14

6.2K 88 0
                                    

Hola, seluruh tokoh, nama pemeran, tindakan, lokasi, intuisi, profesi dalam cerita ini hanya fiktif belaka, dan hanya sebagai hiburan. Tidak secara khusus merujuk atau menghasut perilaku apapun. Maaf kalau ada typo atau kesalahan, karna saya masih belajar ☺️

_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-

Jerry faris dan kairi kini menunggu didepan kamar zania, sedangkan ale, lisa viky dan fara berada dilantai bawah, setelah dipersilahkan masuk oleh art, mereka di arahkan untuk duduk diruang tamu

Brakk.. ale dkk dikejutkan dengan pintu yang terbuka kasar, terlihat seorang perempuan sepantaran mereka, namun memakai seragam sekolah yang berbeda

Perempuan itu melewati mereka tanpa menoleh sedikitpun, ale dkk tidak ada yang membuka pembicaraan. Mereka sibuk dengan pikiran masing-masing

Sampai dilantai dua, gadis itu langsung masuk kedalam kamar zania tanpa menghiraukan faris kairi dan jerry, terdengar isakan saat ia berada didalam kamar

Safira mendekat kearah ranjang melihat dokter pribadi keluarga De'luca sedang memeriksa keadaan zania, tentu saja dokter itu berjenis kelamin perempuan

"Kalah lo?" Ucap safira tidak peduli dengan isakan zania

"Ga level gue kalah sama cecunguk kaya mereka. Ngapain lo disini?" Zania menggerutu sambil sesekali terisak karna pertanyaan safira, sedangkan jayden diam saja mendengar obrolan kedua gadis itu

Dokter sedang memeriksa keadaan zania dari atas sampai bawah, sedangkan jayden duduk dipinggir ranjang membantu membersihkan luka zania

"Pingin liat lo babak belur" jawab safira singkat sambil mengendikan bahu, zania yang mendengar itu memutar bola matanya malas

"Baru pisah dari gue aja udah begini lo, abang gue ga becus jagain lo?" Tubuh jayden menegang mendengar perkataan adiknya, namun dia membiarkan dan tetap fokus pada tubuh kekasihnya, toh perkataan safira benar, dia memang tidak becus

Sudah dibilangkan walaupun safira dan zania sering bertengkar, tapi nyatanya mereka saling peduli

" Begini gimana maksud lo? Gue lawan tiga orang sekaligus terus menang. Kurang hebat apa coba gue" zania menjawab safira sambil mengalihkan pembicaraan, dia mengusap lengan jayden bermaksud menenangkan, 

Jayden yang sedang mengompres pinggang zania karna memar, menoleh dan tersenyum pada zania, mereka bertiga menoleh pada dokter saat menyuruh zania tiduran menyamping

Dokter perempuan itu menyingkap seragam zania lalu menutupnya kembali, terlihat ruam merah diseluruh punggung zania membuat safira dan jayden terkejut

Safira dengan cepan mengambil baju zania di lemari lalu membantu zania mengganti bajunya, namun sebelum itu dokter menyuruhnya mengompresnya terlebih dahulu

Dokter memberikan obat pada safira dan menjelaskan cara pakainya, setelah selesai dokter membereskan peralatannya lalu pamit keluar kamar

"Punggung lo kenapa bodoh?" Safira mengompres punggung zania dengan air dingin, saat ini zania bertelanjang dada membiarkan safira mengompres punggungnya

"Disiram air pelpelan" zania memejamkan matanya merasa nyaman pada punggungnya, sedari tadi dia menahan perih gatal dan panas pada punggungnya, setelah selesai mengompres, safira lalu mengoleskan salep yang diberikan dokter tadi keseluruh punggung zania

Jayden yang sedari terdiam dan menundukan kepalanya tiba-tiba bangkit dan keluar dari kamar, dia sangat menyesal pada dirinya sendiri

Zania menghela nafas melihat jayden saat menghiraukan panggilannya, jayden pasti terkejut melihat keadaannya, bahkan jayden diam saja saat safira menyingkirkannya setelah melihat ruam merah di seluruh punggung zania

Zania Queency [21+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang