19

7.4K 77 4
                                    

Hola, seluruh tokoh, nama pemeran, tindakan, lokasi, intuisi, profesi dalam cerita ini hanya fiktif belaka, dan hanya sebagai hiburan. Tidak secara khusus merujuk atau menghasut perilaku apapun. Maaf kalau ada typo atau kesalahan, karna saya masih belajar ☺️

_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-

Jayden kairi faris dan jerry kini sedang bersantai dikantin, mereka asik bercanda dan saling melempar kulit kacang

Keadaan kantin masih sepi karna belum waktunya istirahat, setelah jam olahraga tadi, jayden dkk memilih bolos dikantin

"Dih, melarat lo sekarang? Makan aja minta dibayarin" jayden dkk mengalihkan tatapannya saat mendengar teriakan seseorang

"Bacot lo sialan, nanti juga gue ganti uang lo, jatah gue bulan ini abis" kini terlihatlah alex dan gengnya memasuki kantin, sepertinya mereka juga membolos pelajaran

"Halah ga percaya gue, lo kan yang paling kaya diantara kita, duit bulanan lo juga lebih banyak, masa iya langsung abis aja" terdengar gerutuan dari teman alex

"Tekor gue kemarin, lo kan pada tau gue abis ngajak jalan si zania" alex dan gengnya mengobrol sambil memesan makanan, mereka tidak menyadari kalau dikantin ada orang lain selain mereka

Jayden jerry faris dan kairi yang sedari tadi mendengarkan obrolan alex langsung tertawa saat mendengar tentang zania, mereka paham betul zania akan lupa diri kalau belanja

Alex dan gengnya langsung melihat deretan meja kantin saat mendengar tawa beberapa orang, disana terlihat jayden jerry kairi dan faris

Setelah pesanannya selesai, dia langsung membawa nampan makanan itu lalu berjalan kearah meja jayden dkk diikuti anggota gengnya

"Maksud lo apa pada ketawa?" Alex kini berdiri disamping meja jayden, dia menatap sinis jayden dkk yang kini sudah menghentikan tawa mereka

"Ooh, sorry" jerry mengangkat tangannya santai lalu terkekeh pelan

"Eeits, jangan dibuang. Antek-antek lo belom tentu mau bayarin makanan lo lagi" ledek kairi saat melihat alex yang ingin membanting nampan makanannya karna emosi

Setelah itu mereka berempat kembali meledakan tawanya, menghiraukan tatapan permusuhan dari alex dan gengnya

"Udah anjing, sakit perut gue ketawa mulu" faris memegang perutnya sambil berusaha menghentikan tawa, setelah itu tawa mereka mulai mereda

"Sorry. Cewe gue emang ga kira-kira kalo shopping, sebutin nomer rekening lo, biar gue ganti" ucap jayden tersenyum miring menatap alex

dia mengeluarkan ponselnya menunggu alex menyebutkan nomor rekeningnya, alex yang sedari kemarin masih menyimpan dendam pada jayden, langsung membanting makanannya lalu meraih kerah seragam jayden

"Bangsat" desis alex, dia mencengkram kerah seragam jayden kencang dan sedikit menariknya

"Wohohoho" jerry faris dan kairi bersorak berbarengan saat melihat aksi alex, mereka bertiga tidak berniat menghentikan kelakuan alex, sedangkan Jayden yang diperlakukan seperti itu hanya terkekeh

"Gausah banyak tingkah, gue cuma nanya nomer rekening lo kok, tenang aja pasti gue lebihin" jayden kembali meledek alex setelah menepis cengkraman alex pada kerahnya

"Eits, jangan dimuka. Pacar gue cerewet kalo tau gue berantem" ucap jayden setelah berhasil menangkap kepalan tangan alex yang ingin memukulnya.

