Tit
Brak
"ARKA!"
"AKSA!"
Gilang dan Azka terkejut saat mendengar teriakkan Tania, mereka menoleh ke arah yang di lihat Tania, dan betapa terkejutnya mereka melihat Arka yang tertabrak sampai terlempar sedikit jauh dari tempat ia tertabrak
Aksa hanya mendapatkan luka memar karena didorong Arka, sedangkan Arka terlempar jauh dari tempatnya tertabrak
Aksa berlari ke arah Arka, ia melihat kakanya terluka cukup parah
Gilang, Tania dan Azka menghampiri mereka
"Permisi, saya keluarganya, tolong minggir" ucap Gilang pada kerumunan orang itu
"Arka? Bangun ka" kata Tania sambil menepuk pipi Arka
"Saya sudah menghubungi ambulance, mereka sedang dalam perjalanan" ucap salah satu orang di kerumunan
"Hiks... Ka maaf... bangun" Aksa menangis melihat keadaan kakanya
"Sebentar lagi, bertahan ya ka?" Ucap Gilang pada Arka yang tak sadarkan diri itu
Gilang menengok kanan kiri, ia mencari ambulancenya. 'Kemana ambulancenya? Kenapa lama?' pikiran Gilang
Tak lama mereka mendengar suara sirine ambulance, Arka dibawa kerumah sakit
Azka dan Aksa menangis di depan pintu UGD, Tania mencoba menenangkan kedua anaknya, meskipun ia sendiri ingin menangis, Gilang berjalan bolak balik di depan pintu ugd, ia juga berkata-
"Semua akan baik baik saja, jangan nangis ok? Ka Arka kuat" kata Gilang, padahal dirinya sendiri khawatir
Berjam-jam mereka menunggu, lalu pintu ugd terbuka
KAMU SEDANG MEMBACA
Diary Aksa
RandomBukan kisah seorang badboy yang bertemu dengan perempuannya, bukan kisah benci yang menjadi cinta, bahkan bukan kisah sahabat kecil yang mejadi teman pendamping sehidup semati. Kisah ini, kisah kehidupan Aksa yang menghadapi keluarganya