"Kematian adalah hal yang tidak bisa dilewati. Kehidupan bagaikan buku, kelahiran adalah awal dan kematian adalah akhir buku, setiap halaman buku adalah hari hari yang di jalani, tamat tidak tamat kita membuka lembaran buku itu, pada akhirnya akan sampai pada akhir buku."
Pagi hari sekali Gilang harus berpamitan pada Azka dan Aksa untuk pergi keluar negeri, awalnya ia menolak untuk pergi keluar negeri, tapi perusahaannya di sana hampir bangkrut, jadi mau tak mau ia harus pergi
"Maaf ya? Papa harus pergi" kata Gilang mengelus pelan kepala Aksa
"Ga papa kok, hati hati di jalan papa" jawab Aksa
"Ka, jagain adeknya ya? Papa pergi dulu" kata Gilang pada Azka
"Tanpa papa suruh juga aku bakal jagain adek" jawab Azka
Gilang tersenyum, ia percaya Azka akan menjaga Aksa, sebelum berangkat Gilang mencium kening Azka dan Aksa, lalu pergi dari sana meninggalkan kedua anaknya itu
"Kaka ga sekolah?" Tanga Aksa
"Engga, udah izin ke sekolah"
"Kaka belum tidur ya?" Tanya Aksa yang melihat kantung hitam dibawah mata Azka
"Belum sih" jawab Azka mengucek matanya
"Tidur sana, pasti kaka cape"
"Engga usah"
"Ih tidur aja! Ga usah khawatir, aku ga akan kemana mana ini" kata Aksa
"Tapi kalo adek butuh sesuatu, bangunin kaka ya?"
"Oke"
Azka berjalan menuju sofa diruang rawat itu, ia pergi ke alam mimpi
Aksa yang melihat Azka sudah tertidur pun mengedarkan pandangannya, ia bingung apa yang harus ia lakukan untuk mengusir kebosanannya, netranya menangkap surat di atas nakas
"Surat dari ka Arka" gumam Aksa lalu membuka surat itu
Untuk Aksa
Maaf kaka ga bisa jenguk kamu kerumah sakit...
Keadaan kamu gimana? Baik baik aja? Kaka harap kamu baik baik aja
Kaka seneng banget bisa ketemu mama, tapi kaka sedih udah ninggalin kalian
Papa udah berubah kan? Papa pasti udah sayang sama kamu
Kaka ga mau kamu cepet cepet ketemu kaka sama mama, papa bakal sedih Azka juga pasti sedih kalo kamu ketemu kaka sama mama
Tetep disana lebih lama ya? Kaka tau kamu anak kuat, anak hebat
Kaka bangga sama kamu
Maaf karena kaka ga bisa tepatin janji janji kaka, maaf juga selama ini kelakuan kaka bikin kamu sakit
KAMU SEDANG MEMBACA
Diary Aksa
RandomBukan kisah seorang badboy yang bertemu dengan perempuannya, bukan kisah benci yang menjadi cinta, bahkan bukan kisah sahabat kecil yang mejadi teman pendamping sehidup semati. Kisah ini, kisah kehidupan Aksa yang menghadapi keluarganya