"Tuan Taufan dan Perempuan bernama Carlina pernah bertemu beberapa kali di rooftop dan di perpustakaan. Menurut orang itu, Tuan Taufan dan Nona Carlina tidak ada rencana untuk bertemu"
"Mereka menghindari untuk bertatapan, tapi belum lama ini mereka sempat berdebat di rooftop. Orang itu tidak tau mereka membahas apa, tapi perdebatannya berakhir dengan nona Carlina yang menangis"
Halilintar terus terpikirkan oleh laporan yang Papen katakan
Jujur saja, ia tidak tau ada apa dengan mereka berdua. Padahal dulu sangat nempel kayak nasi
Hali beranjak berdiri. Ia kini berada di ruang kerjanya
TOK
TOK
TOK
Gael pun masuk dan menutup pintu kembali. Di tangannya ia membawa beberapa kertas juga keresek
"Ni makanan lu, sama tambahan" Gael menaruh tumpukan kertas dan kantong kresek yang berisikan makanan Halilintar dan dia di meja
Halilintar menatap malas melihat tumpukan kertas. Liat dari tulisannya aja udah males
Gael mengambil makanannya dan memakannya
"Yang si Verla kali ini jadi ya" Halilintar mengangguk, kemarin ia sempat batalkan pertemuannya dengan Verla karena ada yang lebih penting dari projeknya
"Terus... Gue pengen ngomong soal Taufan sama lo" ujarnya di sela makannya
"Kunyah dulu"
Halilintar mengerjakan tugasnya sambil mendengarkan Gael
"Kemarin, lu minta Papen kan buat nelusurin Taufan ma Carlina?"
Halilintar mengangguk
Gael sudah pasti tau soal itu, bukan dari Papen tapi orang yang ditanyai Papen. Waktu itu kebetulan adalah kenalan Gael (Teman Ekskulnya) yang ditanyai oleh bodyguardnya
"Gue pernah bilang ke elu, kalau gue ketemu Taufan di rooftop kan. Nah, yang dilaporan Papen kejadiannya abis itu"
"Maksud?"
"Papen bilang kan di laporan, kalau Taufan ma Carlina ketemuan di rooftop. Abis kejadian itu, kebetulan gue ketemu Taufan di rooftop juga. Gue juga ngeliat Carlina turun dari tangga"
Halilintar memandangi Gael
"Ngomong lu belit²" Gael berdecak sebal
"Ja—"
"Gue ngerti bahasa alien lu. Taufan dan Carlina ketemu di rooftop, terus elu ngeliat Carlina di tangga dan ketemu Taufan di rooftop. Ternyata mereka abis bertengkar, kan?"
Gael mengangguk
"Ini yang katanya juara 1 olimpiade b.indo?" Gael berdecak kesal sekali lagi, ia melanjutkan makannya
Halilintar pun melanjutkan pekerjaannya
"Gue ada tugas buat lu" Gael melirik Hali sebentar lalu beralih ke makanannya lagi
"Nyari tau tentang Carlina? Ogah, gw gak mau kena smackdown si Upan"
"Gw naikin" Ucap Halilintar yang memutar laptopnya. Gael membelakkan matanya melihat 12 nol yang terpanjang di laptop
"Apa tugasnya?" Tanya Gael yang langsung bangkit dari duduknya
Membujuk Gael tuh gampang banget
"Telusuri kenapa Carlina bisa pindah sekolah. Kalau udah beres, gue bakal naikin sesuai dengan usaha elu dan hasilnya"
KAMU SEDANG MEMBACA
[HIATUS!] Si Pertama || Halilintar
Novela JuvenilHalilintar, anak sulung dari 5 bersaudara. Anak SMA yang beberapa bulan lagi akan lulus itu ternyata adalah seorang calon pewaris. Ia memiliki tanggung jawab yang besar terhadap orang-orangnya juga keluarganya Gael, adalah teman sekaligus asistenny...