12 (18+)

11.1K 81 0
                                    

Hola, seluruh tokoh, nama pemeran, tindakan, lokasi, intuisi, profesi dalam cerita ini hanya fiktif belaka, dan hanya sebagai hiburan. Tidak secara khusus merujuk atau menghasut perilaku apapun. Maaf kalau ada typo atau kesalahan, karna saya masih belajar ☺️

_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-

Jayden berjalan menuju kamar adiknya setelah sampai dilantai dua, dia ingin memastikan keadaan adiknya sekalian menjemput zania agar tidur dikamarnya

Jayden memasuki kamar safira, memperhatikan keadaan kamar sebentar lalu mendekat kearah adiknya yang tertutup selimut, dia menatap lama wajah tenang safira saat tidur sambil menghela nafas dalam, jayden membungkuk mengecup lama kening dan ubun-ubun adiknya

Setelah itu jayden memutari kasur menuju kekasihnya, jayden mengelus sebentar rambut zania yang sedang tertidur, dia tersenyum lembut memperhatikan adik dan gadisnya, sebenarnya zania dan safira sangat dekat, namun entahlah, jayden tidak mengerti jalan pikiran kedua perempuan itu, mungkin karna 'gengsi' yang membuat mereka berdua sering bertengkar

Jayden kemudian menggendong zania ala bridal style, setelah itu dia membawa zania kekamarnya lalu menidurkan gadisnya diranjang, tidak lupa juga menyelimutinya, setelah itu jayden kekamar mandi untuk membersihkan diri

Beberapa menit kemudian Jayden keluar dari kamar mandi hanya mengenakan boxer tanpa atasan, dia naik keranjang bergabung kedalam selimut bersama zania, jayden membalik tubuh zania agar tidur menghadapnya, tangannya dengan pelan masuk kedalam baju zania lalu melepaskan bra kekasihnya

Tidak lupa juga jayden melepaskan jeans yang dikenakan zania agar tidak sesak 'menurutnya' hingga menyisahkan celana dalam, setelah selesai membereskan kekasihnya, jayden mengeluarkan pay*dara zania dari baju lalu langsung melahapnya, menghisap kuat p*ting zania seperti bayi, kedua tangan jayden memeluk pinggang zania lalu matanya terpejam menyusul zania kealam mimpi

_-_

Zania membuka matanya setelah mendengar alarm di ponselnya, seperti biasanya, pasti selalu ada jayden disampingnya jika salah satu diantara mereka menginap

Zania perlahan melepas pelukan jayden lalu mendudukan tubuhnya dipinggir ranjang, dia membereskan bajunya yang teringkap oleh jayden lalu menguncir rambutnya, kali ini jayden tidak terbangun, mungkin dia sangat lelah karna begadang

Zania berjalan ke walk in closet menyiapkan seragamnya dan juga seragam jayden, setelah itu dia bergegas mandi, selesai mandi zania memulai rutinitas paginya dengan santai

Dia berjalan kearah ranjang untuk membangunkan jayden sambil mengecek  ponselnya, zania mengangkat alisnya saat melihat ada nomor baru yang mengechatnya

Tanpa peduli zania kembali meletakan ponselnya lalu fokus membangunkan jayden

"el bangun, sekolah" zania mengelus lembut  punggung  telanjang jayden

Saat inging bersuara lagi, terdengar bunyi telfon di ponselnya, zania meraih ponselnya dengan tangan kanan sedangkan tangan kirinya masih merada diatas punggung jayden

Dia melihat si penelfon sebentar lalu mengangkatnya

"Siapa ya?" Tanya zania pada si penelfon karna yang menelfonnya sdalah nomor baru

"Gue alex, yang kemarin ngobrol sama lo" orang di sebrang sana menjawab yang ternyata adalah alex

"Alex siapa?" Zania bertanya kembali karna dia tidak ingat pernah ngobrol dengan orang bernama alex

"Gue yang kemarin nawarin tumpangan pas ban mobil lo bocor" alex menjelaskan pada zania membuat zania mengangguk

"Ooo ada apa?" Tanya zania singkat, jayden  yang sedari tadi terbangun karna mendengar dering ponsel zania pun bangkit lalu menatap kekasihnya

"Siapa?" Tanya jayden dengan suara serak khas bangun tidur, dia kembali merebahkan badannya di pangkuan zania lalu memeluk pinggang gadis itu

zania hanya mengangkat bahunya acuh tidak tahu, dia memencet tombol speaker di ponselnya, tangannya meletakan ponselnya yang masih tersambung telfon di atas punggung jayden

zania mengelus rambut dan wajah jayden lembut
" mandi gih, udah siang" ucapnya pada jayden

