04

887 83 2
                                    

"mengikhlaskan seseorang memang sulit, apalagi jika dia adalah orang yang paling kita sayangi, tapi dia akan bahagia jika kita mengikhlaskan mereka"-Diary Aksa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"mengikhlaskan seseorang memang sulit, apalagi jika dia adalah orang yang paling kita sayangi, tapi dia akan bahagia jika kita mengikhlaskan mereka"-Diary Aksa

Malam semakin larut, tapi itu tidak menyulutkan semangat bocah berusia 5 tahun itu, anak itu terus berlari kesana dan kemari

"Pulang, udah malem" ucap Gilang

Aksa cemberut, tapi ia tetap mengangguk

Mereka kembali ke parkiran lalu memasuki mobil, tapi-

"Ma, Aksa mau itu" tunjuk Aksa pada sebuah mainan pesawat di sebrang jalan

"Besok aja ya?" Tanya Tania

"Ga mau! Pokoknya mau sekarang" Aksa melipat kedua tangannya di depan dada

"Biar aku yang beli" ucap Gilang

"Ga usah, aku aja, mas jagain anak anak aja" kata Tania lalu pergi keluar mobil

"Dasar ngerepotin!" Gumam Arka

Tania sudah membawa mainan yang diinginkan Aksa, tapi saat ia akan menyebrang tiba tiba-

Brak

"MAMA!" Teriak Azka lalu keluar dari mobil

Gilang, Arka dan Aksa menoleh pada Azka yang tiba tiba teriak lalu pergi keluar itu, mereka terkejut melihat Tania yang tergeletak dengan darah dimana mana, disana sudah ada Azka dan orang orang yang berkerumun
Mereka membawa Tania ke rumah sakit terdekat

Gilang, Arka dan Aksa menoleh pada Azka yang tiba tiba teriak lalu pergi keluar itu, mereka terkejut melihat Tania yang tergeletak dengan darah dimana mana, disana sudah ada Azka dan orang orang yang berkerumunMereka membawa Tania ke rumah sakit t...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mereka menunggu di depan ruang UGD. Arka, Azka dan Aksa sudah menangis, Gilang hanya duduk sambil memandang kosong ke depan, ia melihat jelas bagaimana keadaan istrinya tadi

Berjam-jam mereka menunggu sampai akhirnya dokter keluar

"Bagaimana istri saya dok?" Tanya Gilang

"Maaf" dokter itu menunduk

Gilang, Arka dan Azka tidak bodoh untuk mengerti apa yang di maksud dokter

Mereka masuk ke ruang UGD di susul Aksa yang tidak tahu apa apa, bagaimana anak sekecil dia mengerti akan keadaan sekarang?

Mereka mendekati brankar Tania, mereka bisa melihat wajah Tania yang pucat

"M-ma? Ma bangun...hiks" tangis Azka memeluk tubuh ibunya

"Mama kenapa ka?" Tanya Aksa polos

Tidak ada yang menjawab, mereka sibuk dengan pikirannya masing-masing

Azka semakin menangis, bahkan Arka juga ikut menangis, Gilang? Ia menangis dalam diam

Aksa mendekat pada ibunya yang memejamkan mata itu

"Ma..mereka cuekin aku, mereka malah nangis, mama kenapa?" Tanya Aksa

"Mama juga ga mau jawab?"

"Ma?"

Tangis Aksa pecah karena sekarang ia tahu kenapa kakanya menangis

"Hiks...ma... bangun"

"Aksa minta maaf...hiks"

"Aksa janji jadi anak baik"

"Bangun ma...hiks"

Tepat di hari ulang tahun yang ke-30, Tania Altezza pergi meninggalkan dunia

Dan hari ini, menjadi awal mula Aksa menjalani hidup yang berat



Diary AksaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang