Ke 8

328 44 7
                                    

"Acara akan dimulai 10 menit lagi! Tolong dipercepat!" Ucap panitia yang  berada di backstage

Orang-orang sibuk berlalu lalang, Solar yang bersiap menjadi MC sedang di pakaikan bedak

"Solar lu bisa diem?! Ini gak bakal selesai kalau seandainya lu diem!"

"Masalahnya tu bedak masuk ke idung! Hachim!" Ying memutar bola matanya, lebay

Sedangkan Gempa menyiapkan untuk penampilan para band, dan beberapa penampilan lainnya seperti tari lalu penyambutan para tamu sekolah

"Segitu aja cukup Gem?" Ucap Yaya

"Ini lebih dari cukup, penampilan mereka sudah sempurna"

"Terimakasih Kak!" Gempa hanya mengangguk sambil tersenyum lalu pergi bersama Yaya

"Lu gak siap-siap? Abis tari kan band" Ucap Gempa. Yaya itu adalah vocalis band sekolah mereka jadi dia itu penting banget

"Band udah siap, jadi gue bisa ngerjain kerjaan yang lain" Gempa mengangguk mengerti, ia harus mengurus yang lain

Matanya menangkap Ice yang sedang bermain game bersama temannya

"Ice, seni udah siap?" Ice mengangguk

"Oke, aku pergi dulu" Gempa menepuk pundaknya lalu pergi

Yaya dan Gempa berpisah arah untuk menyiapkan masing-masing keperluan mereka, sekarang waktunya acara dimulai

Acaranya dilakukan di aula sekolah SMA, pernak-pernik bak konser yang di desain Gopal dan timnya memang luar biasa

Suara tepuk tangan terdengar meriah karena MC tahun kali ini adalah si pangeran sekolah

"Hi hi hi! Selamat pagi semua!!" Ucap Solar dengan ceria

"Pagi!" Sahut semua

"Selamat datang diacara 'Seatiar Stepping on 20' show!" Suara tepuk tangan kembali terdengar, memang tak salah memilihnya menjadi MC

Gempa pergi, ia harus mengurus yang lain

Sedangkan di sisi lain, yaitu Taufan. Ia sedang berlatih bersama Fang

"Gak masuk Landak" Ucap Taufan menghentikan nyanyiannya

"Kan udah gue bilang Muson! Mending yang awal" Jari Fang mulai memencet setiap not

Taufan pun mengangguk lemas

"Yaudah deh gitu aja" Fang mengerutkan dahinya

"Kenapa lu? Biasanya gak kayak gini" Fang pun berdiri dan menghampirinya

"Gak tau, gue puyeng pengen mukul elu" Fang reflek memukul duluan

"Aduh, padahal gue bercanda" Fang pun memilih diam, membereskan alat musiknya

"Fan, kalau ada masalah ngomong jangan diem mulu, gue sama yang lain jadi bingung harus ngapain. Kasian tuh bang Hali di diemin"

Taufan menghela nafas

"Gue juga bingung" Fang mengangkat alisnya, bingung

"Masalah apaan sih?" Taufan hanya diam

Tak ada jawaban..

"Serah elu lah, yang penting pas nyanyi keluar suaranya. Gue duluan" Ucap Fang pergi meninggalkan Taufan di ruang musik

Taufan memejamkan matanya, ia bingung harus apa (sama, author juga) ekhem—maksudnya cara ia menghadapinya

Bahkan ia biasa bercerita dengan Abangnya dan menemukan solusi bersama, tapi malah membuatnya  menjauh darinya

Taufan bangkit dari duduknya, dia meraih ranselnya dan pergi

[HIATUS!] Si Pertama || Halilintar Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang