Malam berganti dengan pagi, bulan yang berada di langit kini berganti dengan matahari yang sedikit demi sedikit muncul
Aksa terbangun dari tidurnya, ia bergegas pergi ke kamar mandi. Setelah selesai,Aksa keluar kamar mandi dengan baju seragamnya, ia menyiapkan buku untuk hari ini
Ceklek
"Dek berangkat sekolah sama kaka lagi" ucap Azka
"Tap-"
"Ga ada penolakan"
Aksa menurut, lalu kembali membereskan buku bukunya, Azka yang melihat itu tentu saja langsung membantu Aksa
"Masih pusing ga?" Tanya Azka
"Engga ka, udah mendingan kok" jawab Aksa sambil tersenyum
Setelah selesai membereskan buku, mereka turun kebawah untuk sarapan
"Hahahaha, kasihan sendirian" ledek Azka pada Arka yang sedang sarapan sendiri jangan lupakan jas kantor nya yang Arka gunakan
Arka yang mendengar itu mendengus
"Kasihan, papanya keluar kota, Lo jadi sendirian deh" kata Azka
"Heh! Ini masih pagi ya, ga usah cari masalah!" Sinis Arka
"Ya udah ributnya tunggu siang aja" jawab Azka
"Serah dah"
Mereka mulai sarapan sampai suara telepon terdengar tanda ada yang menelepon
"Selamat pagi, udah sarapan belum?" Tanya orang yang di seberang telepon. Gilang
"Ini lagi pah" jawab Arka
"Azka mana?"
"Ini" jawab Arka lalu memberikan handphonenya ke Azka
"Apa?" Tanya Azka
"Tidak ada, hanya ingin menelepon" jawab Gilang
"Oh" Azka memberikan handphonenya kembaki pada Arka
"Udah dulu ya, kalian berdua baik baik, Arka jagain Azka ya, jangan berantem terus"
"Iya pah" jawab Arka
KAMU SEDANG MEMBACA
Diary Aksa
RandomBukan kisah seorang badboy yang bertemu dengan perempuannya, bukan kisah benci yang menjadi cinta, bahkan bukan kisah sahabat kecil yang mejadi teman pendamping sehidup semati. Kisah ini, kisah kehidupan Aksa yang menghadapi keluarganya