3

2.3K 278 13
                                    





















Please tap the star before you read this book!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Please tap the star before you read this book!





























Disekolah, Jaehyuk sedang duduk mengistirahatkan tubuhnya disalah satu bangku tribun yang ada dipinggir lapangan basket, ia baru saja selesai bermain basket dengan teman-temannya sejak selesai kelas tadi. Lingkungan sekolah juga sudah sepi karena hari yang mulai sore, memang Jaehyuk dan komplotannya saja yg suka nongkrong disekolah.

"Jaehyuk," yang dipanggil menoleh, Jaehyuk tersenyum senang seakan energinya yang sudah terkuras tadi kembali penuh saat melihat Asahi yang berdiri tak jauh darinya.

"Kenapa Sa?" ucap Jaehyuk menghampiri Asahi dengan senyum yang tidak pernah luntur dari wajahnya, padahal Asahi memasang wajah datar sejak tadi.

"Nih," Asahi memberikan paperbag yang pernah dibawa Haruto, "Jaket lo, makasih ya maaf gue lumayan sibuk jadi baru sempet balikin."

Jaehyuk pura-pura mengecek isinya, padahal ia sudah tau isinya apa, "Gapapa kok sa, santai aja. Lu kok baru pulang udah sore gini?"

"Habis rapat osis, Jae gue mau ngomong."

"Ngomong apa Sa? Mau disini aja? Apa mau sambil makan atau ngopi-ngopi gitu?" tanya Jaehyuk tidak ingin kehilangan kesempatan.

"Disini aja," ya jawaban yang sudah tertebak sebenarnya, "Soal malam minggu kemaren, tolong lo lupain aja ya jangan cerita ke siapapun."

Jaehyuk langsung teringat peristiwa dua hari lalu dirumah Asahi, sebenarnya kejadian itu terus menghantui pikiran Jaehyuk karena ia khawatir dengan Asahi. Bertanya dengan Haruto pun tidak mendapatkan jawaban apa apa. Jaehyuk hanya menganggukkan kepalanya, "Oke, sa. Gua gak cerita sama siapa-siapa kok," jawab Jaehyuk lagi-lagi dengan senyum bodoh diwajahnya.

Asahi tersenyum tipis menerima jawaban Jaehyuk, "Oke, makasih ya Jae," Asahi kemudian beralih untuk melangkahkan kakinya untuk pulang, namun Jaehyuk lebih dulu menahan lengannya.

"Asa, kalo lu lagi kesusahan atau butuh bantuan, lu bisa kapan aja hubungin gua," ucap Jaehyuk membuat Asahi terkekeh mendengarnya.

"Gue gak lagi kelilit hutang dan dikejar rentenir kok," jawab Asahi, Jaehyuk menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sambil cengengesan merasa pikiran bodohnya terbaca.

"Ya apa aja gitu, intinya lu bisa ngandelin gua," ucap Jaehyuk lagi, Asahi hanya mengangguk mengiyakan ucapannya.

"Oke, gue mau balik dulu udah sore." Asahi kembali melangkahkan kakinya.

SIDE || JAESAHI ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang