"Hah.. " Azrak menyentuh kepala Cello yang saat ini sibuk bekerja di antara sela kaki Azrak.
"Mm.. Mnn~" Cello mengemut juga menjilat berkali-kali milik Azrak hingga akhirnya mengeras di tangan Cello.
Cello tersenyum kecil saat berhasil membuat raja Azrak tegang, Cello bergerak naik ke atas tubuh Azrak lalu mengarahkan milik Azrak di depan holenya.
"Yang mulia.. " Azrak mengusap pelan keringat di kening Cello.
" ..aku ingin mempunyai anak semanis diri mu"Cello terkekeh pelan.
"Ya, Anda akan sakit kepala melihat ada dua Cello paduka"Raja ikut tertawa.
"Baik, mari lihat saja nanti dia akan semirip diri mu atau aku""Hm, lebih baik Anda fokus dulu pada ku.. " Cello mendorong tubuhnya ke bawah berusaha memasukkan p*nis Azrak.
" Hah.. Ah~" Cello mendongakkan kepalanya saat p*nis Azrak perlahan masuk.Karena terlalu lama, akhirnya Azrak menarik paksa tubuh Cello ke bawah yang langsung membuat p*nisnya masuk sepenuhnya ke dalam hole Cello.
"Uah-AHh!" Tubuh Cello bergetar hebat, dia juga menjepit kuat p*nis Azrak.
"Yang mulia.. tenangkan diri mu, aku merasa terjepit" Azrak menarik pelan kepala Cello lalu mengecup singkat bibir pria manis ini.
"Hah.. Ah.. bergerak, aku mau Anda bergerak yang mulia" pinta Cello.
"Hm.. mari ubah posisi kita dulu" Azrak menahan tubuh Cello lalu membaringkan pria manis ini di bawahnya, tanpa meminta ijin Azrak langsung menghantam hole Cello bertubi-tubi.
"Aaahh! Aah! Hah...Mng! AHh! Yang muliaahh...Ah! Disana ! Yaaaaa...Mngg!" Cello meremas kuat seprei kasur, semakin hari Azrak terasa semakin ahli menemukan titik ternikmat Cello.
Tubuh Cello bahkan bergetar hebat Azrak keluar untuk pertama kali di dalam holenya.
Azrak menggenggam erat kedua tangan Cello.
"Sekali lagi.. biarkan aku memenuhi dalam mu dengan benih ku"Cello mengangguk pelan, Azrak tersenyum lalu mulai bergerak lagi. Kembali suara desahan dan nafas berat memenuhi kamar luas milik raja Azrak.
Cello tidak tau sudah berapa kali dia dan Azrak melakukannya, Cello bahkan tertidur di tengah S*x mereka berdua akibat kelelahan.
Saat pagi tiba, seorang penjaga datang ke kamar raja. Dia menginformasikan kalau Filpe dan Abzar sudah kembali ke istana.
Mendengar hal ini, Azrak berpamitan pada Cello yang masih terbaring mengantuk di dekatnya, Azrak beranjak dari kasur hanya memakai jubahnya saja kemudian berjalan keluar dari kamar bersama penjaga.
Di tengah perjalanan menuju ke ruangan tempat Filpe dan Abzar di jaga, Azrak bertanya dimana mereka menemukan Abzar dan Filpe.
"Kami menemukan keduanya tertidur di bawah pohon dekat makam selir dari raja terdahulu"
Azrak langsung berhenti melangkah.
"Makam selir ? Jadi mereka pergi ke makam ibu dari pangeran Abzar ?""Iya paduka, kami tidak menyangka mereka ada disana.. karena rumor yang beredar yang mulia Abzar akan melakukan ku-"
Azrak langsung mengangkat tangannya membuat prajurit ini berhenti bicara.
Azrak menatap prajuritnya tajam.
"Itu hanya rumor.. walau pun kami tidak dekat tapi jangan bicara hal yang tidak baik tentang adik ku, rumor itu hanya akan membuat citranya semakin buruk dan aku tidak suka itu""Ah, ma-maafkan saya paduka!" Prajurit menunduk takut saat melihat mata tajam Azrak.
.
.Bersambung ...

KAMU SEDANG MEMBACA
I'm The Queen (Tamat, M-Preg 21+)
RastgeleSibuk dengan pekerjan membuat pria muda terpaksa kehilangan nyawanya tapi dia malah tersadar di tempat yang berbeda, dia menjadi ratu dari kerajaan aneh terlebih lagi raja di negeri itu adalah tipenya, akan kah kehidupannya berakhir indah atau malah...