17

1.2K 146 8
                                    













Halooo
Jangan lupa vote yaaa ❤️

HaloooJangan lupa vote yaaa ❤️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
























Disekolah, ditemani buku yang berjejer didepannya Asahi masih serius mencatat beberapa pelajaran ia sedang diperpustakaan sekarang. Ia sedang ingin kesunyian dan tidak ingin berinteraksi dengan siapapun hari ini, ia bahkan belum menghubungi atau bertemu Jaehyuk sejak kemarin.

Lain halnya dengan Jaehyuk, ia duduk dirooftop bagian belakang sekolahnya yang sepi, ia sudah disini sejak pagi dan entah berapa batang rokok yang sudah ia habiskan. Semalaman ia pakai untuk membaca berkas yang diberikan oleh ayahnya kemarin.

Didalam tumpukan kertas itu berisi beberapa biodata anggota keluarga Hamada termasuk Asahi, ibu, dan Ayahnya. Keluarga Hamada lebih dari pemimpin komplotan mafia dan yakuza di Jepang. Berbagai perdagangan ilegal mereka kuasai, mulai dari perdagangan manusia, organ, senjata api, maupun obat obatan terlarang. Ayah Asahi adalah seorang pembunuh berantai atau lebih tepatnya seorang psikopat yang kebetulan kaya raya dan bisa menghindar dari segala jenis hukum bahkan catatan kejahatannya ada di berbagai negara. Sedangkan ibu Asahi adalah putri sulung Keluarga Watanabe yang memiliki usaha yang sangat besar disini.

Asahi adalah anak tunggal, ia dibesarkan dengan didikan sang ayah. Bahkan diusianya yang masih 10 tahun Asahi sudah bisa membunuh orang dewasa dengan sebuah katana. Jaehyuk sempat gemetar saat mengetahui semua itu, ia tidak menyangka bahwa Asahi seperti itu ia menjadi takut bahkan untuk bertemu Asahi.

Namun, ada bagian dari dokumen itu yang mengganggu pikiran Jaehyuk. Disana tertulis kalau ibu Asahi dibunuh oleh Ayahnya sendiri, Jaehyuk mulai memikirkan bagaimana perasaan Asahi. Asahi yang pernah bercerita soal mamanya dengan senyum dan binar dimatanya, ia bisa menebak Asahi sangat terpuruk. Jaehyuk berpikir mungkin itu yang membuat Asahi meninggalkan keluarganya dan pergi hidup sendiri bahkan mengasingkan diri dari orang-orang kecuali kedua sepupunya dari keluarga watanabe.






Dikelas suasana kelas Haruto dan Junghwan sangat tidak nyaman, bahkan teman sekelas mereka bisa merasakan hawa tidak enak dari kedua murid yang memiliki badan sama besarnya itu. Jeongwoo berusaha menengahi mereka berdua, padahal Haruto sudah bilang akan minta maaf tapi sepertinya gengsi Haruto masih sangat besar.

Guru mereka keluar lebih awal hari ini karena ada urusan mendesak, namun para murid tetap harus menunggu bel pulang untuk keluar dari kelas. Junghwan mulai merasa kurang nyaman pun mengabaikan ucapan gurunya tadi dan pergi dari kelas. Haruto menatap punggung Junghwan yang menjauh, ia memejamkan matanya berusaha mengumpulkan keberaniannya untuk minta maaf setelah itu ia ikut berdiri dan menyusul Junghwan diikuti Jeongwoo dibelakangnya.

Jeongwoo merasa jengah, Haruto hanya mengikuti Junghwan dibelakang tanpa berniat menghentikan Junghwan.

"Junghwan!" panggil Jeongwoo, ia seperti harus turun tangan karena ia sudah lelah melihat mereka berdua seperti ini.

SIDE || JAESAHI ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang