Btw, gue ada info cerita baru di bawah. Yang minat bisa mampir ya🥰
Warning! Mengandung konten dewasa.
Happy reading, gaes. Vomment-nya😍✨
***
Satu bulan telah berlalu sejak Cakra dan Luna resmi menikah. Bagi Cakra, satu bulan terasa sangat lama dan menyiksa, sebab ia belum juga mendapatkan jatah. Lebih tepatnya, Cakra tidak ada kesempatan untuk berduaan cukup lama dengan Luna.
Hal itu terjadi karena Gavin yang selalu menempel kepada Luna, bahkan Gavin yang dulu biasa tidur di kamar terpisah, kini malah maunya selalu tidur bersama Luna.
Cakra menghela napas, mulai frustasi. Otaknya berpikir keras bagaimana cara untuk memisahkan sejenak Gavin dari Luna, karena Gavin menempel begitu lengket kepada Luna bak permen karet.
Cakra sedang mengoreksi tugas mahasiswa sambil sesekali menatap ke arah Gavin dan Luna yang sedang bermain sambil mengobrol bersama. Hari ini juga, ia akan berusaha agar bisa dapat jatah! Ayo pikirkan sebuah rencana!
Cakra tak tahan lagi jika harus puasa lebih dari satu bulan lamanya. Ia bahkan belum berkesempatan melakukan malam pertama setelah pernikahan bersama Luna.
Terpikirkan suatu rencana, Cakra tersenyum lebar.
"Apin, Papa mau ngomong sama kamu. Ke sini sebentar," panggil Cakra.
Gavin mengangguk patuh, bocah itu berjalan mendekat ke arah Cakra.
"Ada apa, Papa?" tanya Gavin.
"Apin mau beli mainan nggak? Atau beli apa pun itu, entar Papa belikan. Tapi syaratnya, kamu nginap di rumah Om Adit dulu. Gimana?" tawar Cakra dengan sorot penuh harap.
Luna menahan tawa saat menyadari mengapa Cakra sampai bicara seperti itu. Ia paham kalau Cakra ingin dapat jatah, dan ia pun juga menginginkannya, tetapi mau bagaimana lagi kalau Gavin terus menempel padanya?
"Nggak mau. Apin mau sama Mommy Luna," ujar Gavin.
Cakra mendengkus. Ternyata cara itu gagal. Baiklah, masih ada cara lain!
"Apin waktu itu kepingin main ke kebun binatang kan? Tapi Papa sibuk, jadi nggak bisa. Nah, hari Minggu ini Papa bisa, asalkan kamu mau tidur sendirian malam ini," ujar Cakra. "Setuju?"
"Nggak! Apin mau bobo sama Mommy Luna."
Oh, ternyata Gavin begitu teguh pada pendiriannya saudara-saudara. Disogok mainan dan liburan ke kebun binatang tetap tidak mempan!
"Kalau duit, Apin mau nggak? Entar bisa beli jajan apa aja sepuasnya!" ujar Cakra dengan semangat, berharap kali ini berhasil.
"Tapi, beli jajannya sama Mommy Luna, ya?"
Cakra menghela napas panjang. Luna melulu!
Luna tak dapat lagi menahan tawanya. Ia duduk di sebelah Cakra sambil menatap sang suami yang tengah memasang raut keruh.
Luna membisikkan sesuatu kepada Cakra, ia baru saja dapat ide yang kemungkinan akan berhasil.
Cakra mengangguk paham. Ia pun kembali menatap Gavin.
"Pin, kamu mau adik nggak?" tanya Cakra.
"Mau, Papa. Apin mau punya adik, soalnya temen-temen Apin punya adik," jawab Gavin.
"Nah. Adik yang lucu gitu, gemesin, kamu mau kan?"
"Iya, Apin mau!" jawab Gavin dengan binar senang.
"Jadi, malam ini kamu tidur sendiri, ya?"
"Kenapa gitu, Papa?"
"Kalau kamu mau punya adik, kamu harus belajar tidur sendirian. Kan kamu udah besar, entar bisa jadi abang."
![](https://img.wattpad.com/cover/325059424-288-k26880.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Hot Lecturer Wants Me (TAMAT)
Romance"I want you," bisik Cakra di telinga Luna dengan suara seksinya. Akibat sakit hati diputuskan oleh pacar tersayang, Luna (19 tahun) berakhir menghabiskan malam di sebuah club malam milik teman kuliahnya. Pertama kalinya mabuk-mabukan, Luna sampai me...