Yuhu! Pak dosen dan Mbak bulan balik lagi. Sorry lama ya😩
Happy reading! Vommentnya😍✨
***
Setelah makan malam di kediaman keluarga Luna, kali ini giliran orang tua Cakra yang mengajak keluarga Luna untuk makan malam di rumah mereka.
Orang tua Cakra menyambut dengan baik kedatangan keluarga Luna. Mereka terlihat bahagia sejak tahu Cakra akan menikah lagi, dan akhirnya Gavin punya sosok Mama. Selain itu, mereka pun tampak menyukai Luna.
Usai makan malam, mereka berkumpul bersama di ruang keluarga. Ada perbincangan antara orang dewasa, karena itulah Gavin dibawa pergi lebih dulu oleh pengasuh di sana.
“Ada hal penting yang mau Mama bicarakan,” ujar Mama Luna sambil menatap yang lain. “Mama berencana memisahkan Cakra sama Luna sampai hari pernikahan.”
“APA?!” pekik Luna, sedangkan Cakra juga tampak kaget tetapi hanya diam. “Kok gitu sih, Ma? Emangnya kenapa?”
"Kamu nanya? Kamu bertanya-tanya?" kata Adit dengan intonasi bicara yang dibuat-buat.
Mama Luna berdehem sambil melirik Adit, mengode anak lelakinya untuk diam. Ia lantas menatap Luna dengan tajam.
“Kenapa katamu? Mama mergokin kamu sama Cakra di ruang tamu lagi berbuat mesum, gimana kalau sampai bablas? Bisa gawat. Pokoknya kalian nggak boleh ketemu dulu!”
Luna hendak protes, tetapi keduluan oleh Adit yang bersuara.
“Bener banget, Ma! Aku setuju!” ujar Adit, menyeringai ke arah Luna. “Aku lihat mereka ciuman panas di butik! Pokoknya udah gawat banget, mereka harus dipisahin!”
Kalimat kompor dari Adit membuat para orang tua terkejut, tak menyangka Cakra dan Luna sampai mesum-mesuman di tempat umum. Mereka tak tahu saja kalau mesumnya Cakra dan Luna sudah lebih dari sekedar ciuman panas.
“Oke, udah sepakat! Kalian nggak boleh ketemu dulu,” tegas Mama Luna. “Dan Luna, kalau kamu nekat, entar Mama gantung kamu di pohon toge!”
Luna menahan napas dengan raut kaget.
Ancaman yang sudah membawa-bawa pohon toge selalu membuat Luna ketar-ketir, apalagi pohon toge alias si pohon mangga itu semakin hari semakin besar saja, sungguh mengerikan.
Mau tak mau, Cakra dan Luna mengangguk setuju atas kesepakatan orang tua.
Namun, diam-diam mereka melempar senyum, tentu saja mereka akan tetap berusaha untuk bertemu. Mana bisa mereka tak melakukan skinship barang sehari?
***
Luna pikir, rencananya untuk bertemu Cakra diam-diam akan lancar, namun ternyata tidak.
Sudah satu minggu Luna tidak melakukan skinship dengan Cakra, hanya saling melihat jika sedang berada di kampus.
Jika di rumah, Luna akan diawasi oleh keluarganya, sedangkan di kampus ia diawasi oleh Siska.
Siska dibayar oleh Mama Luna untuk mengawasi Luna agar tidak dekat-dekat dengan Cakra. Bahkan Mama Luna juga membayar Siska untuk bekerja sama dengannya dalam mengantar jemput Luna, pokoknya habis selesai kuliah harus langsung pulang ke rumah.
Luna benar-benar tak ada kesempatan bermesraan dengan Cakra, dan itu sungguh membuatnya frustasi, begitu juga yang Cakra rasakan.
“Sis, satu kali aja ... gue mau ketemuan sama Mas Cakra, lo pulang sendiri ya? Nggak usah anter gue ke rumah,” pinta Luna, entah untuk keberapa kalinya ia berusaha membujuk bestienya itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Hot Lecturer Wants Me (TAMAT)
Roman d'amour"I want you," bisik Cakra di telinga Luna dengan suara seksinya. Akibat sakit hati diputuskan oleh pacar tersayang, Luna (19 tahun) berakhir menghabiskan malam di sebuah club malam milik teman kuliahnya. Pertama kalinya mabuk-mabukan, Luna sampai me...