"nanti masih ngantuk" jayden mengeratkan pelukannya di linggang zania lalu semakin menenggelamkan wajahnya pada perut rata zania

"Sorry, gua kaya ngedenger suara cowo, lo lagi sibuk?" Alex ternyata belum memutuskan sambungan telfon mereka, membuatnya bisa  mendengar sekilas percakapan zania dan jayden

"Udah tau ganggu, masih aja nanya" jayden berceletuk membuat zania terkekeh, sedangkan alex mengumpat dalam hati karna mendengar perkataan laki-laki yang sedang bersama xania

"Ehhem, nia lo berangkat naik apa? Mau gue jemput?" Alex berdeham pelan mengabaikan perkataan jayden, dia lalu mencoba peruntungan mengajak zania untuk berangkat sekolah dengannya

" Ck cewe gue gabutuh ojek kaya lo" tangan jayden terulur kebelakang, kemudian meraih hanphone zania yang ada di punggungnya, jayden berbicara ketus pada pria tidak dikenal itu lalu mematikan sambungan telfon

Jayden membuang ponsel zania keranjang disebelahnya lalu menubruk tubuh kekasihnya, melumat bibir zania dalam, lidah jayden memaksa masuk kedalam mulut zania dan mengabsen seluruh isi zania

"Emmmhh.." zania memukul dada jayden agar menghentikan aksinya,

"lo mau bunuh gue" zania mendorong paksa tubuh jayden lalu bangkit dan merapikan dirinya

Sedangkan jayden tidak menanggapi zania lalu melenggang pergi kekamar mandi

_-_

Saat ini zania dkk sedang berjalan menuju kantin, mereka mengobrol dan sesekali tertawa lepas, zania berhenti tertawa saat melihat  tanda toilet yang menempel di dinding

"lo pada duluan aja deh, gue ke toilet dulu"Ke empat teman zania menoleh ke arahnya

"mau gue temenin ga?" Ale bertanya pada zania namun langsung dijawab gelengan

"yaudah kita duluan" zania mengangguk mengiyakan ucapan viky lalu berbelok kearah toilet

Zania keluar dari bilik toileh lalu berhenti di wastafel, dia berkaca sambil mencuci tangannya, brakk.. pintu toilet terbuka kasar membuat zania terkejut, terlihat disana ada vania diikuti tiga orang perempuan dibelakangnya

"Tahan pintunya" vania menyuruh temannya yang bernametag 'floryn' agar menahan pintu, zania yang melihat itu hanya mengangkat sebelah alisnya, menunggu apa yang ingin dilakukan perempuan gila itu

"Heh l*nte, lo ada hubungan apa sama pacar gue?" Perempuan itu dengan kencang mendorong bahu zania, membuat zania terhuyung kebelakang, beruntung zania bisa menyeimbangkan tubuhnya

Zania yang sudah beridir tegak langsung membalas mendorong vania dengan kuat

"eh monyet, gue kenal lo aja ngga apalagi pacar lo, ngotak dikit tolol" vania jatuh kelantai akibat dorongan kuat dari zania

"Lo pada kenapa ngeliatin doang, pegangin itu lonte" vania menyuruh kedua temannya untuk memegangi zania, lalu dia berdiri dan membersihkan dirinya

Zania melihat dua perempuan bernametag hilda dan angela itu mendekatinya, belum sempat zania menghindar, tangannya lebih dulu dipegangi dengan kuat

"lepasin gue sialan" zania menggerakan tangannya berusaha melepas pegangan kedua perempuan itu

Vania mendekati zania dengan percaya diri, dia melipat tangannya didada memandang remeh zania

"ada hubungan apa lo sama pacar gue" vania kembali menanyakan hal yang sama

"Lo gapunya kuping? Udah gue bilangkan gue gatau pacar lo itu siapa!" Zania mencoba sabar melihat kelakuan manusia-manusia bodoh disekitarnya ini

"Gausah pura-pura bego deh lo, ngapain lo kemarin sama jayden?" Vania mendorong kening zania kebelakang dengan jari telunjuknya

"dasar lonte lo" lanjut vania

Zania terkekeh mendengar ucapan perempuan itu,  'oo jayden ternyata' pikirnya dalam hati, dia sudah mencoba sabar dari tadi, namun sekarang  kesabarannya sudah habis, zania menyeringai lebar menatap wajah wajah yang ada di toilet ini,
Dia berjanji akan memberi pelajaran pada mereka setelah tangannya lepas

Zania Queency [21+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang