Ke 13

279 38 2
                                    

Mungkin waktunya yang cepat atau dipercepat jalannya?

Pagi hari, mereka sudah berada di kantor kebetulan sekolah libur karena ada satu insiden yang terjadi di sekolah

Membuat semua siswa diliburkan

Entahlah, ada kejadian apa. Halilintar belum menerima kabar dari Gempa tapi sepertinya sangat serius

Sampai-sampai kakeknya ingin bertemu dengan dia dan Ayahnya

Omong-omong soal Gempa

Apa kalian tau, bahwa Gempa adalah calon pemilik sekolah ternama itu? Sekolah Seatiar

Kok bisa? Ya bisalah

Keluarga Bunda adalah pemilik sekolah Seatiar. Sudah berdiri 20th dan menjadi sekolah ternama di negeri itu

Diwariskan, jika pemilik selanjutnya harus anak pertama. Jadi sempat terjadi perdebatan hebat antara keluarga Ayah dan Bunda. Tapi terselesaikan secara kekeluargaan

Halilintar akan mengambil alih perusahaan Ayahnya, sedangkan Gempa mengambil alih kepemilikan sekolah

Katanya, Ayah dan Bunda mereka adalah alumni sekolah itu. Jadi mereka sudah bertemu lebih dulu. Bahkan yang jatuh cinta duluan adalah Amato. Tanpa basa-basi melamar terus—

Kembali lagi

Gempa sama seperti Halilintar. Dia sudah dilatih sejak kecil namun tak seketat Hali yang sampai berhari-hari berhadapan dengan kertas

Ia dilatih dengan cara halus oleh kakeknya. Dengan menjadi OSIS, ketua club, ikut ketika ada pertemuan antar sekolah

Jika nanti, Kakeknya pensiun atau meninggal. Ia yang akan menggantikan

Kenapa bukan Bunda? Karena bunda melepas haknya dan menyerahkannya kembali. Jadi Kakek memberikannya ke cucu yang ia percayai

Gempa sedari kecil sudah bisa memimpin adiknya dengan baik. Sikapnya yang dewasa, dan cara memimpinnya, juga otaknya yang jenius, membuat Kakek memilihnya

Sama seperti Halilintar

Halilintar adalah pewaris Asranta selanjutnya. Dia tidak bisa sembarangan bertindak, dilatih untuk bersikap dewasa dan bijaksana

Ia terus menatap kedepan tanpa melihat kebelakang. Paksaan dan tekanan dari keluarga Asranta membuatnya tidak bisa mundur dan menyerahkan hak warisnya begitu saja pada Taufan

Mereka berdua harus mempertahankan posisinya dan melindungi adik-adiknya dari orang Asranta yang tidak punya bagiannya

......

Gael kini tengah berjalan menuju ruang meeting. Dia disuruh mengambil berkas di sana yang tertinggal

Sudah beberapa kali Gael mengusap leher belakangnya, hawanya gak enak. Dengar-dengar sih, lorong kantor ini banyak kejadian horornya

Ada yang liat bayangan hitam, abis itu kalau lagi sendiri biasanya dinampakin wujudnya, terus suara nangis. Ih serem!

Dan sialnya ia sendiri di lorong yang terkenal horor ini

Tiba-tiba langkah Gael terhenti

Sepertinya ia tak sendirian di lorong sepi itu. Ada suara bapak-bapak ngobrol. Suaranya dari arah kirinya. Itu kan jalan mau ke gudang

"Oamjdnshjwb"

Langkahnya terhenti. Telinga tajam Gael beraksi

Ia bersembunyi di balik dinding

"Jsbjsjwhwjkwbehhebdhdb"

Kedengaran jelas suaranya, tapi gak tau ngomong apa

Gael lebih mendekat, ia tak bisa mengintip karena orang itu lagi menghadap kearah posisinya sekarang

"Dengan bayaran yang setimpal" Ucap suara orang itu

Bayaran?

Bukannya bulan ini udah gajian?

Apa kurang?

"Baik"

Gael pun segera berlari menuju lift sebelum ketauan nguping. Kayaknya habis ini ia ada kerja tambahan

Ia mengetuk pintu Halilintar, kemudia masuk

Hari ini libur, tapi namanya juga Halilintar. Gak ada libur kecuali tanggal merah

"Ini berkas yang lu minta. Terus.."

Gael mendekatkan telinga Halilintar

"Emang gaji karyawan nurun?" Bisik Gael, tangannya menutupi mulutnya

Halilintar menatap Gael. Ia menggelengkan kepalanya

"Gak, masih sama. Di tambah projek Verla yang akan meluncur sebentar lagi" Ucap Halilintar merapihkan kertas yang bertebaran di mejanya

Justru mereka lagi beruntung, karena gaji mereka akan dinaikkan

Gael tersentak

"Kenapa?"

Halilintar menatap lamat-lamat. Kenapa Gael ngomongin gaji karyawan? Tumben

"Enggak, nanya doang" Ujar Gael tersenyum tipis

Wah-wah, berarti bapak-bapak tadi...

Dia pun kembali ke ruangannya yang tersambung dengan ruangan Halilintar

Gael duduk. Ia menatap laptopnya yang menyala. Tangannya mulai mengetik sesuatu

Gael mengarahkan tanda panah lalu memencetnya. Tertampang rekaman CCTV kantor. Dia segera mengulang rekaman, lantai 30 lorong 20

Terlihat Pria tadi. Memakai setelan kerja dan anehnya. Kenapa dia ada di lantai 30?

Lantai 27 dll. Adalah lantai untuk orang khusus

Ia mengenal semua orang kantor apalagi orang yang berkepentingan di perusahaan ini. Tapi Gael saja tidak mengenal suara orang tadi

Gak mungkin Hali atau Tuannya mengangkat pangkat orang tiba-tiba, bahkan tanpa meeting terlebih dahulu

Saat sedang seriusnya. Tiba-tiba Halilintar menelepon membuat lamunannya buyar

"Gael, berangkat"

Gael melihat jam tangannya. Ia pun mengirim rekaman itu dan mematikan laptopnya

'Gue lanjut di rumah deh'

"Oke, gue ke sana" Ucap Gael menutup telepon

Sebelum pergi ia menempelkan benda kecil di minumannya yang berada di atas meja lalu pergi

Ruangan yang menyala seketika gelap

Tak lama. Ada seseorang yang masuk ke ruangan Gael. Ia berjalan menuju meja, melihat kearah sekitarnya dengan waspada

Orang itu menyalakan kembali laptop Gael dan membuka rekaman, lalu menghapus rekaman yang sedang dilihat Gael

Setelah selesai, ia kembali keluar tanpa tau ada alat yang mengawasinya







































- Tbc -

[HIATUS!] Si Pertama || Halilintar Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang