Aksa dimakamkan pagi hari tanpa adanya sang ayah yang mengantar untuk terakhir kali, Azka sudah mencoba menghubungi Gilang, tetapi tidak ada kabar, bahkan Tama ikut turun tangan menghubungi Gilang tapi hasilnya nihil
Para pelayat satu persatu pergi meninggalkan Azka yang masih berada disana, ditemani Elvano dan Tama
Azka menatap batu yang bertuliskan nama Aksa itu, ia mengusapnya
"Dek...udah ketemu mama sama kaka? Maaf...papa belum bisa dihubungi.." kata Azka sambil menahan isak tangisnya
"Sekarang kaka sendiri..."
"Ga ada yang bisa kaka jaga lagi"
"Adek pasti capek ya? Tapi adek hebat loh" Azka tersenyum lalu menatap langit yang mulai mendung seolah ikut merasakan sedih yang di rasa Azka
"Kaka pengen liat adek lulus..."
"Kaka egois, kaka mau kamu tetep disini"
"Kaka ga izinin kamu ketemu mama"
"Tapi....tapi hiks" isak tangis yang Azka tahan hancur begitu saja bersamaan dengan hujan yang turun
"Azka, kita pulang sekarang" ajak Tama ikut berjongkok di depan makam Aksa
"Kita pulang" ajak Tama lagi
"Bener ka, udah hujan" kata Elvano
Azka mengangguk, ia menatap makam Arka yang berada disamping makam Aksa
"Ka, lo jagain Aksa disana ya, awas kalo engga" kata Azka menatap batu nisan Arka
Azka beralih menatap makam sang ibunda yang berada disamping Aksa juga, jadi posisinya makam Aksa ditengah
"Ma... sekarang Aksa udah sama mama, Azka titip Aksa ya? Soalnya ka Arka ga bisa diandelin" kata Azka nyerempet bercanda
Pyar
Hujan semakin deras
"Azka, ayo pulang sekarang" kata Elvano sambil menarik lengan Azka
"Santai bocah"
"Cepetan curut"
"Merusak suasana sedih nih dua bocah" batin Tama
Karena tak mau berlama-lama terkena hujan, mereka pun langsung menaiki mobil Tama
"Azka ikut pulang sama om ya?" Tanya sekaligus ajak Tama
"Gak, makasih" jawab Azka singkat
"Tapi ka-"
"Gue mau balik Elvano" kata Azka memotong ucapan Elvano
KAMU SEDANG MEMBACA
Diary Aksa
RandomBukan kisah seorang badboy yang bertemu dengan perempuannya, bukan kisah benci yang menjadi cinta, bahkan bukan kisah sahabat kecil yang mejadi teman pendamping sehidup semati. Kisah ini, kisah kehidupan Aksa yang menghadapi keluarganya