Selesai makan, Raymond membantu Cello merapikan meja makan.
Saat tengah mencuci piring, pikiran Cello melayang entah kemana.
'Kalau benar aku tak akan bisa lagi bertemu dengan yang mulia Azrak, apakah aku bisa kembali menjadi diri ku sendiri dan menemukan orang lain di kehidupan nyata ku ?' batin Cello."Ini tempat sampah mu kan ? Ku taruh sampahnya disini ya" kata Raymond yang saat ini berjongkok di dekat Cello.
Cello menatap Raymond.
"Maaf.. ""Hm ?" Raymond mendongakkan kepalanya melihat Cello.
" ...kamu belum menjawab pertanyaan ku, apa kamu sudah berkeluarga atau punya kekasih ?"
Raymond sempat diam tapi perlahan dia bangun dari posisi jongkoknya menatap Cello tepat di matanya.
"Kenapa kamu sangat penasaran dengan hal itu Cello ?"Cello menaruh piring lalu mencuci tangannya, dia menatap Raymond.
"Dari sekian banyaknya orang di dunia mungkin kamu memang di takdirkan untuk bertemu dengan ku.. aku tidak mau basa basi, aku mau tidur dengan mu, berhubungan intim, menikmati waktu mesra bersama dan saling mengenal satu sama lain.. kalau kamu tidak tertarik,."" ..tolong jangan memberi ku harapan, pintu.. " Cello menunjuk pintu rumahnya, tangannya terlihat bergetar.
" ..kamu bisa keluar dari pintu itu dan jangan kembali lagi tapi kalau kamu bersedia maka cium aku sekarang"Raymond diam beberapa detik, perlahan dia berbalik lalu melangkah menjauh dari Cello.
Cello pun berbalik tidak mau melihat Raymond.
'Ya, tugasnya sudah selesai.. aku sudah sembuh, dia tidak seharusnya berada di dekat ku lagi.. dia selalu mengingatkan ku pada yang mulia Azrak, akan lebih baik kalau dia tidak bersama ku lagi' Cello tersenyum paksa walau pun hatinya terasa sakit.Raymond tiba-tiba berhenti melangkah.
"Aku.. "Deg!
Cello mengepalkan kedua tangannya saat mendengar suara Raymond." ..tidak bermaksud membuat mu jadi seperti ini, aku hanya ingin menebus kesalahanku karena membuat mu koma selama 3 bulan tapi.. " perlahan Raymond berjalan kearah Cello lalu berdiri di belakang Cello.
" ..aku ingin lebih mengenal mu.." Raymond memeluk Cello dari belakang lalu menarik pelan dagu Cello.
Deg! Deg! Deg!
Debaran kencang terasa di dada Cello, dia membulatkan matanya saat bibir Raymond menyentuh bibirnya.Saat bibir mereka lepas, Raymond tersenyum melihat reaksi Cello.
"Jawaban ku, aku memiliki kekasih sekarang... Dia mau di panggil Cello, apa kamu tidak keberatan ?"Cello langsung mengelengkan kepalanya.
"Aku tidak keberatan, terima kasih!"Raymond memeluk Cello erat.
"Ini hal terbodoh dalam hidup ku, sejujurnya aku sudah menyukai mu sejak kamu koma.. aku hanya takut kamu menganggap aku aneh karena menyukai laki-laki, tapi syukur lah kamu membuat aku berani berkata jujur"Cello menghela nafasnya lalu mendorong pelan dada Raymond.
"Di tempat itu aku sudah tidak perawan.. tapi di dunia nyata, aku masih 100% perawan! Jadi.. " Cello menarik kedua tangan Raymond lalu menaruhnya di dada Cello." ..ambil keperawanan itu sekarang, aku tidak mau kita putus sebelum melakukan indehoy itu !"
Raymond terdiam mendengar apa yang Cello katakan.
"Kamu tidak mau ?" Tanya Cello.Raymond tersenyum kaku.
"Selama beberapa bulan ini ku pikir kamu sosok yang lemah lembut ternyata kamu sangat frontal""Ah, ya...karena waktu itu hingga menit tadi aku galau karena kehilangan orang yang ku cinta tapi sekarang aku sudah punya jadi ya.. inilah aku, kamu tidak berubah pikiran kan ?"
Raymond terkekeh pelan lalu memeluk Cello.
"Ya, aku tidak keberatan".
.Bersambung ...
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm The Queen (Tamat, M-Preg 21+)
RandomSibuk dengan pekerjan membuat pria muda terpaksa kehilangan nyawanya tapi dia malah tersadar di tempat yang berbeda, dia menjadi ratu dari kerajaan aneh terlebih lagi raja di negeri itu adalah tipenya, akan kah kehidupannya berakhir indah atau malah...