Jayden menepis tangan alex lalu berdiri, dia mengeluarkan sesuatu dari dompetnya

"ini kartu nama gue, siapa tau lo butuh dana" ucap jayden sambil terkekeh diikuti ketiga temannya, ia lalu meletakan kartu namanya dimeja, setelah itu jayden jerry kairi dan faris berlalu meninggalkan kantin

_-_

"Oke, kalo gitu dibarengin aja yah pernikahannya, biar sekalian. Kalo untuk resepsi nanti tunggu zania dan safira lulus sekolah" ucap zandaya di setujui oleh julia atlas dan alaric

Kini dua keluarga itu sedang berada di kediaman El'cavaliere, niatnya hanya ingin membicarakan pernikahan jerry dan safira yang tertunda kemarin, tapi karna jayden mengajukan protes jadi sekalian saja kedua pasangan muda itu di nikahkan

"Mih kk nanti aja nikahnya, si sapi aja dulu tuh yang di nikahin. lagian heran, enteng banget main nikahin anak orang aja" dengus zania tidak terima

Plakk.. "emang kamu pikir kamu anak siapa? Lagian udah paling bener kamu harus cepat nikah, laki-laki diruangan inituh kelebihan hormon semua! Kalo ditunda terus bisa bablas kamu lama-lama kaya safira" dengan entengnya zandaya menampar lengan putrinya.

zania meringis sambil mengelus lengannya, sedangkan alaric atlas jayden dan jerry berdeham malu mendengar perkataan zandaya

"Terus nanti sekolah kk gimana?" Tanya zania masih tak terima dengan keputusan para orang tua

"Ya masih tetep sekolahlah, emang mau gimana lagi? Kan ini cuma ngambil sah secara hukum dan agama, jadi gaperlu banyak orang yang tau. Nanti kalo resepsi baru setelah kalian lulus sekolah, terserah mau acaranya yang kaya gimana. Itu keputusan kalian" kini julia menjelaskan dengan kalem

"Terus kalo aku sama zania hamil gimana?" safira yang sedari tadi hanya diam kini membuka suaranya dan di angguki setuju oleh zania

"Tenang nanti bunda rekomendasiin pil anti hamil, kalo ngga nanti kita ke dokter aja biar enak gimana baiknya" jawab zandaya santai, atlas dan alaric hanya bisa menggelengkan kepala mereka. Para perempuan diruangan ini kalau bicara tidak ada malunya sama sekali

"Oke berati udah fix yah, acaranya bulan depan" ucap julia di angguki oleh zandaya, zania dan safira hanya bisa pasrah mendengarnya. sedangkan jayden dan jerry memberenggut tidak setuju

"Kelamaan" celetuk jayden di angguki setuju oleh jerry. alaric dan atlas hanya terkekeh mendengar celetukan itu

"Terus kalian maunya kapan?" Tanya zandaya sambil mengurut pelipisnya pasrah, pusing sekali menghadapi kedua anak laki-laki itu

"Besok juga el siap bun" pintanya pelan pada zandaya, harap-harap cemas takut tidak dituruti

"Ihh ngga mau jangan besok" seru zania tidak terima

"Ckk besok aja, lebih cepat lebih baik by, yakan bun" ucap jayden pada kekasihnya lalu meminta persetujuan pada zandaya

"Oke, acaranya minggu depan, Fix no debat. Mulai besok kalian berempat gaboleh saling ketemu sampe acara pernikahan, itu udah tradisi dari nenek moyang" keputusan julia membuat jayden dan jerry memberenggut, sedangkan alaric dan atlas memutar bola matanya jengah

"Apanya yang gaboleh ketemu?" Protes jerry pada calon mertuanya itu

"Kenapa? kamu mau nolak? yaudah gausah nikah kalo gitu! Beres" ucap julia menimpali jerry

"Yaudah iya ga nolak" ujar jerry lemas

"Nanti setelah nikah tinggalnya dimana?" Tanya zandaya pada ke-empat anak muda itu

"Tinggal dirumah masing-masing lah, kan gabaik satu rumah ada dua kepala keluarga, yakan pih?" Kini jayden dengan percaya diri menjawab pertanyaan zandaya dan meminta persetujuan pada papihnya

"Hmm" alaric berdeham sambil mengangguk menyetujui ucapan putranya, sedangkan zandaya dan julia hanya menghela nafas pasrah

Jayden dan jerry tersenyum penuh kemenangan, tidak sia-sia mereka membangun rumah walau hanya iseng semata, ternyata berguna juga sekarang

Zania Queency [21+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang