09

10.5K 76 0
                                    

Hola, seluruh tokoh, nama pemeran, tindakan, lokasi, intuisi, profesi dalam cerita ini hanya fiktif belaka, dan hanya sebagai hiburan. Tidak secara khusus merujuk atau menghasut perilaku apapun. Maaf kalau ada typo atau kesalahan, karna saya masih belajar ☺️

_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-

Brakk.. suara pintu tertutup kencang saat zania keluar dari kamar mandi, dia bersandar di pintu dengan nafas terengah lalu memegang dadanya menenangkan diri

"Oomaygaaat oomaygaaat" zania menepuk nepuk pelan pipinya dan memekik tertahan, pipinya memerah membayangkan apa yang dilakukan jayden barusan, ini pertama kalinya jayden melakukan itu

"Udah udah lupain lupain" zania menggelengkan kepalanya berusaha menjernihkan pikirannya, kemudian dia mengenakan bajunya dan memulai rutinitas setelah mandi

Zania memastikan semuanya beres lalu menyiapkan pakaian untuk jayden setelah itu dia keluar dari kamar, zania sampai diruang  keluarga, terlihat kairi yang sedang menuangkan vodka dan sebelah tangannya memegang rokok yang menyala

"Abang nginep juga disini? Mamih taukan gue nginep disini?" Zania duduk di single sofa sambil menatap jerry, disana jerry bersandar disofa dengan safira yang duduk di pangkuannya

"Iya" jerry menjawab singkat pertanyaan adiknya, matanya terus memperhatikan safira yang sedang fokus pada ponselnya, dlingg.. terdengar notif dari handphone yang ada di atas meja, safira segera mengembalikan ponsel jerry lalu mengecek ponselnya sendiri

"Siapa?" Zania, kairi dan faris yang sedang asik dengan kegiatan masing-masing menoleh saat mendengar jerry bersuara, mereka melihat tatapan datar jerry pada safira, namun safira tidak menghiraukan jerry karna fokus dengan ponselnya

"Siapa?" Jerry bersuara lagi hingga safira menatap jerry, "pacar guelah, siapa lagi" ucap safira enteng dan kembali fokus pada ponselnya

"gue ga becanda" suasana menjadi tegang saat suara jerry memberat

"lah emang siapa yang lagi becanda?" Safira mengeturkan keningnya menatap jerry, tiba-tiba saja jerry merebut ponsel dari tangannya, safira yang terkejut langsung berusaha mengambil kembali ponselnya, namun jerry menahan kedua tangan safira lalu mengecek handphone milik gadis yang berada di pangkuannya

Brakk.. zania kairi dan faris yang melihat terkejut saat jerry dengan kencang membanting handphone safira

"lo gila?" Safira bangun dari pangkuan jerry ingin mengecek kondisi ponselnya, namun baru dua langkah dia berjalan, tiba-tiba tubuhnya tearangkat.

"Lepasin gue sialan" safira memukul punggung jerry dengan kedua tangannya, kepalanya pening karna jerry menggendongnya dibahu, seperti mengangkat karung beras, kakinya bergerak menedang asal agar jerry menurunkannya.

plak.."auwhh, sakit bodoh" safira berhenti berontak saat jerry menampar pantatnya

Jayden yang sedang berjalan menuju ruang keluarga mengangkat sebelah alisnya saat berpapasan dengan jerry di tangga, namun jerry tetap melangkah melewati jayden begitu saja,  begitupun dengan jayden yang terus berjalan menuruni tangga, terdengar sesekali gerutuan safira yang meminta diturunkan

Baik jayden maupun jerry memang sudah berkomitmen untuk tidak mencampuri urusan masing-masing, karna posisi mereka akan sama sama terancam jika turut ikut campur, jayden yang berpacaran dengan adik jerry dan jerry yang mempunyai hubungan dengan adik jayden, walaupun hubungan safira dan jerry bisa dibilang tidak jelas

" Mau keluar ga?" Jayden menarik lengan kekasihnya agar berdiri lalu dia duduk ditempat zania tadi kemudian menarik zania agar duduk dipangkuannya

Zania Queency [21+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang