Pak dosen dan Mbak Bulan balik lagi! Happy reading✨
Vomment-nya gaes😍
***
Cakra melingkarkan tangannya, membalas pelukan Luna masih dengan senyum yang terukir di wajahnya.
Cukup lama mereka berpelukan, kemudian saling melepaskan pelukan.
Namun, mereka tak menjauh, lebih tepatnya Cakra yang tak mengizinkan Luna menjauh dengan melingkarkan kedua tangannya di pinggang Luna.
"Makasih, kamu bikin saya ngerasa lebih baik," ucap Cakra dengan tulus.
Luna mengangguk. Ia tak sanggup berkata-kata saat melihat binar di kedua mata Cakra, belum lagi senyum tampan pria itu yang selalu berhasil membuat jantungnya jumpalitan.
Saat Cakra mengecup kening Luna secara tiba-tiba, ia tak dapat menahan jeritan di dalam hati.
Jantung Luna berpacu begitu cepat, dan detik itulah Luna menyadari sesuatu kalau ia sudah jatuh dalam pesona duda hot yang satu ini.
"Gue beneran suka sama Pak Cakra ..." batin Luna, yang entah mengapa membuatnya gusar.
Usai sesi curhat itu, Luna berpamitan untuk pulang. Seperti biasa, Cakra hendak mengantar, tetapi Luna menolak dengan alasan hendak bertemu teman.
Memang benar, Luna menghubungi Siska dan mengajak ketemuan. Luna butuh curhat dengan Siska sekarang!
"Anjir, jantung gue kayak mau copot! Lama-lama gue nggak kuat sama Pak Cakra! Apalagi setelah denger cerita masa lalunya, gue malah makin suka!" seru Luna sambil berjalan mondar-mandir menanti ojek online.
Setelah ojek online pesanan datang, Luna naik ke atas motor dan memakai helm.
Motor pun melaju ke arah rumah Siska, tadi Siska membalas Luna untuk ketemuan di rumahnya.
Saat Luna tiba di depan gerbang rumah Siska, ternyata sahabatnya itu sudah menunggunya di sana, berdiri seperti patung.
"Yo, Bestie! Akhirnya setelah sekian abad, lo main lagi ke rumah gue," ujar Siska yang terdengar menyindir.
"Sekian abad apaan deh, nggak usah lebay! Baru aja beberapa minggu, belum ada satu bulan," sahut Luna yang kini berjalan menghampiri Siska.
"Tetep aja udah lama," ujar Siska. Ia lantas menarik tangan Luna. "Ayo masuk."
Luna masuk ke dalam rumah Siska yang tampak sepi, sepertinya orang tua Siska berada di dalam kamar.
Tiba di kamar Siska, Luna duduk di sofa bersebelahan dengan Siska.
Mereka bercakap-cakap ringan sambil makan camilan, sekalian bergosip tentang cogan di kampus.
"Oke, cukup gosipnya. Jadi, kenapa lo tiba-tiba mau ketemu sama gue?" tanya Siska. "Pasti ada sesuatu."
"Hm," angguk Luna. Ia menghela napas. "Kayaknya ... gue udah jatuh cinta."
"Sama siapa? Duda yang pernah lo ceritain ke gue?" tebak Siska.
Luna mengangguk lagi. "Gue ngerasa baper, dia baik banget ke gue. Awalnya gue pikir cuma sekedar tertarik ke dia, tapi enggak. Gue beneran suka, apalagi setelah denger cerita masa lalunya. Gimana dong?" tanyanya.
"Ya ... gimana lagi? Ungkapin lah perasaan lo," jawab Siska lalu mencomot keripik kentang dan mengunyahnya.
"Nggak segampang itu, Markonah!" seru Luna.
"Jangan panggil gue Markonah!" sahut Siska dengan wajah kesal.
Luna tertawa. "Sorry. Tapi beneran nggak segampang itu, masa gue yang ungkapin duluan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Hot Lecturer Wants Me (TAMAT)
Romance"I want you," bisik Cakra di telinga Luna dengan suara seksinya. Akibat sakit hati diputuskan oleh pacar tersayang, Luna (19 tahun) berakhir menghabiskan malam di sebuah club malam milik teman kuliahnya. Pertama kalinya mabuk-mabukan, Luna sampai me...