Hari ini adalah hari kepulangan Gilang dari luar kota, ia bahkan sudah sampai di depan rumah
Ceklek
"Arka, Azka, papa pulang" kata Gilang
Arka yang tadi sedang di dapur langsung menghampiri Gilang
"Azka mana ka?" Tanya Gilang
"Dikamarnya pah"
"Ini untuk kamu" kata Gilang sambil memberikan kotak kecil yang berisi jam tangan
"Makasih pah"
Gilang mengangguk lalu pergi ke kamar Azka
Ceklek
Aksa keluar dari pintu kamarnya yang dapat langsung melihat Gilang akan mengetuk pintu kemar Azka
"Apa kamu liat liat?!" Ketus Gilang
"E-enggak pah" kata Aksa
"Sana kamu!"
"I-iya"
Aksa menuruni tangga, tujuannya sekarang adalah kedapur untuk mengambil minum
Gilang mengetuk pintu kamar Azka
Tok
Tok
Tok
"Masuk aja" kata Azka sedikit teriak
Gilang yang mendengar itu langsung membuka pintu
Ceklek
Ia bisa melihat anak keduanya itu sedang fokus pada buku buku pelajaran
"Lagi belajar? Papa ganggu?" Tanya Gilang
"Ga ganggu ko pah" kata Azka sambil membereskan kembali buku bukunya
"Ini buat kamu" kata Gilang sambil menyerahkan kotak yang sama seperti Arka
"Makasih"
"Cepat turun, kita makan bersama, papa udah beliin makanan kesukaan kamu sama Arka"
Kalo Aksa ga di beliin pa?
Ingin sekali Azka bilang seperti itu, tapi ia sudah tau apa jawabannya
"Oke pah" akhirnya hanya kata itu yang terucap dari mulut Azka
KAMU SEDANG MEMBACA
Diary Aksa
RandomBukan kisah seorang badboy yang bertemu dengan perempuannya, bukan kisah benci yang menjadi cinta, bahkan bukan kisah sahabat kecil yang mejadi teman pendamping sehidup semati. Kisah ini, kisah kehidupan Aksa yang menghadapi keluarganya