Disana, dibalik pohon rindang itu terdengar suara. Suara tangis lirih bercampur gumaman kata 'maaf'.
"Maaf....maaf...., sungguh maaf"
Maaf, maaf dan maaf hanya kata itu yang sedari tadi di gumam-kan seorang gadis elok yang terduduk pasrah di bawah pohon rindang dan suasana yang cerah, berbanding terbalik dengan perasaan yang sedang di rasakan si gadis.
Emosi, lelah, sesal, dan rasa bersalah bercampur menjadi satu di dalam hati kecil nya.
"Maaf zenith, aku tak bisa dapatkan buah nya, maaf aku tak bisa menyelamatkanmu, sungguh maaf,"
Suasana yang tadi nya cerah dan damai dengan tiba-tiba berubah gelap mencekam. Angin kencang membawa dau-daun kering terbang tak beraturan. Awan hitam abu-abu ter campur secara abstrak.
Secara refleks risa mengambil langkah berdiri dengan sikap ancang-ancang. Rambut risa berterbangan kesana kemari hingga menutupi wajahnya, begitu juga dengan pakaiannya. Namun itu tidak menganggu nya, karena yang menjadi sorotan utama mata nya sekarang adalah seorang pria yang berdiri tak jauh dari hadapannya.
Pria itu berdiri di sana dengan angkuhnya, menggunakan jas hitam panjang hingga menyentuh mata kaki, berambut coklat kehitaman pendek namun cukup untuk menutupi setengah wajahnya, tapi tidak dengan senyum aneh yang terpampang di wajahnya itu. Dengan senyum yang masih terpampang di wajahnya itu, ia berjalan lambat namun pasti mendekat ke arah rissa.
Kurang dari 5 langkah pria itu berhenti.
"Siapa kau??," Ucap rissa dengan tak santai sambil matanya terus mewaspadai pria yang berdiri di depannya. Rissa tebak umurnya sekitar 30 tahun ke atas.
"Siapa aku?, itu tak penting sekarang." Ucapnya dengan terus mempertahankan untuk tidak memperlihatkan wajahnya.
'Sesungguhnya bagaimana bisa?disini anginnya sangat kencang, dan aku bahkan tak bisa melihat wajahnya barang se inci pun?'batin rissa
"Mau apa kau kesini,?" tanya rissa serius, tak mengendor kan sedikit pun pandangannya dari si pria.
"Mau apa aku kesini? ahh, entahlah untuk apa ya?" si pria tak bernama dan berwajah itu menjawab pertanyaan yang di tanyakan rissa dengan main-main.
"Hei sialan, jika tak ingin memberitahu siapa namamu, setidaknya pampang kan wajah konyol mu itu dan beritahu apa tujuan mu mendatangiku dengan sangat dramatis seperti ini ha?" Jengah rissa. Karena sudah tak merasakan ancaman apapun, juga dirinya sangat amat kesal dengan pria yang ada di depannya ini. Tangan yang semula berada di depan untuk mempertahankan diri, sekarang malah bertengger dengan eloknya di pinggang sang gadis, wajah nya seakan mengatakan 'apak kau? gak senang?'
author:beliau ini kalo lagi g takut emg ngeselin(konteks:rissa)
Hlo guys. Kget g saya upload lgg??!!
Sejujurnya ini tuh draft terakhir yang author tulis, sekarang lg buntu mau lanjutin atau ga dan alurnya mau gimana jujur author udah lupa.Anggep aja ini hadiah buat yang udah nungguin.
Setelah ini, tunggu beberapa tahun lg yah buat up hehehehe
Seee yaa guyss. Buat yg mau dftar ptn moga keterima yaa
![](https://img.wattpad.com/cover/289895987-288-k536797.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
reincarnation into manhwa sibap
Fanfictionclarissa elizabeth seorang gadis dari keluarga kurang mampu.yang mendapat kan beasiswa keluar kota untuk bisa melanjutkan sekolah dan keluar dari rumah yang sebetulnya pantas di sebut neraka itu kini masuk ke dalam cerita suddenly i became a princes...