12

1.6K 190 9
                                    













Please tab the star before you read this book!  Thank you 💞

Please tab the star before you read this book!  Thank you 💞

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






























Setelah tiga hari dirawat dirumah sakit akhirnya Jaehyuk diperbolehkan pulang, selama itu juga Asahi selalu menemani Jaehyuk bahkan ia bolos sekolah karena tidak ingin meninggalkan Jaehyuk sendirian dirumah sakit. Dengan bantuan Yoshi yang menyetir mobil, kini mereka menuju rumah Jaehyuk. Ternyata saat tiba disana beberapa teman Jaehyuk sudah menunggu.

"Jagoan akhirnya pulang!" ucap Jeongwoo melihat Jaehyuk turun dari mobil Asahi. Ada kurang lebih 10 orang teman Jaehyuk yang sebagian besar tidak Asahi kenal. Ini pertama kalinya bagi Asahi untuk berkunjung kerumah sang kekasih, Asahi lebih memilih untuk membiarkan Jaehyuk berkumpul dengan teman-temannya diruang tengah sementara ia membuatkan beberapa minuman didapur yang tadi sempat Jeongwoo tunjukkan.

Setelah menyajikan minuman di meja pantry yang tak jauh dari ruang tengah Asahi duduk dikursi yang ada dimeja pantry dan berhadapan langsung ke ruang tengah tempat Jaehyuk berkumpul dengan teman-temannya. Jaehyuk terlihat sangat bahagia dan bersemangat walaupun pasti badannya masih terasa sakit.

Yoshi yang melihat Asahi sendirian berdiri untuk menghampiri adik sepupu yang sudah ia anggap seperti adik kandungnya itu, Yoshi mengambil tempat disamping Asahi. "Lu beneran serius sama Jaehyuk sa?" pertanyaan Yoshi mengalihkan pandangan Asahi.

Asahi paham arah pembicaraan Yoshi, ia hanya menunduk memikirkan kembali jawaban apa yang harus ia berikan. Yoshi tidak bodoh ia bisa melihat Asahi yang gusar, Yoshi mengusap kepala Asahi yang masih tertunduk, "Lu tau Tn. Hamada bakalan kesini kan? Kalo lu emang sayang sama Jaehyuk, hadapin sa, lu gak bisa ngehindar dari semuanya selamanya."

"Gue takut kak."

"Takut?" Yoshi menautkan alisnya, tidak biasanya Asahi seperti ini. Asahi yang ia kenal sejak kecil adalah Asahi yang sangat dingin, pemberani, dan sempurna, ia hampir tidak pernah melihat Asahi ketakutan, gemetar, atau menangis kecuali pada saat ibunya meninggal, itupun tidak berlangsung lama bahkan saat pemakaman sang ibu Asahi kembali menjadi Asahi yang datar. Asahi menjadi seseorang yang lebih hangat saat ia pergi dari rumah utama keluarganya dan tinggal bersama Yoshi dan Haruto di rumah kakek dari ibunya sebelum Asahi memutuskan untuk tingagl sendiri, karena saat itu adalah saat dimana Asahi benar-benar bisa merasakan bagaimana rasanya memiliki saudara.

"Gue lebih milih papa nyiksa gue sampe mati daripada gue harus ngeliat semua orang luka karna ada disekitar gue."

Yoshi menganggukkan kepalanya, ia paham dilema yang sedang dirasakan oleh adiknya itu.

"Kasih gue waktu sebentar aja buat bahagia sama Jaehyuk," Asahi mengangkat kepalanya menatap Yoshi, matanya bergetar seolah memohon pada Yoshi. 

"Gua bakal bantu semampu gua sa, tapi tetep gimanapun nanti lu sama Jaehyuk harus hadapin sendiri."

Asahi menggelengkan kepalanya lemas, "Gue gak mau Jaehyuk terlibat."






Sekitar pukul sebelas malam semua teman Jaehyuk sudah pulang, Asahi kini tengah membantu Jaehyuk membereskan pakaiannya saat dirumah sakit. Jaehyuk tersenyum meliat Asahi yang sangat serius melipat pakaiannya, mereka berdua sama sama duduk diatas karpet di kamar Jaehyuk sekarang.

