Aksa menggeliat saat hawa dingin menusuk kulitnya, ia melihat jam di dinding, dan jam menunjukkan pukul 19.30
Aksa turun dari kasur, ia pergi ke kamar mandi karena lagi lagi ia merasakan darah mengalir dari hidungnya lagi
Ceklek
"Dek bangun, makan malem" kata Azka, tapi ia tak melihat adeknya
Azka mendengar suara air dari kamar mandi, ia akan menunggu Aksa selesai
Ceklek
Pintu kamar mandi terbuka
"Kaka? Ngapain?" Tanya Aksa saat melihat Azka
"Ngepel dek" jawab Azka bercanda
"Makan malem dulu" Sambung Azka
"Nanti aja"
"Ga ada nanti nanti, kaka ga mau adek sakit"
"Tapi ga laper ka"
"Makan, udah itu minum obat, terus tidur"
"Tap-"
"Ga ada penolakan" final Azka sambil menarik tangan Aksa untuk turun ke lantai bawah
"Tumben sepi" kata Azka saat sudah sampai di ruang makan
Iya, mereka ga nemuin Gilang atau Arka di ruang makan
"Bodo amat sih" kata Azka lalu duduk diikuti oleh Aksa
Sedikit info: selama ini yang masak sama beres beres itu pelayan rumahnya, cuman mereka bakal langsung pulang kalo udah beres beres+masak, mereka bakal balik lagi pas jam makan siang, selesai masak mereka pulang lagi, begitu juga jam makan malam
Back to cerita
Azka dan Aksa mengambil makanan mereka, tak lama Arka turun dan menghampiri mereka
Arka mengambil makanannya. Hening, suasananya sangat hening, tidak ada yang membuka percakapan sampai-
"Papa mana?" Tanya Azka memecah keheningan
KAMU SEDANG MEMBACA
Diary Aksa
RandomBukan kisah seorang badboy yang bertemu dengan perempuannya, bukan kisah benci yang menjadi cinta, bahkan bukan kisah sahabat kecil yang mejadi teman pendamping sehidup semati. Kisah ini, kisah kehidupan Aksa yang menghadapi keluarganya