Cahaya mentari masuk lewat celah celah jendela mengganggu seorang lelaki yang tertidur lelap
"Shh" ringis pemuda itu sambil memegangi kepalanya yang terasa pusing itu
Brak!!
"Enak ya tidur terus! Bangun kamu!" Kata pelaku pembuka pintu. Gilang
"Pah...kepala aksa pusing, boleh ga Aksa ga sekolah?" Tanya Aksa
"Pusing ya?" Tanya Gilang
Aksa mengangguk, tapi-
"Shh...s-sakit pah" ringis Aksa saat Gilang menjambak rambutnya sambil menyeretnya ke kamar mandi
"Diam kamu!"
Gilang mendorong Aksa ke kamar mandi, ia menyalakan bathtub sampai air benar benar terisi penuh
Gilang menyeret Aksa yang terduduk di lantai kamar mandi itu menuju ke bathtub yang telah diisi air
Blup
Blup
Blup
Gilang menenggelamkan kepala Aksa di bathtub itu, semakin Aksa memberontak semakin kuat ia menekan kepala Aksa
"P-pah u-ud-ah" kata Aksa saat ia berhasil menghirup oksigen
"Kenapa udah? Saya cuman bantuin biar kepala kamu ga pusing lagi" jawab Gilang
"A-ak-sa u-ud-ah g-ga p-pu-sing l-la-gi pa-h" kata Aksa, ia masih menghirup oksigen sebanyak yang ia bisa
"Cepat mandi, sekolah! Mau buat saya malu kamu ga sekolah!?"
Gilang pergi meninggalkan Aksa yang masih menghirup oksigen itu, tidak lupa menutup pintu kamar mandi dengan keras
Brak
Aksa menghela nafas, ia baru saja bangun sudah dapat kasih sayang dari ayahnya, ehh ralat maksudnya siksaan
Aksa keluar dari kamar mandi, ia sudah memakai seragamnya
"Shh" ringis Aksa saat pusing menyerangnya kembali
KAMU SEDANG MEMBACA
Diary Aksa
RandomBukan kisah seorang badboy yang bertemu dengan perempuannya, bukan kisah benci yang menjadi cinta, bahkan bukan kisah sahabat kecil yang mejadi teman pendamping sehidup semati. Kisah ini, kisah kehidupan Aksa yang menghadapi keluarganya