"Tidur sana, istirahat," ucap Asahi yang mulai jengah terus ditatap Jaehyuk seperti itu.

"Kamu yang harusnya istirahat, aku seharian diem doang gak capek."

Mengabaikan omongan Jaehyuk, Asahi berdiri untuk memasukkan pakaian Jaehyuk kelemarinya, "Sa, nginep ya?" 

"Emang ayahmu gak pulang?"

"Kayaknya sih gak, kalo pulang juga bodoamat. Nginep ya?"

"Haruto sendirian dirumah."

"Haruto udah gede gitu biarin aja."

"Kamu juga udah gede."

Skakmat, Jaehyuk kembali berpikir alasan untuk membuat Asahi menginap, "Aku tiga hari bobo sama kamu terus kalo bobonya gak sama kamu nanti lukaku sakit lagi."

"Alay."

"Beneran atuh sayang," bujuk Jaehyuk dengan bibir dimanyun manyunkan.

Akhirnya Asahi menuruti Jaehyuk daripada kekasihnya yang seharusnya berstatus dominan itu terus merengek seperti bayi. 

Mereka berdua sudah berada dikasur Jaehyuk sekarang, dengan lengan Jaehyuk yang memeluk pinggang Asahi dari belakang. Asahi benar-benar lelah dan berusaha menutup matanya namun Jaehyuk terus saja berulah dengan menciumi tengkuk Asahi.

"Kok bisa ya aku pacaran sama Asahi? Rasanya masih kayak mimpi," mendengar ocehan Jaehyuk, Asahi kembali membuka matanya. Asahi menoleh kebelakang, lalu membalikkan badannya menghadap Jaehyuk.

"Perlu kena tembak lagi biar kamu yakin kalo bukan mimpi?"

Jaehyuk terkekeh melihat wajah Asahi yang sebenarnya terlihat datar saja, Jaehyuk mengecup kening Asahi, mengusap pipi Asahi dengan sangat lembut. "Kamu cantik banget, orang yg udah ngelahirin kamu juga pasti secantik ini."

Asahi menganggukkan kepalanya, "mama cantik, cantik banget jauh lebih cantik dari apapun didunia ini."

"Wah, beneran? Jadi penasaran pengen pengen ketemu."

Asahi menggelengkan kepalanya pelan, "Mama udah disurga," Asahi yang tersenyum tipis, ia menurunkan pandangannya menghindari tatapan mata Jaehyuk. "Mama udah meninggal waktu aku kelas 2 smp."

"im sorry to hear that," Jaehyuk dapat melihat perubahan suasana hati Asahi dari tatapan, walaupun tidak terlihat berkaca-kaca tapi ia dapat melihat kesedihan dimata Asahi.

"Mama kamu juga udah gak ada kan?" Asahi kembali menatap mata Jaehyuk, Jaehyuk mengangguk menjawab pertanyaan kekasih kecilnya.

"Mamaku udah gak ada dari aku sd, jadi cuma berdua sama ayah. Dulu waktu masih ada mama, ayah itu orang yang paling perhatian dengan keluarganya, ya kalo sekarang kamu liat sendiri dia gimana." Jaehyuk masih tersenyum menceritakan tentang keluarganya kepada Asahi, "Aku memang sedih waktu mama meninggal, tapi aku lebih sedih karna ayahku yg dulu udah gak ada."

Asahi memperhatikan Jaehyuk, Jaehyuk jelas sangat merindukan sosok Ayahnya, "Aku belum pernah ketemu ayahmu, tapi kalo liat fotonya dia bener-bener terlihat kayak ayah yang baik," Jaehyuk tersenyum dan mengangguk menjawab ucapan Asahi.

"How about your dad?"

Asahi terdiam sebentar, "Papa ...." menggelengkan kepalanya pelan, dengan cepat Asahi lebih memilih untuk memeluk Jaehyuk erat. Menyembunyikan wajahnya dari tatapan Jaehyuk.

Jaehyuk hanya dapat membalas pelukan Asahi lebih erat, mengusap punggung yg lebih kecil dengan sangat lembut untuk memberikan rasa nyaman pada Asahi, mungkin Asahi belum bisa menceritakan itu.




























💎💎💎

💎💎💎

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


SIDE || JAESAHI ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang