Prolog

3.2K 97 2
                                    

Mengingatkan kembali cerita hanya fiksi! Banyak kata-kata kasar, adegan dewasa di dalamnya! Jadi bijak-bijaklah dalam memilih bacaan. Cover hanyalah cover kawan 👀👀 slebew..

Happy Reading

Enjoy😉

























































































































Musik keras terdengar nyaring di sebuah bar kecil di gang-gang sempit perkotaan, bau alkohol yang menyengat indra penciuman membuat pusing dan mual di saat bersamaan. Banyak anak adam yang berjoget ria bak orang kesetanan, meminum alkohol dengan kadar tinggi, berpelukan berciuman seakan hal itu sangat wajar untuk di lakukan dan di praktikan.

“Cih kenapa gue bisa ada di sini sih! Kalau bukan gara-gara si tua bangka yang hianat ogah gue kesini.”

Seorang pria berdecih pelan, merasa jijik dengan situasi ini, apalagi di hadapannya ada seorang pria dan wanita yang sedang asik bercumbu dengan tubuh yang berpangku. Tidak tahu malu batinnya. Kalau bukan karena misi dan tujuannya, dia tidak akan sudi menginjak kakinya di tempat haram ini.

Mencoba kembali mengabaikan kondisi sekitar, sekarang netaranya menangkap orang yang sedari tadi dia incar, ya targetnya. Yang sedari tadi asik berjoget ria seperti orang kesetanan, cih bisa-bisanya ia masih santai setelah melakukan pengkhianatan.

Berdiri dari acara duduknya dengan santai, Mengambil benda yang dia sembunyikan dari balik jas hitamnya, tangannya sudah gatal dan tidak kuat, ingin segera menyelesaikan semuanya. Seketika seringan jahat tercetak jelas di bibir dirinya, dia menampilkan senyuman miring hingga..

Dor...

Dor...

“Aaargggghhh!”

Finally you die, my task is done!

B l a c k F l o w e r

“Aahh am-ampun!”

“DIAM!”

Suara pukulan dan bentakan terdengar nyaring, sang dominan semakin asik menggambar lukisan di atas tubuh telanjang seorang gadis, yang sudah banyak mengeluarkan darah, tanpa mempedulikan ringisan sakit dan permohonan untuk berhenti. Yang hanya dia ingin kan hanya kepuasan itu saja tidak lebih.

“Shitt! Tubuh sialan lo bagus juga kalau gue lukis kaya gini.”

Ia mengumpat sesekali menekan pisau kecil itu agar semakin dalam, tidak tinggal diam di bawah sana juga sang adik melakukan tugasnya, membuat teriakan kesakitan itu terdengar nyaring kembali, malam yang seharus terasa dingin dan sunyi kini malah tergantikan dengan rintihan ampun.

Dia mempercepat kegiatannya, membuat keringat semakin bercucuran di sertai darah yang mengalir, tapi tidak menghentikan pergulatan di bawah sana. Malah semakin lama semakin terasa panas dan menggairahkan. Melakukan sex dengan melukai sang korban ternyata senikmat ini batinnya.

“A-ampun to-tolong berhenti!”

Bukannya berhenti ia malah semakin menghentakan miliknya dalam dan kuat. Bahkan tangannya mulai mengkuliti setiap inci tubuh itu. Membuat sang korban yang berbeda di bawahnya menjerit sakit serta badan yang bergetar hebat.

Tring

Tring

Tring

“Fuck!”

Bunyi headphone yang menyala, membuat Jun mendesis geram, siapa yang berani meneleponnya? Saat dirinya sedang asik melukis dan bercinta. Mengganggu saja pikirnya! Jun mengumpat dengan tangan yang meraba sisi nakas, berniat mengambil headphone yang berbunyi tidak diam, dengan kegiatan yang otomatis langsung terhenti.

“NGAPIN LO MENELEPON GUE SIALAN! GANGGU TAU GA SIH?!”

Setelah sambungan tersambung Jun langsung saja membentak orang yang berada di sebarang sana, sedangkan orang yang berbeda di sebrang hanya bisa meringis pelan. “Santai, gue cuma mau ngasih tau!

“MAU NGASIH TAU APA? BURU NGOMONG!”

Lo lagi ngapain? Gue ganggu ga Jun?” tanya orang itu di sebarang sana. Dengan mata yang memicing curiga. Dia sudah bisa menebak.

“GANGGU BANGET, MAKANYA BURU DAV, LO MAU NGOMONG APA BERENGSEK!” tekannya dengan nafas yang memburu, sedangkan Dav yang memiliki nama asli David Kim Pramuda itu hanya terkekeh mengejek di sebrang sana.

Oh ayo lah tuan Park yang terhormat. Gue cuma mau ngasih tau, kalau si penghianat udah mati di tangan gue! Tinggal kita bawa target selanjutnya aja, yaitu anak si penghianat yang udah ketemu.

Jun tersenyum miring mendengar perkataan David sahabat karibnya. “Bagus lo udah kasih tau yang lain? Kalau bisa sekarang lo pergi dari sana, nanti gue nyusul!”

David memutar bola matanya sambil meringis mendengar pekikan Jun. Bukan meringis malu tapi lebih tepatnya meringis bosan dan jijik, David tidak habis pikir dengan jalan pikiran Jun. Yang suka sekali membunuh orang dengan cara sadis, atau tidak Jun akan bercinta dan mengganti pasangan.

Apakah secandu itu? David tidak tau karena David belum pernah mencobanya. Tapi kalau membunuh David adalah ahlinya. Meskipun banyak sekali tahanan yang Jun tahan belum pernah sama sekali David bercinta atau menyiksa mereka, tapi teman-temannya yang lain akan bersorak kegirangan dan membuat tahanan itu ketakutan. Gila memang tapi itu sudah menjadi konsekuensi kepada orang yang berurusan dengan mereka.

Ya udah gue tutup dulu, semoga beruntung Jun.

Tut

Tut

Tut

Sambungan di tutup oleh David dengan sepihak, membuat Jun hanya bisa menahan kesel, dia belum sempat berbicara mengenai banyak hal.

“DAVID ANJING, BABI SIALAN, MATI AJA SANA AH!” desis Jun dan beranjak pergi meninggalkan sang korban yang sudah sangat mengenaskan. Mungkin sebentar lagi juga akan mati.

































































Tbc

Tetap happy kiyowo, kan aku udah bilang ceritanya ini mengandung unsur 18+ campuran, ada pembunuhan dll.. Yang enggak suka bisa skip aja tanpa harus baca...
Terima kasih sudah mampir, cerita hanya fiksi.. Sekali lagi aku mengingatkan visualisasi yang nanti aku pake cuma pemanis dan pendukung doang! Jadi jangan hujat aku ya..

Vote komen 🌠🌠

Black Flower II Treasure (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang