ucap Gilang lalu pergi dari kamar Aksa.

95, lagi.

Tak lama terdengar suara mobil memasuki perkarangan rumah

"Kami pulang" ucap Arka dan Azka

"Kalian sudah pulang? Pergilah mandi, lalu makan bersama"

"Oke papa"

Arka dan Azka menaikki tangga menuju kamar mereka masing masing

Arka masuk ke kamarnya karena kamarnya yang paling dekat dengan tangga

Azka berjalan menuju kamarnya tapi saat melewati kamar adiknya ia berhenti, lalu membuka pintu kamar adiknya, tidak ada siapa siapa di dalam, tapi ia mendengar suara air dari kamar mandi

Azka melihat seisi kamar adiknya, tidak ada yang berubah, hanya beberapa yang berpindah posisi, netranya melihat selembar kertas di meja belajar, ia membacanya

"Pasti dimarahi lagi" ucapnya sambil memandang sendu kertas itu

Azka melihat bingkai foto, foto itu adalah foto keluarganya saat ia masih kecil, tentu saja sebelum kejadian ibunya meninggal, mereka tersenyum di foto itu tanpa ada yang mengira akan jadi seperti sekarang

Diary AksaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang