11

1.4K 192 38
                                    












Please tab the star before you read this book!  Thank you 💞

Please tab the star before you read this book!  Thank you 💞

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.











































"ASAHI!"

Suara teriakan Yoshi membuat Haruto, Jaemin, dan Jeno yang tadi tengah adu tembak dengan lawan yang ada lumayan jauh didepan mereka melihat kearah Asahi. Namun bukan Asahi yang mereka lihat tertembak.

"J—jaehyuk," Asahi terkejut karena Jaehyuk yang tiba-tiba muncul dan melindungi dirinya dan membuat punggung Jaehyuk terkena tembakan karena memeluk Asahi.

"Masuk mobil cepet bang!" Haruto menembak ke arah seseorang yang tadi menembak Jaehyuk sambil melindungi Asahi yang berusaha menahan badan Jaehyuk yang lemas. Sementara Yoshi dan duo JJ bergerak maju untuk melumpuhkan musuh mereka.

Dengan susah payah Asahi membawa tubuh Jaehyuk ke kursi penumpang dan segera duduk dikursi pengemudi, Jaehyuk beberapa kali meringis merasakan perih dan panas dipunggungnya.

Mata Asahi memanas ia ingin menangis rasanya melihat Jaehyuk yang kesakitan, belum lagi darah yang mengalir terlihat jelas dijok mobilnya. Dengan cepat Asahi menancap gas mobilnya, soal musuh tadi ia bisa mempercayakan pada Haruto dan lainnya.




Jaehyuk telah ditangani oleh orang kepercayaan Asahi disebuah rumah sakit, ia diberitahu tadi kalau Jaehyuk baik-baik saja dan hanya kehilangan lumayan banyak darah, peluru yang ada dipunggung Jaehyuk juga sudah dikeluarkan beruntung posisi peluru tidak terlalu fatal jadi mudah ditangani.

Asahi kini duduk disamping ranjang Jaehyuk sambil menatap Jaehyuk yang masih tertidur pengaruh obat bius. "Lo jelek banget tau kalo diem gini, Jae," Asahi megang tangan Jaehyuk dengan berhati-hati, "Harusnya lo nurut sama gue, gue marah banget tau gak. Cepet bangun biar gue bisa ngomelin lo."

Beberapa jam berlalu, kini malam yang gelap sudah berganti menjadi pagi. Jaehyuk mulai membuka matanya walaupun masih merasa pusing ia berusaha untuk beradaptasi dengan cahaya yang masuk saat ia membuka mata. Ia merasakan salah satu tangannya yang berat, begitu menoleh ia tersenyum melihat Asahi yang tertidur. Asahi masih menggunakan pakaian yang ia gunakan semalam, perlahan tangan Jaehyuk yang tidak digenggam oleh Asahi mengusap lembut kepala Asahi hingga Asahi merasa terusik dan bangun.

"Yah kucingnya bangun baru juga dielus," ucap Jaehyuk dengan senyum dibibir pucatnya.

Asahi segera bangkit dari duduknya begitu sadar kalo Jaehyuk sudah bangun "Jaehyuk, ada yang sakit gak? Butuh sesuatu?"

"Air putih aja ada gak?"

Dengan sigap Asahi mengambil segelas air putih yang tidak jauh dari posisinya, sementara Jaehyuk berusaha bangun sambil menahan nyeri ditubuhnya.

SIDE || JAESAHI ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang