16

1.2K 151 13
                                    


















Please tab the star before you read this book!! Thank youu
😏😏

Please tab the star before you read this book!! Thank youu😏😏

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






















Jaehyuk melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah, tidak biasanya ia pulang kerumah jam segini. Biasanya ia akan nongkrong dengan teman-temannya dulu atau jalan-jalan dengan Asahi jika Asahi tidak sedang latihan yang Jaehyuk juga tidak tau latihan apa karena Asahi masih enggan memberitaunya bahkan selalu menolak saat Jaehyuk ingin mengantar Asahi ketempat latihannya.

Masalah Haruto dan Junghwan yang bertengkar cukup berpengaruh dengan lingkaran pertemanannya, bahkan kabar kalau mereka sudah saling tonjok sangat mengejutkan bagi Jaehyuk. Jihoon memutuskan kalau lebih baik mereka tidak bertemu dulu hari ini, karena hubungan Haruto dan Junghwan yang benar-benar buruk.

Langkah besar Jaehyuk terhenti saat melihat Ayahnya yang ada diruang tamu dengan beberapa berkas ditangannya, tidak biasanya Ayahnya itu mengerjakan pekerjaan di luar ruang kerjanya seperti ini.

Ayah Jaehyuk yang menyadari Jaehyuk pulang pun menoleh, Jaehyuk merasakan perasaan tidak enak saat bertatapan dengan Ayahnya sendiri.

"Hamada Asahi, anak laki-laki yang tidur denganmu waktu itu, dia kekasihmu?" tanya Ayah Jaehyuk tanpa basa-basi sambil bersender disofa memandang lurus ke arah Jaehyuk yang masih berdiri tak jauh darinya.

Jaehyuk mengerutkan alisnya, ia merasa belum mengenalkan atau mengatakan apa-apa soal Asahi, "Iya, yah," dengan yakin Jaehyuk menjawab Ayahnya.

Ayah Jaehyuk menunduk, memejamkan matanya sambil menghembuskan nafasnya kasar, "Jangan, kamu bisa menjalin hubungan dengan siapapun asal jangan dengan dia."

Jaehyuk semakin menatap tidak suka Ayahnya yang tiba-tiba mengatakan hal itu, "Kenapa? Ayah bahkan belum bertemu dengan Asahi dengan benar, dia anak yang ma—,"

"Jauhi dia. Putuskan hubungan mu dan dia lalu Ayah akan segera mengurus pemindahan sekolahmu," ucap Ayah Jaehyuk membuat rahang Jaehyuk mengeras.

"Gak, gak akan yah. Aku sayang sama Asahi, Ayah gak tau gimana susahnya aku buat dapetin Asahi!"

"Jaehyuk! Kali ini saja turuti ayah! Demi keselamatan mu," Ayahnya sedikit membentak Jaehyuk, namun Jaehyuk tidak gentar. Ia semakin mengeraskan rahangnya karena menahan emosi.

"Sejak kapan ayah peduli dengan keselamatanku? Bahkan saat aku hampir mati tertembak pun yg menemaniku Asahi bukan ayah. Jangan tiba-tiba merubah peran ayah menjadi ayah yang sok baik seperti ini."

Ayah Jaehyuk mengusap wajahnya frustasi, ia sedikit menyesal membiarkan anaknya waktu itu dirumah sakit, "Dengar, anak tunggal Hamada itu yg membuatmu tertembak. Dia dan keluarganya adalah ancaman terbesar untuk semua orang. Ayah berjanji akan berubah menjadi lebih baik jika kamu menuruti ayah kali ini."

SIDE || JAESAHI ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang